Notification

×

Iklan

Iklan

Apakah Majalah Sabili Masih Ada?

Kamis | September 11, 2025 WIB | 0 Views
Apakah Majalah Sabili Masih Ada?

Fikroh.com - Sabili merupakan media cetak Islam yang telah dikenal luas selama puluhan tahun di Indonesia. Kehadirannya di panggung pers nasional tergolong fenomenal. Pada awal tahun 2000-an, menurut survei AC Nielsen, Sabili berhasil menempati posisi kedua sebagai majalah yang paling banyak dibaca di Indonesia.

Saat itu, tiras Sabili mencapai sekitar 120.000 eksemplar setiap edisi, dengan lebih dari 500.000 pembaca setia. Adapun semboyan yang selalu melekat pada majalah ini adalah:

Meniti Jalan Menuju Mardhotillah

Jejak Panjang Sejak 1985

Nama Sabili tidak asing bagi generasi Muslim Indonesia. Majalah ini lahir pada tahun 1985 dan segera dikenal sebagai salah satu media dakwah Islam paling berpengaruh. Gaya reportase yang khas, isu-isu aktual, serta keberaniannya mengangkat suara umat menjadikan Sabili lebih dari sekadar majalah: ia adalah simbol pergerakan, idealisme, sekaligus semangat kebangkitan Islam.

Selama hampir tiga dekade, Sabili menjadi bacaan utama yang menyajikan berita, analisis, dan inspirasi perjuangan. Namun, perubahan zaman dan tantangan industri media cetak membuat Sabili harus berhenti terbit pada tahun 2013. Saat itu, halaman terakhir Sabili ditutup dengan berat hati, meninggalkan ruang kosong dalam jagat media Islam Indonesia.

Kebangkitan di Era Digital

Setelah sepuluh tahun “rehat”, pada 9 Februari 2023—tepat di Hari Pers Nasional—Sabili bangkit kembali. Bukan lagi dalam bentuk majalah cetak, melainkan bertransformasi sebagai media digital yang hadir melalui website Sabili dot id serta berbagai platform media sosial.

Transformasi ini menjadikan Sabili lebih dekat dengan pembaca lintas generasi. Konten dakwah, berita, dan analisis kini hadir dalam format yang lebih variatif: artikel, infografis, video pendek, hingga podcast. Semua bisa diakses kapan saja dan di mana saja, cukup melalui layar gawai.

Semangat Baru, Jiwa yang Sama

Meski tampil dengan wajah baru, ruh Sabili tetap sama. Kebangkitan media ini dibangun dengan kerja keras anak-anak muda yang memiliki semangat dakwah dan komitmen jurnalisme berkualitas. Bagi mereka, Sabili bukan sekadar nama media, melainkan cita-cita dan pergerakan.

Sejarah panjang Sabili dipenuhi kisah perjuangan: keringat, air mata, bahkan ancaman penjara dan nyawa. Semua itu menjadi bagian dari identitas yang membentuk karakter media ini. Kini, generasi penerus bertekad melanjutkan estafet perjuangan dengan menjaga kualitas, kredibilitas, dan integritas.

Visi dan Misi

Visi Sabili adalah menjadi media rujukan umat—tempat pembaca menemukan informasi yang terpercaya sekaligus memperkuat wawasan keislaman. Sementara misinya adalah menyebarkan dakwah yang utuh dan benar demi kemaslahatan bersama, dengan bingkai ukhuwah Islamiyah.

Dalam lanskap media modern yang penuh informasi bercampur hoaks, peran Sabili menjadi semakin penting. Ia berusaha menghadirkan jurnalisme dakwah yang tidak hanya cepat, tetapi juga mendalam, kredibel, dan berintegritas.

Perjalanan yang Belum Usai

Transformasi ke ranah digital hanyalah permulaan. Perjalanan Sabili masih panjang, laksana pelaut yang berangkat dari keterbatasan untuk mengarungi samudera perjuangan. Tantangan di depan tentu tidak ringan: persaingan media digital, perubahan selera audiens, hingga kecepatan arus informasi.

Namun, dengan ghirah perjuangan yang diwariskan dari generasi sebelumnya, Sabili terus melangkah. Ia hadir bukan hanya sebagai media, tetapi juga sebagai gerakan dakwah yang hidup di tengah umat.

Penutup

Kini, bagi umat Islam yang pernah tumbuh bersama majalah Sabili, kehadiran kembali media ini dalam bentuk digital adalah kabar gembira. Dan bagi generasi muda Muslim, Sabili adalah ruang belajar baru: tentang dakwah, perjuangan, serta arti pentingnya suara umat dalam lanskap media modern.

Sabili telah membuktikan bahwa idealisme tak pernah mati ia hanya bertransformasi mengikuti zaman.
×
Berita Terbaru Update