Fikroh.com - Dalam ajaran Islam, terdapat sejumlah perbuatan yang digolongkan sebagai dosa besar (al-kabâir). Perbuatan ini termasuk syirik, durhaka kepada orang tua, hingga berzina. Seorang muslim yang tetap melakukan dosa besar berarti telah menentang perintah Allah, mengundang kemurkaan-Nya, dan menjerumuskan diri pada kebinasaan, baik di dunia maupun di akhirat.
Secara umum, dosa adalah segala bentuk tindakan yang melanggar syariat Allah, baik berupa perintah yang ditinggalkan maupun larangan yang dilanggar. Setiap amal perbuatan manusia akan mendapat balasan, sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an surah Az-Zukhruf ayat 74:
“Antara salat fardhu hingga salat fardu lainnya, antara salat Jumat hingga salat Jumat berikutnya, dan antara puasa Ramadan hingga puasa Ramadan selanjutnya, merupakan pelebur dosa selama menjauhi dosa besar." (HR Muslim).
Berbeda dengan dosa kecil, dosa besar memiliki konsekuensi berat dan hukumannya sudah ditetapkan dalam syariat. Seseorang yang terjerumus ke dalam dosa besar tidak memiliki jalan keluar kecuali dengan taubat nasuha serta berharap rahmat Allah.
Berikut ini adalah sepuluh perbuatan yang termasuk dosa besar dan wajib dihindari setiap muslim:
Syirik adalah menyekutukan Allah dengan sesuatu selain-Nya. Ini merupakan dosa terbesar yang tidak akan diampuni jika pelakunya tidak bertaubat. Allah menegaskan dalam surah An-Nisa ayat 48:
Salat adalah kewajiban utama seorang muslim. Meninggalkannya termasuk dosa besar. Allah berfirman dalam surah Al-Mudatsir ayat 42-43:
Berputus asa dari rahmat Allah sama dengan mengingkari sifat-Nya yang Maha Pengasih. Dalam surah Yusuf ayat 87 disebutkan:
Orang yang merasa aman dari murka Allah dianggap lalai dan merugi. Hal ini ditegaskan dalam surah Al-A’raf ayat 99:
Allah memerintahkan manusia untuk berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Dalam surah Luqman ayat 14 disebutkan:
“Maukah kalian kuberitahu tentang dosa paling besar? Yaitu, syirik kepada Allah dan durhaka kepada kedua orang tua.” (HR Bukhari dan Muslim).
Allah melarang mendekati zina, apalagi melakukannya. Firman Allah dalam surah Al-Isra ayat 32:
Minuman keras adalah dosa besar yang lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya. Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 219:
Menghilangkan nyawa tanpa hak adalah dosa besar. Allah berfirman dalam surah An-Nisa ayat 93:
Riba adalah perbuatan haram yang diancam dengan neraka. Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 275:
Allah mengancam keras orang yang memakan harta anak yatim dengan zalim. Dalam surah An-Nisa ayat 10 disebutkan:
Secara umum, dosa adalah segala bentuk tindakan yang melanggar syariat Allah, baik berupa perintah yang ditinggalkan maupun larangan yang dilanggar. Setiap amal perbuatan manusia akan mendapat balasan, sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an surah Az-Zukhruf ayat 74:
إِنَّ ٱلْمُجْرِمِينَ فِى عَذَابِ جَهَنَّمَ خَٰلِدُونَ
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang berdosa kekal di dalam azab neraka Jahannam.”
Meskipun demikian, dosa kecil masih dapat terhapus dengan amal ibadah, sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:
Meskipun demikian, dosa kecil masih dapat terhapus dengan amal ibadah, sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:
الصَّلَوَاتُ الخَمْسُ، وَالْجُمْعَةُ إلى الجُمْعَةِ، وَرَمَضَانُ إلى رَمَضَانَ، مُكَفِّرَاتٌ ما بيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الكَبَائِرَ
“Antara salat fardhu hingga salat fardu lainnya, antara salat Jumat hingga salat Jumat berikutnya, dan antara puasa Ramadan hingga puasa Ramadan selanjutnya, merupakan pelebur dosa selama menjauhi dosa besar." (HR Muslim).
Berbeda dengan dosa kecil, dosa besar memiliki konsekuensi berat dan hukumannya sudah ditetapkan dalam syariat. Seseorang yang terjerumus ke dalam dosa besar tidak memiliki jalan keluar kecuali dengan taubat nasuha serta berharap rahmat Allah.
Daftar Dosa-Dosa Besar dalam Islam
Berikut ini adalah sepuluh perbuatan yang termasuk dosa besar dan wajib dihindari setiap muslim:
1. Syirik
Syirik adalah menyekutukan Allah dengan sesuatu selain-Nya. Ini merupakan dosa terbesar yang tidak akan diampuni jika pelakunya tidak bertaubat. Allah menegaskan dalam surah An-Nisa ayat 48:
اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَاۤءُۚ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدِ افْتَرٰٓى اِثْمًا عَظِيْمًا
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa selain itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa berbuat syirik kepada Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa besar.”
