Selain dikenal dengan nama At-Taubah, surah ini juga disebut Al-Bara’ah (البراءة) yang artinya “berlepas diri”. Julukan ini merujuk pada isi surah yang menegaskan pemutusan perjanjian dengan kaum musyrikin, sekaligus memperjelas sikap tegas umat Islam terhadap mereka.
Salah satu keunikan Surah At-Taubah adalah tidak diawali dengan basmalah (Bismillāhir-Raḥmānir-Raḥīm). Hal ini karena kandungan surah tersebut banyak membicarakan tentang perintah perang, penegakan hukum terhadap musuh, serta ketegasan dalam menghadapi kaum musyrikin dan munafik. Sementara basmalah mengandung nuansa kasih sayang dan perdamaian, sehingga dianggap tidak selaras dengan konteks ayat-ayat dalam surah ini.
Pokok Kandungan Surah At-Taubah
Isi dari Surah At-Taubah cukup luas dan menyentuh beberapa aspek penting kehidupan umat Islam, di antaranya:
- Penegasan pemutusan hubungan dengan kaum musyrikin yang melanggar perjanjian.
- Penguatan barisan umat Islam agar semakin solid dan kompak.
- Penjelasan tentang sifat kaum munafik dan sikap mereka terhadap Islam.
- Dorongan kepada kaum muslimin untuk berjihad dengan sungguh-sungguh.
- Perintah agar bersikap tegas terhadap musuh, baik dari kalangan musyrikin maupun munafik.
Surah ini menjadi pedoman penting dalam membentuk etos jihad, ketegasan, dan loyalitas umat Islam terhadap agamanya. Pada saat yang sama, surah ini juga memberi pelajaran bahwa pengampunan Allah selalu terbuka bagi mereka yang benar-benar bertaubat.
Kandungan Surat At-Taubah Ayat 105
Berikut kandungan ayat 105 dari Surat At-Taubah dalam tulisan Arab, Latin, serta arti dalam bahasa Indonesia:
Latin:
Waquli‘malū fasayarallāhu ‘amalakum wa rasūluhu wal-mu’minūna wasaturaddūna ilā ‘ālīmil-ghaibi wasy-syahādati fayunabbi’ukum bimā kuntum ta‘malūn.
Artinya:
Katakanlah: “Bekerjalah kalian, maka Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang beriman akan melihat pekerjaanmu itu. Dan kalian akan dikembalikan kepada (Allah), Yang Mengetahui perkara gaib dan nyata. Lalu Dia akan memberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
Tafsir Surat At-Taubah Ayat 105
Penjelasan ayat ini disarikan dari beberapa kitab tafsir seperti Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Fi Zhilalil Qur’an, Tafsir Al-Azhar, serta Tafsir Al-Munir. Tujuannya agar maknanya lebih kaya, tetapi tetap ringkas dan mudah dipahami.
Ayat ini kami uraikan melalui beberapa poin penting berikut:
وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Artinya:
Katakanlah: “Beramallah kalian, maka Allah, Rasul-Nya, dan kaum mukmin akan menyaksikan amal perbuatanmu. Kemudian kalian akan dikembalikan kepada Allah Yang Mengetahui perkara gaib dan nyata, lalu Dia akan memberitakan apa yang telah kalian kerjakan.” (QS. At-Taubah: 105)
1. Perintah untuk Beramal dan Bekerja
Potongan ayat:
“Dan Katakanlah: Bekerjalah kalian.”
Ayat ini menegaskan kewajiban untuk beramal nyata. Taubat yang hanya berhenti pada niat tidaklah cukup; ia harus diwujudkan dengan amal yang nyata.
Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar menegaskan bahwa seorang mukmin tidak boleh membiarkan waktunya kosong tanpa amal. Hidup memiliki nilai ketika diisi dengan amal yang bermakna, baik berupa ibadah maupun usaha sesuai kemampuan dan keahlian masing-masing.
Firman Allah yang senada:
Katakanlah: “Setiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing. Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya.” (QS. Al-Isra: 84)
Dari sini jelas bahwa bekerja sesuai potensi diri adalah bagian dari ibadah.
2. Amal Dilihat oleh Allah, Rasul, dan Kaum Mukminin
Potongan ayat:
“Maka Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang beriman akan melihat amalmu.”
Pesan utamanya adalah agar seorang mukmin tidak mengharap pujian atau popularitas. Amal yang dilihat dan dihargai oleh Allah adalah proses, bukan semata hasil. Maka, yang dinilai adalah kesungguhan dan keikhlasan dalam beramal.
3. Semua Amal Akan Dipertanggungjawabkan
Potongan ayat:
“Dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah), Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata. Lalu Dia memberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
Setiap manusia kelak akan dimintai pertanggungjawaban atas amalnya, sekecil apa pun itu. Allah mengetahui yang tersembunyi maupun yang tampak.
Firman Allah dalam QS. Luqman ayat 16 mempertegas hal ini:
(Luqman berkata): “Wahai anakku, sesungguhnya jika ada amal seberat biji sawi, berada di dalam batu, di langit, atau di bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya. Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.” (QS. Luqman: 16)
Isi Kandungan Surat At-Taubah Ayat 105
Dari penjelasan di atas, terkandung beberapa pelajaran penting:
- Allah memerintahkan hamba-Nya untuk beramal dan bekerja, serta melarang kemalasan.
- Amal yang dikerjakan dengan ikhlas akan dinilai oleh Allah, Rasul, dan kaum mukmin.
- Proses dan kesungguhan dalam beramal lebih utama daripada sekadar hasil.
- Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, baik yang tersembunyi maupun yang nyata.
- Semua amal akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah pada hari kiamat.
Demikian uraian Surat At-Taubah ayat 105 lengkap dengan teks Arab, Latin, terjemahan, tafsir, dan kandungan maknanya. Semoga menjadi pengingat agar kita senantiasa beramal dengan ikhlas serta berusaha optimal dalam setiap pekerjaan.
Wallāhu a‘lam bish-shawāb.
Posting Komentar untuk "Inilah Kandungan Surat At-Taubah Ayat 105"