Notification

×

Iklan

Iklan

Doa Agar Dilunasi Hutang, Baca 1 Kali Sebelum Tidur

Jumat | September 19, 2025 WIB | 0 Views
Doa Agar Dilunasi Hutang, Baca 1 Kali Sebelum Tidur

Fikroh.com - Hutang seringkali menjadi beban fikiran yang berat, karena menyangkut bukan hanya persoalan materi, tetapi juga tanggung jawab moral dan spiritual. Seseorang yang memiliki hutang biasanya merasa gelisah, sulit tenang dalam beribadah, bahkan terkadang berpengaruh pada hubungan sosialnya. Dalam Islam, hutang adalah perkara serius yang harus segera diselesaikan, sebab Rasulullah ﷺ mengingatkan bahwa ruh seorang mukmin dapat tertahan karena hutangnya hingga ia dilunasi.

Beban hutang juga bisa memengaruhi kesehatan mental: menimbulkan rasa cemas, kehilangan semangat, dan rasa takut bertemu dengan pemberi hutang. Tidak jarang, orang yang terjerat hutang kehilangan fokus dalam bekerja, bahkan bisa tergoda melakukan hal-hal yang dilarang demi menutup kewajibannya.

Namun demikian, Islam memberikan panduan agar hutang tidak menjadi jalan menuju kesengsaraan. Pertama, seseorang dianjurkan untuk berhutang hanya dalam keadaan mendesak, bukan karena mengikuti hawa nafsu atau gaya hidup berlebihan. Kedua, ketika berhutang, harus ada niat yang jujur dan kuat untuk melunasi. Rasulullah ﷺ bersabda bahwa Allah akan menolong hamba-Nya yang benar-benar berniat melunasi hutang.

Selain itu satu hal yang tidak boleh dilupakan saat menghadapi hutang adalah berdoa kepada Allah agar dimudahkan dalam membayar hutang. Berikut ini salah satu contoh doa yang diajarkan oleh Nabi ﷺ agar Dilunasi hutangnya.

Do'a Pelunasan Hutang dan Kedudukannya


Doa merupakan salah satu ibadah yang sangat agung dalam Islam. Rasulullah ﷺ bersabda:
الدعاء هو العبادة

“Doa itu adalah ibadah.” (HR. At-Tirmidzi no. 2969, dinyatakan shahih oleh Al-Albani).

Doa bukan sekadar permintaan, melainkan wujud penghambaan dan pengakuan manusia atas kelemahan diri di hadapan Allah ﷻ. Salah satu doa yang diriwayatkan dalam hadits shahih dan banyak dipanjatkan Rasulullah ﷺ adalah doa yang terdapat pada teks dibawah ini,
 
Teks Doa

رَبَّ السَّمَاوَاتِ وَرَبَّ الأَرْضِ وَرَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ، رَبَّنَا وَرَبَّ كُلِّ شَيْءٍ، فَالِقَ الْحَبِّ وَالنَّوَى، وَمُنْزِلَ التَّوْرَاةِ وَالإِنْجِيلِ وَالْفُرْقَانِ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ شَيْءٍ، أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهِ، اللَّهُمَّ أَنْتَ الأَوَّلُ فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الآخِرُ فَلَيْسَ بَعْدَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الْبَاطِنُ فَلَيْسَ دُونَكَ شَيْءٌ، اقْضِ عَنَّا الدَّيْنَ وَأَغْنِنَا مِنَ الْفَقْرِ

Terjemahan Doa

“Wahai Tuhan (Rabb) langit dan bumi, Tuhan ‘Arsy yang agung. Wahai Rabb kami dan Rabb segala sesuatu, Yang membelah biji dan inti, Yang menurunkan Taurat, Injil, dan Al-Furqan. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan segala sesuatu yang Engkau memegang ubun-ubunnya. Ya Allah, Engkaulah Yang Awal, maka tiada sesuatu pun sebelum-Mu. Engkaulah Yang Akhir, maka tiada sesuatu pun setelah-Mu. Engkaulah Yang Zhahir (Maha Tinggi), maka tiada sesuatu pun di atas-Mu. Engkaulah Yang Bathin (Maha Mengetahui segala yang tersembunyi), maka tiada sesuatu pun yang tersembunyi dari-Mu. Lunasilah utang kami dan cukupkanlah kami dari kefakiran.” (HR. Muslim no. 2713)


Latar Belakang dan Sumber Hadits


Doa ini diriwayatkan dalam Shahih Muslim, dalam Kitab adz-Dzikr wa ad-Du‘ā’. Doa tersebut diajarkan Rasulullah ﷺ kepada para sahabatnya, di antaranya Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu. Dalam riwayat lain, doa ini dipanjatkan Nabi ketika malam, sebagai bentuk pengagungan kepada Allah dan permohonan perlindungan dari segala keburukan.

Doa ini memuat pujian kepada Allah dengan asmaul husna dan sifat-sifat-Nya yang sempurna, lalu diakhiri dengan permohonan pribadi yang sangat penting, yakni agar Allah melunasi utang dan melindungi hamba dari kefakiran.
 

Kandungan Makna Doa

 
1. Pujian kepada Allah sebagai Rabb Semesta Alam

Bagian awal doa menyebut Allah sebagai:
 
Rabb as-Samawat (Tuhan langit),
Rabb al-Ardh (Tuhan bumi),
Rabb al-‘Arsy al-‘Azim (Tuhan pemilik ‘Arsy yang agung).