2. Meninggalkan Salat
Salat adalah kewajiban utama seorang muslim. Meninggalkannya termasuk dosa besar. Allah berfirman dalam surah Al-Mudatsir ayat 42-43:
مَا سَلَكَكُمْ فِى سَقَرَ , قَالُوا۟ لَمْ نَكُ مِنَ ٱلْمُصَلِّينَ
Artinya: "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)? Mereka menjawab: Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan salat."
3. Berputus Asa dari Rahmat Allah
Berputus asa dari rahmat Allah sama dengan mengingkari sifat-Nya yang Maha Pengasih. Dalam surah Yusuf ayat 87 disebutkan:
إِنَّهُۥ لَا يَا۟يْـَٔسُ مِن رَّوْحِ ٱللَّهِ إِلَّا ٱلْقَوْمُ ٱلْكَٰفِرُونَ
Artinya: “Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.”
4. Merasa Aman dari Azab Allah
Orang yang merasa aman dari murka Allah dianggap lalai dan merugi. Hal ini ditegaskan dalam surah Al-A’raf ayat 99:
فَلَا يَأْمَنُ مَكْرَ ٱللَّهِ إِلَّا ٱلْقَوْمُ ٱلْخَٰسِرُونَ
Artinya: “Tiada yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi.”
5. Durhaka kepada Orang Tua
Allah memerintahkan manusia untuk berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Dalam surah Luqman ayat 14 disebutkan:
وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ
Artinya: “Kami mewasiatkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada-Ku kembalimu.”
Rasulullah ﷺ juga bersabda:
Rasulullah ﷺ juga bersabda:
“Maukah kalian kuberitahu tentang dosa paling besar? Yaitu, syirik kepada Allah dan durhaka kepada kedua orang tua.” (HR Bukhari dan Muslim).
6. Zina
Allah melarang mendekati zina, apalagi melakukannya. Firman Allah dalam surah Al-Isra ayat 32:
وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلً
Artinya: "Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk."
7. Meminum Khamr
Minuman keras adalah dosa besar yang lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya. Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 219:
يَسۡـــَٔلُوۡنَكَ عَنِ الۡخَمۡرِ وَالۡمَيۡسِرِ ...
Artinya: "Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang khamr dan judi. Katakanlah: Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar daripada manfaatnya...”
8. Membunuh
Menghilangkan nyawa tanpa hak adalah dosa besar. Allah berfirman dalam surah An-Nisa ayat 93:
وَمَنْ يَّقْتُلْ مُؤْمِنًا مُّتَعَمِّدًا فَجَزَاۤؤُهٗ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيْهَا ...
Artinya: “Barangsiapa membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya, Allah murka kepadanya, melaknatnya, serta menyediakan azab besar baginya.”
9. Memakan Riba
Riba adalah perbuatan haram yang diancam dengan neraka. Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 275:
ٱلَّذِينَ يَأْكُلُونَ ٱلرِّبَوٰا۟ لَا يَقُومُونَ ...
Artinya: “Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila... Mereka itulah penghuni neraka, kekal di dalamnya.”
10. Memakan Harta Anak Yatim
Allah mengancam keras orang yang memakan harta anak yatim dengan zalim. Dalam surah An-Nisa ayat 10 disebutkan:
إِنَّ ٱلَّذِينَ يَأْكُلُونَ أَمْوَٰلَ ٱلْيَتَٰمَىٰ ظُلْمًا إِنَّمَا يَأْكُلُونَ فِى بُطُونِهِمْ نَارًا ۖ وَسَيَصْلَوْنَ سَعِيرًا
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya, dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala.”
Dosa besar dalam Islam bukan sekadar catatan hitam di lembaran amal, melainkan jalan menuju kebinasaan jika tidak segera ditinggalkan. Allah telah menjelaskan dengan tegas ancaman-Nya, namun pada saat yang sama Dia juga membuka pintu taubat selebar-lebarnya bagi hamba-Nya.
Setiap muslim perlu merenungi bahwa kehidupan dunia hanyalah sementara. Kesempatan untuk memperbaiki diri, menjauhi dosa besar, serta memperbanyak amal kebaikan masih terbuka selama nyawa belum sampai di kerongkongan.
Semoga kita termasuk hamba yang senantiasa terjaga dari perbuatan dosa besar, selalu ingat kepada Allah dalam setiap langkah, dan memperoleh rahmat-Nya hingga akhir hayat.
Renungan Penutup
Dosa besar dalam Islam bukan sekadar catatan hitam di lembaran amal, melainkan jalan menuju kebinasaan jika tidak segera ditinggalkan. Allah telah menjelaskan dengan tegas ancaman-Nya, namun pada saat yang sama Dia juga membuka pintu taubat selebar-lebarnya bagi hamba-Nya.
Setiap muslim perlu merenungi bahwa kehidupan dunia hanyalah sementara. Kesempatan untuk memperbaiki diri, menjauhi dosa besar, serta memperbanyak amal kebaikan masih terbuka selama nyawa belum sampai di kerongkongan.
Semoga kita termasuk hamba yang senantiasa terjaga dari perbuatan dosa besar, selalu ingat kepada Allah dalam setiap langkah, dan memperoleh rahmat-Nya hingga akhir hayat.