Ditulis oleh: Wira Mandiri Bachrun
Banyak di antara kita yang belum mengenal sosok sahabat yang satu ini. Padahal beliau mengumpulkan banyak sekali keutamaan dari berbagai sisi. Beliau adalah Haritsah bin Nu’man radhiyallahu anhu.
Nasab Beliau
Adz Dzahabi dalam Siyar A’lamin Nubala menyebutkan nasab beliau adalah Haritsah bin An Nu’man bin Naf’ bin Zaid bin Ubaid bin Tsa’labah bin Ghanm bin Malik bin An Najjar Al Khazraji An Najjari.
Keislaman Beliau
Haritsah bin An Nu’man masuk Islam melalui dakwah yang dilakukan oleh sahabat Mush’ab bin Umair di kota Madinah yang ketika itu masih disebut ‘Yatsrib’. Beliau termasuk orang-orang yang pertama masuk Islam dari kalangan Anshar yang Allah sebut keutamaan mereka di dalam Al Quran,
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka jannah (surga-surga) yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.” (At Taubah: 100)
Mengikuti Seluruh Peperangan Bersama Rasulullah
Di antara keutamaan Haritsah bin An Nu’man radhiyallahu anhu, beliau mengikuti semua peperangan Bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Al Imam Ibnul Jauzi menyebutkan dalam Shifatus Shafwah (1/117), Haritsah bin An Nu’man ikut berperang dalam perang Badar dan seluruh peperangan bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
Paling Berbakti Kepada Sang Ibu
Di antara perkara yang menonjol dari sosok Haritsah bin An Nu’man, beliau adalah anak yang sangat berbakti kepada ibunya. Sampai-sampai Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah mendengar suara Haritsah membaca Al Quran di surga karena baktinya kepada sang ibu.
Diriwayatkan oleh Al Imam Ahmad dari Aisyah radhiyallahu anhu, beliau berkata,
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نِمْتُ فَرَأَيْتُنِي فِي الْجَنَّةِ فَسَمِعْتُ صَوْتَ قَارِئٍ يَقْرَأُ فَقُلْتُ مَنْ هَذَا قَالُوا هَذَا حَارِثَةُ بْنُ النُّعْمَانِ فَقَالَ لَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَذَاكَ الْبِرُّ كَذَاكَ الْبِرُّ وَكَانَ أَبَرَّ النَّاسِ بِأُمِّهِ
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Saya tertidur dan saya melihat diriku berada di surga dan saya mendengar suara seorang yang membaca (Al Qur'an). Saya bertanya; "Siapa ini?" mereka menjawab; "Haritsah bin An Nu'man." Kemudian Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda kepada Aisyah, beginilah kebaikan, begilah kebaikan, dan dia adalah orang yang paling baik kepada ibunya."
Rumahnya Dipakai Oleh Rasulullah
Disebutkan oleh Al Imam Ibnu Saad dalam Thabaqatnya..
كَانَتْ لَهُ مَنَازِلُ قُرْبَ مَنَازِلِ النَّبِيِّ -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- فَكَانَ كُلَّمَا أَحْدَثَ رَسُوْلُ اللهِ أَهْلاً، تَحَوَّلَ لَهُ حَارِثَةُ عَنْ مَنْزِلٍ، حَتَّى قَالَ: (لَقَدِ اسْتَحْيَيْتُ مِنْ حَارِثَةَ مِمَّا يَتَحَوَّلُ لَنَا عَنْ مَنَازِلِهِ(
Dahulu Haritsah memiliki rumah yang dekat dengan rumah Nabi shallallahu alaihi wasallam, setiap kali Rasulullah menikah, Haritsah pindah dari rumahnya agar rumahnya bisa ditempati oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, sampai Nabi mengatakan, “Sungguh aku malu terhadap Haritsah, dia sapai pindah rumah karena kami.”
Bertemu Jibril Dua Kali
Haritsah juga pernah bertemu malaikat Jibril alaihissalam dua kali. Disebutkan oleh Al Imam Ibnu Saad dalam Thabaqatnya, Haritsah bercerita…
Disebutkan oleh Al Imam Ibnu Saad dalam Thabaqatnya,
وَعَنْهُ قَالَ: رَأَيْتُ جِبْرِيْلَ من الدهر مرتين: يوم الصورين حين خَرَجَ رَسُوْلُ اللهِ إِلَى بَنِي قُرَيْظَةَ, مَرَّ بِنَا فِي صُوْرَةِ دِحْيَةَ, فَأَمَرَنَا بِلُبْسِ السِّلاَحِ، َيَوْمَ مَوْضِعِ الجَنَائِزِ حِيْنَ رَجَعْنَا مِنْ حُنَيْنٍ، مَرَرْتُ وَهُوَ يُكَلِّمُ النَّبِيَّ -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- فَلَمْ أُسَلِّمْ, فَقَالَ جِبْرِيْلُ: مَنْ هَذَا يَا مُحَمَّدُ? قَالَ: حَارِثَةُ بنُ النُّعْمَانِ, فَقَالَ: أَمَا إِنَّهُ مِنَ المائَةِ الصَّابِرَةِ يَوْمَ حُنَيْنٍ, الَّذِيْنَ تكفَّل اللهُ بِأَرْزَاقِهِمْ فِي الجَنَّةِ, وَلَو سلَّم لَرَدَدْنَا عَلَيْهِ.
Dari Haritsah, dia bercerita, “Aku melihat Jibril di waktu siang dua kali. Yang pertama adalah pada hari Ash Shuraini (nama tempat di Kota Madinah) ketika Rasulullah keluar untuk memerangi Bani Quraizhah. Ketika itu Jibril menampakkan dirinya kepada kami dalam bentuk sahabat Dihyah Al Kalbi. Dia memerintahkan kami untuk memakai senjata kami. Dan hari pengebumian jenazah di perang Hunain, ketika itu aku lewat. Jibril sedang berbicara dengan Nabi shallallahu alaihi wasallam. Namun aku tidak memberikan salam. Maka Jibril mengatakan, “Siapa ini wahai Muhammad?” Rasulullah mengatakan, “Ini Haritsah bin An Nu’man.” Maka Jibril lalu mengatakan, ini termasuk seratus orang yang bersabar dalam perang Hunain. Di mana Allah telah menyediakan rezekinya di surga. Kalau dia memberi salam, maka aku akan balas salamya tadi.”
Sosok Dermawan
Diriwayatkan oleh Al Imam Abu Nuaim Al Ashabahani dalam Hilyatul Aulia
كَانَ حَارِثَةُ بْنُ النُّعْمَانِ " قَدْ ذَهَبَ بَصَرُهُ فَاتَّخَذَ خَيْطًا مِنْ مُصَلَّاهُ إِلَى بَابِ الْحُجْرَةِ، وَوَضَعَ عِنْدَهُ مِكْتَلًا فِيهِ تَمْرٌ، فَإِذَا جَاءَ الْمِسْكِينُ فَسَلَّمَ أَخَذَ مِنْ ذَلِكَ الْمِكْتَلِ ثُمَّ أَخَذَ بِطَرَفِ الْخَيْطِ حَتَّى يُنَاوِلَهُ، وَكَانَ أَهْلُهُ يَقُولُونَ لَهُ: نَحْنُ نَكْفِيكَ،فَيَقُولُ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «مُنَاوَلَةُ الْمِسْكِينِ تَقِي مَيْتَةَ السُّوءِ»
“Dahulu Haritsah bin An Nu’man mengalami kebutaan, maka beliau meletakkan tali dari Mushalla ke depan pintu rumahnya. Di depan pintu rumahnya dia letakkan keranjang berisi kurma. Bila ada orang miskin yang mengucapkan salam, maka Haritsah menyusuri tali tersebut sampai dia memberi langsung kurma tadi dengan tangannya sendiri. Maka keluarganya mengatakan, “Biarkan kami saja yang melakukannya..” Maka Haritsah mengatakan, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Menyampaikan bantuan langsung kepada orang miskin akan melindungi diri dari suul khatimah.”
Wafatnya Haritsah
Al Imam Ibnul Jauzi menyebutkan bahwa Haritsah bin An Nu’man radhiyallahu anhu wafat di era kekhilafahan Muawiyah bin Abi Sufyan. Semoga kita bisa mengikuti keteladanan yang beliau berikan di mana beliau berusaha untuk melakukan kebaikan dari berbagai sisi. Tidak hanya dari jihad fi sabilillah, tapi juga dengan kedermawanan dan bakti beliau kepada sang ibu.
Pangkalpinang, 25 September 2024
Wira Mandiri Bachrun.
Tags:
Biografi Muslim