Ini mengandung tauhid rububiyah, pengakuan bahwa Allah adalah pemilik, pengatur, dan penguasa seluruh alam semesta.
 
2. Allah sebagai Pencipta Kehidupan

Doa menyebut Allah sebagai Faliq al-Habb wa an-Nawā (Yang membelah biji dan inti). Ini merujuk pada kekuasaan Allah dalam menciptakan tumbuhan, kehidupan, dan rezeki yang menjadi sumber hidup manusia.

Firman Allah ﷻ:

إِنَّ اللَّهَ فَالِقُ الْحَبِّ وَالنَّوَى

“Sesungguhnya Allah yang membelah biji dan inti.” (QS. Al-An‘ām: 95).
 
3. Allah sebagai Penurun Kitab Suci

Disebutkan bahwa Allah menurunkan Taurat, Injil, dan Al-Furqan (Al-Qur’an). Hal ini menunjukkan bahwa Allah adalah sumber wahyu dan syariat, yang mengatur kehidupan manusia. Al-Qur’an disebut terakhir karena ia sebagai kitab yang menyempurnakan syariat terdahulu.
 
4. Permohonan Perlindungan

Bagian tengah doa berisi permintaan perlindungan:

أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ شَيْءٍ أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهِ

Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan segala sesuatu yang Engkau memegang ubun-ubunnya.

Ini menegaskan bahwa segala makhluk berada di bawah kendali Allah. Tak ada yang bisa berbuat tanpa izin-Nya.
 
5. Penyebutan Sifat-Sifat Agung Allah

Doa ini mengandung penyebutan empat sifat Allah yang tercantum dalam QS. Al-Hadid ayat 3:
 
Al-Awwal (Yang Awal): tiada sesuatu sebelum-Nya.
Al-Aakhir (Yang Akhir): tiada sesuatu setelah-Nya.
Az-Zhahir (Yang Maha Tinggi): tiada sesuatu di atas-Nya.
Al-Bathin (Yang Maha Dekat dan Maha Mengetahui yang tersembunyi): tiada sesuatu yang tersembunyi dari-Nya.

Ayat tersebut berbunyi:

هُوَ الْأَوَّلُ وَالْآخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

“Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Hadid: 3).
 
6. Permohonan Agar Dilunasi Hutang Dan Dicukupkan

Doa ditutup dengan permintaan yang sangat relevan bagi manusia:

اقْضِ عَنَّا الدَّيْنَ وَأَغْنِنَا مِنَ الْفَقْرِ

“Lunasilah utang kami dan cukupkanlah kami dari kefakiran.”

Dari sini kita belajar bahwa:
 
Rasulullah ﷺ sangat memperhatikan masalah utang, karena bisa membebani kehidupan seorang muslim di dunia maupun akhirat.
Rasulullah ﷺ juga meminta perlindungan dari kemiskinan, karena kefakiran dapat menggiring seseorang kepada kelemahan iman dan bahkan kekufuran.
 

Relevansi Doa dalam Kehidupan Muslim


Tauhid dan Keyakinan
Doa ini mengajarkan seorang muslim untuk selalu meneguhkan keyakinan bahwa hanya Allah yang menguasai langit, bumi, dan segala sesuatu.

Menguatkan Ketergantungan kepada Allah
Dengan membaca doa ini, seorang muslim menyadari bahwa perlindungan hakiki hanya datang dari Allah, bukan dari makhluk.

Kesadaran tentang Kehidupan Dunia dan Akhirat
Permohonan terbebas dari utang dan kefakiran menunjukkan perhatian Islam terhadap keseimbangan: kebutuhan duniawi sekaligus persiapan akhirat.

Ketenangan Psikologis
Membaca doa ini menumbuhkan rasa aman, karena kita sadar bahwa segala keburukan tetap dalam genggaman Allah, dan tidak akan menimpa kecuali dengan izin-Nya.
 

Dalil-Dalil Penguat


Larangan Meremehkan Utang:
Rasulullah ﷺ bersabda:
نَفْسُ الْمُؤْمِنِ مُعَلَّقَةٌ بِدَيْنِهِ حَتَّى يُقْضَى عَنْهُ

“Jiwa seorang mukmin masih tergantung dengan utangnya hingga ia melunasinya.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi).

Doa Perlindungan dari Kefakiran:
Dalam hadits lain, Rasulullah ﷺ berdoa:

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran.” (HR. Abu Dawud no. 1544).
 

Kesimpulan


Doa yang diajarkan Rasulullah ﷺ ini merupakan salah satu doa yang sangat komprehensif, karena memuat:
  • Pujian kepada Allah ﷻ,
  • Pengakuan atas rububiyah-Nya,
  • Permohonan perlindungan dari segala keburukan,
  • Penyebutan asmaul husna yang agung,
  • Permintaan yang menyentuh kebutuhan dasar manusia: terbebas dari utang dan kefakiran.

Bagi seorang muslim, doa ini menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah, menumbuhkan kesadaran tauhid, serta mengajarkan keseimbangan antara kebutuhan duniawi dan ukhrawi. Dengan membacanya secara rutin, seorang hamba memohon perlindungan Allah dalam kehidupan sehari-hari dan berharap keselamatan di dunia maupun akhirat. 
×
Berita Terbaru Update