Fikroh.com - Baghdad, September 2025 — Pemerintah Irak melalui Dewan Menteri secara resmi mengumumkan keputusan untuk melarang arus gerakan Salafi-Madkhali di seluruh wilayah Irak. Keputusan ini juga disertai perintah tegas aparat keamanan untuk menangkap setiap individu yang terbukti berafiliasi dengan gerakan tersebut atau menganut pemikiran yang dinilai ekstrem dan berpotensi mengancam stabilitas negara.
Isi Keputusan
Menurut keterangan yang beredar dalam potongan video rapat resmi Dewan Menteri, keputusan ini mencakup beberapa poin penting:
- Larangan resmi aktivitas Salafi-Madkhali dalam bentuk organisasi, pengajian, maupun pertemuan yang dianggap menyebarkan ideologi ekstrem.
- Penerbitan surat perintah penangkapan bagi setiap orang yang terbukti menjadi anggota, simpatisan, atau penyebar ajaran arus tersebut.
- Instruksi kepada aparat keamanan untuk melakukan pengawasan lebih ketat terhadap lembaga, masjid, dan kelompok yang dicurigai berafiliasi dengan jaringan Salafi-Madkhali.
Latar Belakang Keputusan
Arus Salafi-Madkhali dikenal sebagai salah satu aliran dalam spektrum gerakan Salafi yang berkembang di Timur Tengah dan Afrika Utara. Meski sebagian pengikutnya menampilkan diri sebagai gerakan dakwah non-politik, di sejumlah negara, kelompok ini dituding menjadi instrumen ideologi yang dimanfaatkan dalam konflik internal serta dianggap rawan menimbulkan perpecahan sosial.
Di Irak, pemerintah memandang keberadaan kelompok ini dapat memicu ketegangan sektarian dan memperburuk kondisi keamanan yang masih rapuh pasca-konflik melawan ISIS. Larangan ini disebut sebagai langkah preventif untuk menjaga kesatuan nasional sekaligus mencegah infiltrasi ideologi ekstrem di lembaga-lembaga keagamaan.
Reaksi dan Implikasi
- Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak yang mengaku mewakili kelompok Salafi-Madkhali di Irak. Namun, keputusan ini diperkirakan akan menuai respons dari berbagai kalangan, baik di dalam negeri maupun dunia Arab.
- Kelompok pro-reformasi kemungkinan menyambut positif langkah ini sebagai bentuk penguatan negara terhadap radikalisme.
- Sebaliknya, pendukung garis keras bisa jadi menganggap larangan ini sebagai tindakan represif terhadap kebebasan beragama dan berekspresi.
Para analis menilai, langkah Dewan Menteri Irak juga memiliki dimensi geopolitik, mengingat arus Madkhali memiliki jaringan internasional dengan pengaruh ideologis yang melintasi batas negara.
Sekilas tentang Ajaran dan Penyimpangan Madkhali
Asal-Usul Madkhali
Arus Madkhali dinisbatkan kepada Rabi’ bin Hadi al-Madkhali, seorang ulama dari Arab Saudi. Gerakan ini muncul pada era 1990-an dan banyak mendapat sorotan karena sikapnya yang sangat loyal terhadap pemerintah yang berkuasa. Di beberapa negara, pengikut Madkhali dikenal sebagai “salafi resmi” karena cenderung mendukung penguasa tanpa kritik.
Pokok Ajaran
- Ketaatan mutlak pada penguasa. Madkhali menekankan prinsip taat pada ulil amri (pemimpin), meskipun penguasa dianggap zalim atau korup. Kritik atau demonstrasi terhadap pemerintah mereka anggap sebagai bentuk pemberontakan yang haram.
- Penolakan terhadap gerakan politik Islam. Mereka sangat keras menolak kelompok-kelompok Islam politik seperti Ikhwanul Muslimin, Hizbut Tahrir, maupun gerakan jihad lainnya. Semua kelompok yang mengkritik penguasa dianggap sebagai “ahlul bid’ah” atau “khawarij”.
- Fanatisme terhadap tokoh tertentu. Pengikut Madkhali menjadikan ucapan Rabi’ al-Madkhali dan murid-muridnya sebagai rujukan utama. Kadang sikap mereka lebih keras dibandingkan ulama salafi lain dalam menyesatkan kelompok yang berbeda pandangan.
Penyimpangan yang Sering Disorot
- Melebihi batas dalam membela penguasa. Kritik apapun terhadap pemerintah, meskipun berdasarkan dalil syar’i, dianggap sebagai dosa besar atau sikap khawarij. Hal ini melahirkan sikap “membungkam kebenaran” demi membela penguasa.
- Sikap ghuluw (ekstrem) dalam tahdzir. Mereka mudah mengeluarkan label sesat, bid’ah, atau khawarij kepada kelompok Islam lain, bahkan terhadap sesama salafi yang berbeda pandangan.
- Mengabaikan prinsip amar ma’ruf nahi munkar. Karena fokus pada loyalitas buta kepada penguasa, pengikut Madkhali sering mengabaikan kewajiban menegur kemungkaran jika dilakukan oleh pemerintah.
- Memecah belah umat. Cara mereka menyesatkan kelompok lain sering menimbulkan perpecahan di masjid, majelis ilmu, bahkan antarulama.
Penutup
Keputusan untuk melarang dan menindak tegas pengikut Salafi-Madkhali menandai babak baru dalam strategi keamanan Irak. Dengan kebijakan ini, Baghdad ingin menunjukkan bahwa negara tidak akan memberi ruang bagi aliran atau ideologi yang berpotensi mengancam persatuan bangsa, terlebih di tengah dinamika politik dan keamanan regional yang terus berubah.