Notification

×

Iklan

Iklan

Oxford Terbitkan Peta Universitas Tertua Di Dunia, Tiga Diantaranya Islam

Minggu | September 07, 2025 WIB | 0 Views
Oxford Terbitkan Peta Universitas Tertua Di Dunia, Tiga Diantaranya Islam


Fikroh.com - Sejarah pendidikan tinggi dunia tidak bisa dilepaskan dari peran universitas-universitas kuno yang lahir berabad-abad lalu. Menariknya, data terbaru yang dipublikasikan oleh Universitas Oxford melalui peta khusus menunjukkan bahwa tiga universitas pertama di dunia justru berasal dari dunia Islam. Fakta ini menjadi bukti bahwa tradisi ilmu pengetahuan dalam peradaban Islam telah berkembang jauh sebelum Eropa memasuki masa pencerahan.

Dalam peta tersebut, Oxford menampilkan daftar lima universitas tertua di dunia yang masih berdiri hingga saat ini:
  1. Universitas Zaitunah, Tunisia (737 M)
  2. Universitas Al-Qarawiyyin, Maroko (859 M)
  3. Al-Azhar, Mesir (972 M)
  4. Universitas Bologna, Italia (1088 M)
  5. Universitas Oxford, Inggris (1096 M)

Ketiga universitas teratas merupakan lembaga pendidikan Islam, yang hingga kini tetap berfungsi sebagai pusat intelektual dan spiritual dunia.
 

Universitas Zaitunah, Tunisia (737 M)


Universitas Zaitunah atau Jami’ah al-Zaytuna adalah universitas tertua di dunia yang didirikan pada tahun 737 M di Tunis, Tunisia. Lembaga ini bermula dari sebuah masjid yang dibangun pada abad ke-8, kemudian berkembang menjadi pusat pengajaran agama, hukum Islam, filsafat, matematika, hingga astronomi.

Para sarjana dari Zaitunah memainkan peran penting dalam menyebarkan pengetahuan Islam ke Afrika Utara dan Eropa. Lulusan universitas ini banyak berkontribusi dalam pemikiran hukum Islam (fiqh Maliki), sastra Arab, dan tradisi keilmuan yang berpengaruh luas.

Hingga kini, Universitas Zaitunah tetap eksis sebagai pusat pendidikan Islam, sekaligus simbol betapa kuatnya tradisi intelektual dunia Muslim sejak awal berdirinya peradaban Islam di Afrika Utara.
 

Universitas Al-Qarawiyyin, Maroko (859 M)


Sekitar satu abad setelah Zaitunah berdiri, lahirlah Universitas Al-Qarawiyyin di kota Fez, Maroko, pada tahun 859 M. Universitas ini memiliki keistimewaan tersendiri, karena didirikan oleh seorang perempuan Muslim bernama Fatimah al-Fihri. Fakta ini menegaskan bahwa perempuan dalam sejarah Islam memiliki kontribusi nyata dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan.

Al-Qarawiyyin berkembang sebagai pusat studi keagamaan sekaligus ilmu rasional seperti matematika, astronomi, kedokteran, dan logika. Banyak sarjana besar menimba ilmu di sini, termasuk tokoh-tokoh yang kemudian berkontribusi terhadap kebangkitan Eropa. UNESCO bahkan mengakui Al-Qarawiyyin sebagai universitas tertua yang secara berkesinambungan menyelenggarakan pendidikan hingga sekarang.

Peran Al-Qarawiyyin begitu vital dalam mentransmisikan ilmu pengetahuan Yunani dan Arab kepada Eropa, khususnya melalui Andalusia. Dengan demikian, universitas ini menjadi jembatan penting antara peradaban Islam dan Barat.
 

Universitas Al-Azhar, Mesir (972 M)


Didirikan pada tahun 972 M di Kairo, Al-Azhar adalah universitas Islam yang hingga kini tetap menjadi salah satu lembaga pendidikan paling berpengaruh di dunia Muslim. Nama “Al-Azhar” diambil dari julukan Sayyidah Fatimah az-Zahra, putri Nabi Muhammad SAW.

Sejak awal berdirinya, Al-Azhar berfungsi sebagai pusat studi Islam, khususnya dalam bidang tafsir, hadis, fiqh, dan teologi. Namun, Al-Azhar juga membuka ruang bagi ilmu pengetahuan umum seperti filsafat, kedokteran, dan ilmu bahasa.

