Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Cara Membedakan Link Phishing, Link Scam, dan Link Penipuan Online

Jumat | September 05, 2025 WIB | 0 Views

Cara Membedakan Link Phishing, Link Scam, dan Link Penipuan Online

Fikroh.com - Di era digital saat ini, aktivitas sehari-hari kita sangat bergantung pada internet. Mulai dari berkomunikasi, berbelanja, bekerja, hingga mengakses layanan perbankan, semuanya bisa dilakukan melalui perangkat digital. Namun, semakin canggih teknologi, semakin canggih pula modus penipuan yang muncul. Salah satu metode paling sering digunakan dalam kejahatan siber adalah link phishing atau tautan palsu yang digunakan untuk menipu pengguna.

Artikel ini akan mengulas secara lengkap mengenai apa itu link, bagaimana cara membedakan link asli dan link palsu, serta langkah pencegahan agar kita tidak menjadi korban kejahatan online.

Apa Itu Link?

Sebelum memahami lebih jauh tentang link phishing, mari kita pahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan link.

Link adalah alamat atau lokasi dari sebuah halaman website di internet. Dalam dunia digital, link ibarat alamat rumah. Jika seseorang ingin mengunjungi rumah Anda, tentu Anda akan memberikan petunjuk atau alamat yang akurat agar mereka tidak tersesat. Sama halnya dengan internet, setiap website memiliki alamat unik yang disebut domain.

Contoh sederhana:

Domain inilah yang berfungsi sebagai identitas unik sebuah website. Tidak mungkin ada dua website berbeda yang menggunakan domain sama. Karena sifatnya yang unik, domain resmi biasanya lebih dapat dipercaya, sedangkan domain tiruan sering digunakan untuk menipu pengguna dengan membuat nama mirip atau hampir sama.

Contoh Link Asli vs Link Phishing

Agar lebih jelas, mari kita lihat contoh berikut:

  1. https://bri.co.id
  2. https://brii.co.id
  3. https://bri.my.id
  4. https://bri.id
  5. https://bri.go.id

Pertanyaan: Mana yang asli dan resmi milik Bank BRI?

Jawabannya adalah link pertama (https://bri.co.id).
Mengapa? Karena Bank BRI hanya menggunakan domain utama .co.id yang telah diverifikasi. Sementara link lainnya dibuat mirip untuk mengecoh pengguna:

  • https://brii.co.id → Ada tambahan huruf "i".
  • https://bri.my.id → Menggunakan domain berbeda (.my.id).
  • https://bri.id → Sangat mirip, tapi bukan domain resmi BRI.
  • https://bri.go.id → Domain untuk instansi pemerintah, bukan untuk bank komersial.

Inilah mengapa teliti membaca alamat link menjadi langkah pertama dalam menghindari penipuan.

Apa Itu Link Phishing, Scam, dan Penipuan Online?

  • Link Phishing → Tautan palsu yang dibuat menyerupai website resmi dengan tujuan mencuri data login, seperti email, password, PIN, atau OTP.
  • Link Scam → Tautan yang berisi janji palsu, misalnya undian hadiah, saldo gratis, atau bantuan sosial (bansos), untuk memancing korban memberikan data pribadi.
  • Link Palsu → Domain tiruan yang meniru brand besar agar terlihat meyakinkan, misalnya briii-login.com atau bankku-official.net.
  • Link Penipuan → Semua bentuk tautan berbahaya yang tujuannya merugikan korban, baik secara finansial maupun data pribadi.

Apakah Klik Link Langsung Membuat HP Diretas?

Banyak orang panik ketika tidak sengaja mengklik link mencurigakan. Faktanya, tidak semua link berbahaya akan langsung meretas perangkat Anda.

Biasanya, link berbahaya hanya akan berfungsi jika Anda:

  1. Memasukkan data pribadi (email, password, PIN).
  2. Mengunduh file berbahaya dari link tersebut.
  3. Memberikan izin akses ke perangkat (misalnya menginstal aplikasi ilegal).

