Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Peran Sumpah Pemuda dalam Mempersatukan Pemuda dan Pemudi di Indonesia

Sabtu | September 06, 2025 WIB | 0 Views
Peran Sumpah Pemuda dalam Mempersatukan Pemuda dan Pemudi di Indonesia

Fikroh.com - Sejarah perjuangan bangsa Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peristiwa penting yang menjadi tonggak persatuan nasional, yakni Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Peristiwa ini lahir dari kesadaran kolektif para pemuda Indonesia bahwa bangsa yang terpecah tidak akan mampu melawan penjajahan. Melalui ikrar Sumpah Pemuda, para pemuda dan pemudi dari berbagai latar belakang suku, bahasa, dan daerah, menyatakan satu tekad: bertanah air satu, berbangsa satu, dan menjunjung bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia.

Artikel ini akan mengulas secara jelas dan lugas mengenai peran Sumpah Pemuda dalam mempersatukan pemuda dan pemudi Indonesia, serta relevansinya bagi generasi saat ini.

Latar Belakang Sumpah Pemuda


Pada awal abad ke-20, Indonesia masih berada di bawah penjajahan Belanda. Rakyat hidup dalam tekanan politik, ekonomi, dan sosial. Meski demikian, muncul semangat perlawanan dari berbagai daerah, meski sifatnya masih lokal dan belum terkoordinasi secara nasional.

Keadaan ini melahirkan kesadaran bahwa perlawanan yang terpisah-pisah tidak akan pernah berhasil mengusir penjajah. Para pemuda yang memperoleh pendidikan modern mulai berinteraksi, berdiskusi, dan membentuk organisasi seperti Jong Java, Jong Sumatera, Jong Batak, Jong Ambon, dan lain-lain. Dari pertemuan-pertemuan tersebut, akhirnya tercetuslah Kongres Pemuda II pada 27–28 Oktober 1928 di Jakarta, yang menghasilkan Sumpah Pemuda.

Isi Sumpah Pemuda


Sumpah Pemuda terdiri dari tiga ikrar penting:

  1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
  2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
  3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Ketiga ikrar tersebut menjadi pondasi kuat dalam menyatukan seluruh elemen bangsa, khususnya kalangan pemuda dan pemudi yang memiliki latar belakang berbeda-beda.

Peran Sumpah Pemuda dalam Mempersatukan Pemuda dan Pemudi Indonesia


1. Menyatukan Identitas Nasional


Sebelum Sumpah Pemuda, para pemuda lebih mengidentifikasi diri berdasarkan suku, kedaerahan, atau kelompok masing-masing. Melalui ikrar yang diucapkan, lahirlah identitas baru sebagai bangsa Indonesia. Identitas ini menjadi dasar kuat bagi persatuan, mengikis sekat-sekat kesukuan, serta menumbuhkan rasa memiliki terhadap tanah air Indonesia.

2. Menghapus Sekat Kedaerahan


Keberagaman Indonesia dengan ratusan suku dan bahasa berpotensi memecah belah. Sumpah Pemuda berperan sebagai jembatan yang menyatukan berbagai elemen pemuda dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, hingga Papua. Dengan mengakui satu tanah air dan satu bangsa, pemuda Indonesia memiliki tujuan yang sama: meraih kemerdekaan.

3. Melahirkan Bahasa Persatuan


Bahasa adalah alat komunikasi sekaligus identitas. Pemilihan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dalam Sumpah Pemuda menunjukkan visi jauh ke depan. Meskipun bahasa Melayu digunakan secara terbatas, pemuda pada waktu itu menyepakatinya sebagai bahasa pemersatu. Keputusan ini terbukti berhasil, karena hingga kini bahasa Indonesia tetap menjadi simbol persatuan nasional.

4. Memperkuat Solidaritas Perjuangan


Sumpah Pemuda membangun solidaritas antarpemuda. Mereka menyadari bahwa perjuangan tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Dengan semangat kebersamaan, lahirlah kekuatan kolektif yang kemudian melahirkan organisasi-organisasi pergerakan nasional. Dari sinilah bibit-bibit perjuangan menuju kemerdekaan semakin kuat.

5. Menginspirasi Generasi Selanjutnya


Sumpah Pemuda bukan hanya milik generasi 1928. Perannya masih terasa hingga kini, terutama dalam menanamkan nilai persatuan bagi generasi muda. Pemuda dan pemudi masa kini bisa belajar bahwa kemajuan bangsa hanya dapat dicapai melalui kebersamaan, tanpa memandang perbedaan suku, agama, atau budaya.

Relevansi Sumpah Pemuda di Era Modern


Di era globalisasi dan digital, tantangan bangsa Indonesia semakin kompleks. Persatuan yang pernah diikrarkan dalam Sumpah Pemuda tetap relevan, bahkan menjadi semakin penting. Pemuda dan pemudi Indonesia kini menghadapi tantangan berupa arus informasi, polarisasi politik, hingga isu intoleransi.

Dengan meneladani semangat Sumpah Pemuda, generasi muda dapat:

  • Menjaga persatuan di tengah perbedaan.
  • Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik di era digital.
  • Membangun kolaborasi untuk kemajuan bangsa.
  • Mengedepankan semangat gotong royong.

Kesimpulan


Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 memiliki peran yang sangat besar dalam mempersatukan pemuda dan pemudi Indonesia. Melalui ikrar tersebut, lahirlah identitas nasional yang menghapus sekat kedaerahan, memperkuat solidaritas, serta menjadikan bahasa Indonesia sebagai pemersatu bangsa.

Hingga kini, nilai-nilai Sumpah Pemuda tetap relevan sebagai fondasi persatuan di tengah keberagaman. Bagi pemuda dan pemudi Indonesia, Sumpah Pemuda bukan hanya peristiwa sejarah, tetapi juga inspirasi abadi untuk terus menjaga persatuan, memperjuangkan kemajuan, dan menjaga kedaulatan bangsa.
×
Berita Terbaru Update