Notification

×

Iklan

Iklan

11 Pernyataan Penutup KTT Teluk di Doha

Senin | September 15, 2025 WIB | 0 Views
11 Pernyataan Penutup KTT Teluk di Doha

Fikroh.com - Diterbitkan dari sidang luar biasa Dewan Tertinggi Dewan Kerja Sama Negara-Negara Teluk Arab (GCC) yang diselenggarakan di Doha, berikut isi pernyataannya:

Dewan Tertinggi GCC mengadakan sidang luar biasa pada hari Senin, 23 Rabiul Awal 1447 H, bertepatan dengan 15 September 2025 M, di Kota Doha, di bawah pimpinan Yang Mulia Syekh Tamim bin Hamad Al Thani, Emir Negara Qatar, dengan partisipasi Sekretaris Jenderal GCC, Jassim Muhammad Al-Budaiwi.

Sidang membahas dampak agresi Israel terhadap Negara Qatar, serta pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatannya oleh pasukan pendudukan Israel yang menargetkan fasilitas perumahan tempat tinggal anggota delegasi perunding dari Biro Politik Hamas, saat berlangsungnya putaran negosiasi dan mediasi yang dilakukan Qatar untuk mencapai kesepakatan terkait Gaza. Serangan tersebut menyebabkan gugurnya Badr Saad Muhammad Al-Humaidi Al-Dosari, salah satu anggota aparat keamanan, serta jatuhnya korban sipil. Serangan ini juga membahayakan keselamatan warga sipil di kawasan padat yang terdapat sekolah, kedutaan, dan taman kanak-kanak, dalam bentuk pelanggaran nyata terhadap upaya komunitas internasional dan lembaga-lembaganya untuk mencapai gencatan senjata di Gaza serta pembebasan sandera dan tawanan. Tindakan ini merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional.