Untuk langsung meretas perangkat hanya lewat sekali klik, dibutuhkan kemampuan tingkat tinggi dan alat khusus yang jarang digunakan dalam modus penipuan massal. Jadi, selama Anda tidak memasukkan data penting, risiko diretas masih rendah.

Ciri-Ciri Link Phishing atau Link Palsu

Agar tidak tertipu, berikut beberapa ciri khas link palsu:

  1. Domain tidak resmi – Misalnya, seharusnya .co.id tapi diganti .my.id atau .xyz.
  2. Nama website mirip tapi salah ejaan – Contoh: brii.co.id atau briii-login.net.
  3. Tawaran tidak masuk akal – Misalnya, "Anda mendapatkan hadiah Rp50 juta" atau "Dapatkan bansos Rp5 juta hanya dengan login".
  4. Desain website tidak profesional – Banyak typo, tampilan seadanya, dan sering ada pop-up mencurigakan.
  5. Tidak ada HTTPS – Website resmi biasanya menggunakan sertifikat keamanan dengan simbol gembok di address bar.

Modus Penipuan yang Sering Menggunakan Link

  1. Link Bansos Palsu – Mengatasnamakan pemerintah untuk mencairkan bantuan sosial.
  2. Link Undian Gratis – Mengaku dari brand besar (Telkomsel, Shopee, dll.) dengan hadiah fiktif.
  3. Link Login Bank – Meniru website bank untuk mencuri akun internet banking.
  4. Link Sosial Media – Mengirim link login palsu Instagram, Facebook, atau Gmail untuk meretas akun korban.
  5. Link Aplikasi Bajakan – Menyediakan file APK yang berisi malware.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Akun Diretas?

Jika Anda merasa akun atau perangkat sudah terkena link phishing, lakukan langkah berikut:

  1. Reset perangkat ke setelan pabrik (jika dirasa sudah terinfeksi).
  2. Pulihkan akun sosmed melalui email atau nomor HP yang terdaftar.
  3. Aktifkan verifikasi dua langkah (two-factor authentication).
  4. Gunakan password yang berbeda untuk setiap akun penting.
  5. Hubungi pihak resmi (bank, operator, atau platform sosial media) jika akun sulit dipulihkan.

Tips Mencegah Jadi Korban Link Phishing

  1. Selalu cek domain dengan teliti sebelum login atau memasukkan data penting.
  2. Gunakan antivirus dan update sistem operasi secara rutin.
  3. Aktifkan autentikasi dua faktor di semua akun penting.
  4. Jangan klik link mencurigakan dari SMS, WhatsApp, atau email.
  5. Gunakan browser yang memiliki fitur anti-phishing.
  6. Simpan website resmi di bookmark, sehingga tidak salah ketik alamat.

Kesimpulan

Link phishing dan link palsu merupakan salah satu modus kejahatan siber yang paling banyak menjerat korban di era digital. Dengan memahami apa itu link, bagaimana ciri-ciri link palsu, serta langkah pencegahannya, kita bisa lebih aman dalam berselancar di internet.

Ingat, kewaspadaan adalah kunci utama keamanan digital. Jangan mudah tergiur dengan tawaran hadiah atau bantuan yang datang dari link mencurigakan. Pastikan selalu memeriksa alamat website secara detail, aktifkan keamanan tambahan, dan jangan sembarangan memberikan data pribadi.

Dengan bekal pengetahuan ini, semoga Anda bisa lebih bijak dan terlindungi dari berbagai bentuk penipuan online yang kian marak.

Artikel ini relevan untuk kata kunci link phishing, link scam, link palsu, link penipuan, cara cek link asli, keamanan digital, edukasi internet, tips aman online. Cocok untuk anda yang sedang mencari tips aman dari penipuan modus link dan digital lainnya.

×
Berita Terbaru Update