Notification

×

Iklan

Iklan

Pernyataan Salafi Irak yang Berlepas Diri dari Sekte Madkhaliyyah

Senin | September 15, 2025 WIB | 0 Views
Pernyataan Salafi Irak yang Berlepas Diri dari Sekte Madkhaliyyah
Syaikh Abdus Sattar Al-Iraqi rohimahullah ta'alaa

Fikroh.com - Salafiyyah dan Pengikutnya berlepas diri dari Madkhaliyyah dan Para Pendukungnya. Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam, dan selawat serta salam kepada Nabi Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya. Amma ba'du…

Dakwah Salafiyyah didasarkan pada prinsip kembali kepada Al-Qur'an dan sunah yang sahih, serta apa yang telah disepakati oleh salaf umat ini dari tiga generasi terbaik. Dakwah ini juga menyikapi segala hal yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip umum tersebut dengan semangat perbedaan pendapat yang wajar, selama didasarkan pada ijtihad yang diakui.

Oleh karena itu, tidak seharusnya ada pengingkaran yang keras terhadap orang yang berpendapat demikian, tidak ada pemaksaan, dan tidak ada ujian bagi masyarakat dengannya; apalagi sampai melakukan boikot, permusuhan, dan saling membelakangi karenanya. Lalu, bagaimana bisa sampai pada tahap membid’ahkan, menyesatkan, dan mengkafirkan karena hal tersebut?

Semua ini adalah perbuatan orang-orang yang ekstrem, berlebihan, dan menyimpang. Mereka menyesatkan, membid’ahkan, dan mencela setiap orang yang berbeda pandangan dengan mereka. Bahkan, mungkin mengkafirkan mereka dan berusaha menumpahkan darah mereka dengan berbagai dalih dan alasan, yang semua ini bertentangan dengan manhaj salaf yang didasarkan pada ilmu yang benar dan kasih sayang terhadap sesama, demi mencapai moderasi dan keseimbangan dalam perkataan, perbuatan, dan kondisi.

Di antara kelompok ekstremis yang mulai menyebarkan fitnah, perpecahan, dan perselisihan di antara warga satu negara adalah apa yang disebut dengan Kelompok Madkhaliyyah (para ekstremis dalam mencela dan memboikot). Mereka secara dusta dan fitnah menisbatkan pemikiran ekstrem dan perilaku menyimpang mereka kepada manhaj salaf dan dakwah Salafiyyah yang bersih dan murni. Padahal, pada kenyataannya, mereka bergerak berdasarkan arahan dan perintah yang datang dari rujukan dan pemimpin mereka, mewajibkan pengikutnya untuk tunduk pada perintah tersebut, dan melarang mereka menentangnya.

Penentangan ini berakibat pada berbagai tindakan yang mereka timpakan kepada para penentangnya: kadang dengan teguran, kadang dengan boikot dan pengucilan total, hingga pada tahap mencela dan memfitnah dengan kebohongan. Bahkan, masalahnya sampai pada pengaduan palsu kepada aparat keamanan, dan kekerasan fisik, di samping penguasaan masjid secara paksa dan mobilisasi massa, hingga sampai pada ancaman pembunuhan terhadap para penentang.

Hingga akhirnya, hal yang tidak diinginkan pun terjadi: penumpahan darah yang haram. Hari ini (Jumat, 12-9-2025), sekelompok kecil dari Madkhaliyyah membunuh (Syekh Salafi Abdul Sattar Al-Qarghuli – rahimahullah), yang dikenal dengan sikap moderatnya dan penolakannya terhadap pemikiran ekstremis.

Mereka tidak akan sampai pada tahap meremehkan nyawa ini jika bukan karena: (dukungan dari beberapa pemimpin politik, koordinasi mereka dengan sebagian pemimpin keamanan yang tertipu di daerah tersebut, dan pihak-pihak lain yang terkait).

Dengan demikian, insiden yang terjadi hari ini merupakan musibah yang —jika terus berlanjut— mengancam akan kembalinya babak baru terorisme dengan wajah dan bentuk yang berbeda, yang secara dusta dan fitnah menisbatkan diri kepada dakwah Salafiyyah yang diberkahi.

Kami, sebagai perwakilan utama dakwah Salafiyyah Irak di berbagai wilayah Irak, menyatakan:

1). Pelepasan diri dakwah Salafiyyah di Irak dari pemikiran Madkhaliyyah yang menyimpang, secara keseluruhan. Salafiyyah yang hakiki berlepas diri dari pemikiran dan praktik-praktik ini yang bertentangan dengan prinsip dan aturannya. Kami menegaskan pentingnya berpegang teguh pada manhaj yang moderat dan seimbang, yang mempersatukan bukan memecah belah, menasihati bukan mempermalukan, sabar bukan terburu-buru, dan menghargai perbedaan pendapat tanpa menjadikannya sebagai penyebab perpecahan. Oleh karena itu: manhaj Madkhaliyyah tidak dapat dianggap sebagai representasi Salafiyyah secara umum, melainkan sebuah aliran khusus dengan ciri khas yang menyimpang dari manhaj Salafiyyah yang moderat dalam banyak isu fundamental.

2. Pemutusan hubungan dengan siapa pun yang terbukti berafiliasi dan menganut pemikiran Madkhaliyyah yang menyimpang, dengan mengidentifikasi dan menolak penisbahan mereka kepada Salafiyyah, demi menjaga masyarakat dari ekstremisme mereka yang ingin disebarkan atas nama dakwah Salafiyyah.

3. Seruan kepada orang-orang yang tertipu yang telah menganut pendekatan menyimpang ini untuk introspeksi diri dan segera meninggalkan kelompok ini, yang pada akhirnya akan membawa mereka ke dalam konflik dengan masyarakat tempat mereka tinggal, dan mungkin sampai pada fitnah dan pertumpahan darah.

4. Seruan kepada para pejabat terkait, sesuai dengan wewenang masing-masing, untuk menjalankan peran mereka dalam membatasi aktivitas semua orientasi ekstremis dan asing bagi masyarakat Irak.

5. Seruan kepada semua pihak —khususnya para politisi, media, aparat keamanan, analis, ulama, dan dai— untuk tidak mencampuradukkan antara dakwah Salafiyyah yang murni dan moderat, yang didasarkan pada moderasi dan toleransi Islam, dengan Kelompok Madkhaliyyah yang ekstrem dan menyimpang, yaitu para ekstremis dalam mencela dan memboikot.

Hanya Allah yang memberi taufik, dan Dia-lah yang memberi petunjuk ke jalan yang lurus.

Adapun di Indonesia, pemahaman sekte madakhilah ini selain diusung oleh mereka yang menisbatkan diri sebagai salafy pakai y (luqmani, hajuri, tahdziri) juga masih menyusup pada kelompok-kelompok salafi pakai i (cileungsi, bajirupa.....). [Ihsanul Faruqi]

×
Berita Terbaru Update