Dewan Tertinggi menyepakati hal-hal berikut:
  1. Mengutuk dengan sekeras-kerasnya agresi Israel dan pelanggaran kedaulatan Negara Qatar, menegaskan bahwa tindakan agresif ini merupakan eskalasi berbahaya, tidak dapat diterima, serta pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan Piagam PBB.
  2. Menegaskan solidaritas penuh negara-negara anggota GCC dengan Qatar dalam semua langkah yang diambil untuk menghadapi agresi ini. Ditekankan bahwa keamanan negara-negara GCC adalah satu kesatuan, dan setiap serangan terhadap salah satunya dianggap serangan terhadap semuanya, sesuai Piagam GCC dan Perjanjian Pertahanan Bersama. Negara-negara GCC siap mengerahkan seluruh kemampuan untuk mendukung Qatar dan melindungi keamanan, stabilitas, serta kedaulatannya dari segala ancaman.
  3. Sesuai prinsip dalam Piagam GCC bahwa keamanan Teluk adalah satu kesatuan, para pemimpin menginstruksikan Dewan Pertahanan Bersama GCC untuk segera mengadakan pertemuan darurat di Doha, didahului rapat Komite Militer Tinggi, guna mengevaluasi kondisi pertahanan GCC serta sumber ancaman terkait agresi Israel terhadap Qatar. Juga untuk mengarahkan Komando Militer Gabungan mengambil langkah-langkah eksekutif yang diperlukan guna mengaktifkan mekanisme pertahanan bersama dan memperkuat kemampuan deterensi Teluk.
  4. Menegaskan bahwa agresi Israel terhadap Qatar merupakan ancaman langsung bagi keamanan Teluk bersama, serta perdamaian dan stabilitas regional. Dewan menilai bahwa berlanjutnya kebijakan agresif Israel merusak upaya perdamaian serta masa depan kesepahaman dan perjanjian dengan Israel, yang berimplikasi serius pada stabilitas seluruh kawasan.
  5. Memperingatkan bahwa kezaliman Israel dalam praktik kriminalnya serta pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan Piagam PBB akan membawa konsekuensi serius yang mengancam keamanan dan perdamaian regional maupun internasional. Dewan menyeru Dewan Keamanan PBB, komunitas internasional, dan negara-negara berpengaruh untuk memikul tanggung jawab penuh serta mengambil langkah tegas dan efektif guna menghentikan pelanggaran ini, yang meruntuhkan wibawa hukum internasional dan lembaga-lembaga global. Hal ini merupakan preseden berbahaya yang tidak boleh diabaikan dan harus disertai sanksi internasional yang tegas.
  6. Menekankan perlunya komunitas internasional menjalankan tanggung jawab moral dan hukum untuk segera bertindak menghentikan Israel serta membatasi pelanggarannya yang berulang terhadap hukum internasional dan hukum humaniter internasional, yang menjadi ancaman langsung bagi keamanan kawasan dan stabilitas dunia. Dewan menyeru seluruh negara dan organisasi internasional untuk mengutuk agresi ini serta mengambil langkah nyata yang menjamin penghormatan terhadap kedaulatan Qatar serta perlindungan warga sipil, baik penduduk asli maupun pendatang.
  7. Memberikan apresiasi atas upaya aparat keamanan, pertahanan sipil, dan otoritas terkait di Qatar yang segera menangani insiden ini, mengendalikan dampaknya, serta menjaga keselamatan warga dan penduduk.
  8. Menegaskan bahwa agresi ini menghambat upaya keras yang dilakukan Qatar dalam perannya sebagai mediator untuk mencapai gencatan senjata di Gaza, pembebasan sandera, serta meringankan penderitaan rakyat Palestina. Ditekankan pula bahwa serangan berulang Israel terhadap berbagai negara di kawasan merupakan hambatan serius bagi upaya regional dan internasional demi terciptanya perdamaian dan stabilitas.
  9. Menekankan pentingnya komitmen terhadap prinsip-prinsip dalam Piagam PBB, perjanjian serta konvensi internasional, prinsip bertetangga baik, penghormatan terhadap kedaulatan negara, tidak campur tangan dalam urusan internal, penyelesaian konflik secara damai, serta larangan penggunaan atau ancaman kekerasan.
  10. Menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada negara-negara Arab dan Islam sahabat, serta negara-negara mitra internasional yang dengan cepat mengutuk agresi Israel dan menyatakan solidaritas mereka dengan Qatar. Para pemimpin menegaskan bahwa sikap ini mencerminkan komitmen bersama dalam menolak pelanggaran kedaulatan negara serta mendukung upaya menjaga keamanan dan stabilitas regional maupun global.
  11. Menyeru negara-negara pencinta perdamaian di dunia untuk mengutuk agresi Israel terhadap Qatar dan upayanya yang berulang dalam menggagalkan solusi diplomatik serta menghentikan serangan dan kejahatan genosida yang dilakukan di Gaza. Hal ini mencakup kebijakan sistematis pengusiran penduduk, kelaparan, penghalangan aktivitas lembaga kemanusiaan internasional, pembunuhan terhadap jurnalis, tenaga medis, tim penyelamat, dan pekerja kemanusiaan. Semua ini menuntut sinergi global untuk menghentikan tindakan kriminal tersebut.

Penutup 


KTT Doha adalah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) luar biasa Dewan Kerja Sama Negara-Negara Teluk (GCC) yang digelar di Doha, Qatar, pada 15 September 2025. Pertemuan ini dipimpin oleh Emir Qatar, Syekh Tamim bin Hamad Al Thani, dengan dihadiri para pemimpin negara Teluk serta Sekretaris Jenderal GCC, Jassim Muhammad Al-Budaiwi.

KTT tersebut diadakan secara mendesak sebagai respons atas serangan Israel terhadap wilayah Qatar, yang menargetkan fasilitas perumahan tempat anggota delegasi Hamas berada dalam rangkaian negosiasi damai mengenai Gaza. Serangan itu menewaskan seorang anggota aparat keamanan Qatar, menimbulkan korban sipil, serta membahayakan kawasan padat penduduk yang berdekatan dengan sekolah, kedutaan, dan taman kanak-kanak.
×
Berita Terbaru Update