Hukum Membawa Anak Kecil ke Masjid: Manfaat, Adab, dan Cara Mendidik Anak Shalat Sejak Dini

Hukum Membawa Anak Kecil ke Masjid: Manfaat, Adab, dan Cara Mendidik Anak Shalat Sejak Dini

Membawa anak kecil ke masjid adalah salah satu cara terbaik untuk menanamkan nilai agama sejak usia dini. Anak yang terbiasa melihat orang tuanya beribadah di masjid akan meniru kebiasaan tersebut secara alami. Hal ini menjadi pondasi penting dalam membentuk karakter shalih dan shalihah pada diri anak.

Banyak orang tua yang ragu, apakah hukum membawa anak kecil ke masjid diperbolehkan? Bagaimana jika anak mengganggu kekhusyukan jamaah? Artikel ini akan membahas hukum, manfaat, dan adab membawa anak kecil ke masjid berdasarkan dalil shahih, sekaligus tips praktis melatih anak shalat sejak dini.


Hukum Membawa Anak Kecil ke Masjid Menurut Islam

Dalam sejarah Islam, Rasulullah ﷺ memberi teladan langsung tentang membawa anak ke masjid.

Diriwayatkan dari Abdullah bin Buraidah:

“Rasulullah ﷺ berkhutbah di hadapan kami. Lalu Hasan dan Husain radhiallahu ’anhuma datang dengan memakai gamis merah, berjalan terhuyung-huyung. Rasulullah ﷺ turun dari mimbar, menggendong keduanya, lalu naik kembali. Beliau bersabda, ‘Maha Benar Allah bahwa harta dan anak-anak adalah fitnah (ujian). Aku melihat keduanya dan tidak bisa bersabar.’ Setelah itu, beliau melanjutkan khutbahnya.”
(HR. Abu Daud no. 1109, dishahihkan Al Albani)

Hadis lain juga menyebutkan bahwa Rasulullah ﷺ pernah menggendong cucunya, Umamah binti al-Ash, ketika shalat, lalu menurunkannya saat rukuk dan menggendongnya lagi saat berdiri. (HR. Bukhari no. 516, Muslim no. 543)

Dari dalil ini, jelas bahwa membawa anak kecil ke masjid hukumnya boleh, bahkan dianjurkan, selama menjaga adab dan tidak mengganggu jamaah lain.


Manfaat Membawa Anak ke Masjid Sejak Dini

Membiasakan anak pergi ke masjid memiliki banyak manfaat, di antaranya:

  1. Menumbuhkan kecintaan terhadap ibadah sejak usia dini.
  2. Membentuk kebiasaan shalat berjamaah bersama umat Islam.
  3. Mengajarkan kedisiplinan waktu karena anak akan mengikuti jadwal shalat.
  4. Melatih adab dan akhlak islami dalam kehidupan sehari-hari.
  5. Memperkuat ikatan keluarga melalui aktivitas ibadah bersama.

Niat Mengajak Anak ke Masjid: Melatih Shalat Sejak Usia 7 Tahun

Rasulullah ﷺ bersabda:

مُرُوا أَوْلاَدَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ ، وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرِ سِنِينَ ، وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ

“Perintahkan anak-anak kalian untuk shalat ketika usianya 7 tahun. Dan pukullah mereka ketika usianya 10 tahun. Dan pisahkanlah tempat tidurnya.”
(HR. Abu Daud no. 495, dishahihkan Al Albani)

Syaikh Ibnu Baz rahimahullah juga menyatakan bahwa membawa anak ke masjid pada usia tujuh tahun atau lebih disyariatkan agar mereka terbiasa shalat hingga dewasa.

Syaikh Ibnu Baz rahimahullah mengatakan:

يستحب بل يشرع الذهاب بالأولاد إلى المساجد إذا بلغ الولد سبعًا فأعلى، ويضرب عليها إذا بلغ عشرًا؛ لأنه بذلك يتأهل للصلاة ويعلم الصلاة حتى إذا بلغ فإذا هو قد عرف الصلاة واعتادها مع إخوانه المسلمين

“Dianjurkan bahkan disyariatkan untuk membawa anak-anak ke masjid, menginjak usia mereka 7 tahun atau lebih. Dan boleh dipukul jika usianya 10 tahun. Karena dengan membawanya ke masjid, ia akan terbiasa shalat dan mengetahui cara shalat. Sehingga ketika ia baligh, ia sudah paham cara shalat dan terbiasa shalat bersama saudaranya dari kaum Muslimin”

Adab Membawa Anak Kecil ke Masjid

Agar anak dapat belajar shalat tanpa mengganggu kekhusyukan jamaah lain, orang tua perlu membimbing mereka dengan baik. Adab ini tidak hanya membuat anak merasa nyaman di masjid, tetapi juga mengajarkan mereka etika beribadah sejak dini.

1. Latih Ibadah di Rumah Terlebih Dahulu

Sebelum mengajak anak ke masjid, biasakan mereka shalat di rumah bersama orang tua.

  • Ajarkan posisi dan gerakan shalat dengan benar, meskipun masih sederhana.
  • Latih ketenangan selama shalat agar mereka terbiasa duduk manis dan tidak banyak bergerak.
  • Gunakan pendekatan bermain seperti membuat “shalat mini” atau memberi pujian setiap selesai shalat.
    Dengan latihan di rumah, anak akan memahami bahwa shalat adalah momen khusus yang memerlukan sikap tenang dan fokus.

2. Beri Pemahaman Tentang Shalat dan Masjid

Sebelum berangkat ke masjid, luangkan waktu untuk menjelaskan kepada anak:

  • Apa itu shalat dan mengapa dilakukan di masjid.
  • Aturan di masjid seperti tidak berisik, tidak berlari, tidak makan-minum di area shalat, serta menjaga kebersihan.
  • Durasi waktu shalat sehingga anak tahu berapa lama harus bersikap tenang.
    Gunakan bahasa sederhana dan cerita menarik, misalnya menceritakan kisah Rasulullah ﷺ yang membawa cucu-cucunya ke masjid. Pemahaman ini akan membuat anak merasa memiliki tanggung jawab untuk bersikap baik di rumah Allah.

3. Kenakan Pakaian yang Bersih, Sopan, dan Wangi

Mengajarkan anak berpakaian rapi ke masjid adalah bagian dari pendidikan adab.

  • Pilihkan pakaian yang menutup aurat, nyaman, dan tidak mengganggu gerakan shalat.
  • Pastikan pakaian dan tubuh anak bersih dari najis, terutama jika anak masih balita yang memakai popok.
  • Berikan aroma wangi ringan seperti minyak telon atau parfum anak yang lembut agar anak terbiasa tampil wangi saat ke masjid.
    Kebiasaan ini akan menanamkan rasa hormat kepada masjid sebagai tempat suci dan mulia.

Kesimpulan

Membawa anak kecil ke masjid hukumnya boleh dan dianjurkan selama memperhatikan adab yang benar. Selain mengikuti sunnah Rasulullah ﷺ, kebiasaan ini juga memiliki manfaat besar dalam membentuk karakter islami anak.

Dengan bimbingan yang sabar dan konsisten, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang mencintai masjid, terbiasa shalat berjamaah, dan memiliki akhlak yang mulia.


Kata Kunci SEO:

  • hukum membawa anak kecil ke masjid
  • manfaat membawa anak ke masjid
  • adab membawa anak kecil ke masjid
  • cara mendidik anak shalat sejak dini
  • mengajarkan anak ibadah di masjid

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama