Notification

×

Iklan

Iklan

Israel Resmi Gugat Indonesia ke Pengadilan Arbitrase Olahraga Terkait Pencabutan Visa Atlet Senam

Minggu | Oktober 12, 2025 WIB | 0 Views
Israel Resmi Gugat Indonesia ke Pengadilan Arbitrase Olahraga Terkait Pencabutan Visa Atlet Senam

Fikroh.com - Polemik pencabutan visa bagi delegasi atlet Israel yang sedianya akan mengikuti Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 di Jakarta memasuki babak baru. Federasi Senam Israel (FIG) mengonfirmasi bahwa mereka resmi mengajukan banding ke Court of Arbitration for Sport (CAS) atau Pengadilan Arbitrase Olahraga.

Langkah ini diambil setelah pemerintah Indonesia mencabut visa enam atlet senam Israel secara sepihak. FIG menilai tindakan tersebut sebagai keputusan yang “sangat tidak pantas” dan “mengkhawatirkan bagi integritas olahraga internasional.”

Dalam pernyataan resminya pada Sabtu malam (11/10/2025), FIG menyebut telah mengajukan banding darurat ke CAS untuk meminta injunction (penangguhan keputusan) agar para atlet Israel, termasuk peraih medali emas Olimpiade Artem Dolgopyat, tetap dapat berpartisipasi.


“Kami berencana menantang keputusan ini dengan segala cara yang tersedia,” tulis pihak FIG.
Pernyataan Resmi Federasi Senam Israel

“Asosiasi Senam, Komite Olimpiade, dan Kementerian Olahraga Israel telah bergabung untuk mengajukan banding terhadap keputusan pemerintah Indonesia yang mencegah partisipasi atlet nasional Israel dalam Kejuaraan Dunia Senam.

Pemerintah Indonesia secara sepihak mengumumkan bahwa mereka tidak akan mengizinkan masuknya atlet Israel, meskipun seluruh prosedur pendaftaran dan visa telah diselesaikan. Delegasi kami telah memperoleh visa resmi dan menerima berbagai jaminan bahwa partisipasi mereka diperbolehkan.

Kami meyakini keputusan Indonesia ini sangat berbahaya bagi dunia olahraga karena bertentangan dengan prinsip dasar kesetaraan dan kompetisi yang adil.

Atlet kami—Artium Dolgopyat, Eyal Indig, Ron Piatov, Roni Shamai, Yahli Shoshani, dan Lihi Raz—telah berlatih keras untuk kompetisi ini bersama pelatih mereka yang berdedikasi.

Di mana letak nilai kesetaraan dan keadilan olahraga bila medali emas Olimpiade dan juara dunia dilarang tampil hanya karena alasan politik?

Kami telah mengajukan pertanyaan ini, namun belum mendapat jawaban. Kami tidak akan diam! Gugatan ke CAS telah diajukan, dan kami akan terus memperbarui perkembangan melalui kanal resmi kami.”
 

Alasan Indonesia Menolak Visa Atlet Israel


Sebelumnya, Pemerintah Indonesia secara tegas menolak pemberian visa bagi delegasi Israel yang hendak berpartisipasi dalam Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 di Jakarta.

Keputusan ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, pada Kamis (9/10/2025).

“Pemerintah Indonesia tidak akan memberikan visa kepada atlet Israel yang berniat hadir di Jakarta mengikuti kejuaraan senam artistik dunia pada 19–25 Oktober mendatang,” ujar Yusril dalam keterangannya.

Menurut Yusril, keputusan ini mengikuti arahan Presiden Prabowo Subianto, yang dalam berbagai forum internasional—termasuk Sidang Umum PBB—menyampaikan kecaman keras terhadap agresi Israel di Gaza.

“Pemerintah Indonesia tidak akan menjalin hubungan apa pun dengan Israel hingga Palestina benar-benar merdeka dan berdaulat,” tegas Yusril.

Ia juga menambahkan bahwa langkah ini mencerminkan aspirasi mayoritas rakyat Indonesia.


“Sikap pemerintah tegas dan konsisten, dan kami tidak akan memberikan visa kepada enam atlet Israel tersebut,” lanjutnya.

Setelah berkoordinasi dengan Menteri Imigrasi Agus Indrianto, Yusril menyebut bahwa federasi internasional yang sebelumnya berencana menjadi sponsor turut menarik dukungannya setelah mengetahui sikap tegas Indonesia.

“Federasi senam artistik internasional yang semula mengajukan sponsorship kini telah mencabut kembali pengajuan itu,” jelasnya.

Rencana keikutsertaan atlet Israel sebelumnya telah memicu gelombang penolakan luas di Tanah Air. Penolakan datang dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), berbagai partai politik, anggota DPR RI, hingga Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.

Keputusan Indonesia ini sekaligus mempertegas posisi politik luar negeri yang konsisten dalam mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina dan menolak segala bentuk normalisasi hubungan dengan Israel.

(Sumber: Reuters, Tribunnews.com/Bobby)
×
Berita Terbaru Update