Hingga era modern, Al-Azhar tetap memainkan peran strategis sebagai otoritas keilmuan Islam, menjadi rujukan fatwa internasional, sekaligus melahirkan tokoh-tokoh penting dunia Muslim. Eksistensi Al-Azhar selama lebih dari seribu tahun menjadi bukti ketahanan tradisi pendidikan Islam.
 

Universitas Bologna, Italia (1088 M)


Universitas Bologna didirikan pada tahun 1088 M, menjadikannya universitas pertama di Eropa yang berdiri secara formal. Bologna dikenal sebagai pusat pengembangan hukum Romawi dan kanon gereja. Model pendidikan Bologna kemudian menginspirasi lahirnya universitas-universitas lain di Eropa, seperti Paris dan Cambridge.

Walau muncul lebih belakangan dibanding universitas Islam, Bologna menandai babak penting dalam perkembangan pendidikan tinggi di Eropa. Di sinilah lahir tradisi akademik Barat yang mengedepankan struktur fakultas, sistem kuliah, serta gelar akademik.
 

Universitas Oxford, Inggris (1096 M)


Oxford yang kini dianggap sebagai universitas paling prestisius di dunia, ternyata baru berdiri pada 1096 M, lebih dari tiga abad setelah Universitas Zaitunah. Oxford berkembang pesat sebagai pusat ilmu pengetahuan di Eropa, dengan kontribusi besar dalam sains, humaniora, hingga politik.

Menariknya, Oxford sendiri mengakui bahwa universitas-universitas Islam telah lebih dahulu mengembangkan tradisi pendidikan tinggi. Melalui jalur Andalusia dan pertemuan dengan dunia Muslim, banyak ilmu dari peradaban Islam kemudian memengaruhi kurikulum awal di Oxford.
 

Dominasi Awal Universitas Islam


Fakta bahwa tiga universitas pertama di dunia adalah universitas Islam memiliki makna penting. Pertama, hal ini menunjukkan bahwa tradisi pendidikan tinggi dalam Islam lahir jauh sebelum Eropa memasuki abad universitas. Kedua, lembaga-lembaga ini membuktikan keterbukaan Islam terhadap ilmu pengetahuan, baik agama maupun umum.

Universitas-universitas Islam berfungsi tidak hanya sebagai tempat belajar agama, tetapi juga pusat inovasi dalam bidang kedokteran, astronomi, matematika, dan filsafat. Intelektual Muslim menjadi pionir dalam menerjemahkan karya-karya Yunani dan mengembangkan ilmu yang kemudian ditransfer ke Barat.

Dengan demikian, keberadaan universitas Islam merupakan bukti bahwa peradaban Islam memiliki kontribusi fundamental terhadap lahirnya tradisi akademik global.
Relevansi bagi Dunia Modern

Kini, universitas-universitas tersebut tidak hanya menjadi warisan sejarah, tetapi juga masih aktif berperan di kancah global. Zaitunah, Al-Qarawiyyin, dan Al-Azhar tetap menjadi rujukan keilmuan Islam. Bologna dan Oxford berkembang menjadi simbol keunggulan akademik Barat.

Bagi dunia Muslim, fakta ini seharusnya menjadi inspirasi untuk membangkitkan kembali tradisi keilmuan. Jika berabad-abad lalu universitas Islam menjadi pionir pendidikan tinggi dunia, maka kini tantangannya adalah bagaimana menghidupkan kembali semangat ilmiah tersebut agar relevan dengan era modern.
 

Penutup


Peta universitas tertua di dunia yang diterbitkan Oxford bukan hanya daftar kronologis, melainkan pengingat tentang sejarah panjang pencarian ilmu manusia. Tiga universitas Islam—Zaitunah, Al-Qarawiyyin, dan Al-Azhar—menjadi bukti nyata bahwa dunia Muslim pernah berada di garis depan pendidikan tinggi global.

Sementara Bologna dan Oxford kemudian melanjutkan estafet di Eropa, sejarah tetap mencatat bahwa tonggak awal universitas dunia berdiri di tanah Islam. Fakta ini mempertegas bahwa ilmu pengetahuan adalah warisan universal, hasil interaksi lintas budaya dan peradaban.

Maka, memahami sejarah universitas tertua di dunia bukan sekadar nostalgia, melainkan cermin untuk menumbuhkan kembali semangat keilmuan, keterbukaan, dan pencarian kebenaran yang menjadi inti dari peradaban manusia.
×
Berita Terbaru Update