Siapa Yang Adzan 12 Tahun Lamanya Maka Wajib Baginya Surga

Orang Yang Adzan 12 Tahun Lamanya Maka Wajib Baginya Surga

Adzan adalah salah satu amalan utama dalam Islam yang memiliki kedudukan mulia dan pahala besar di sisi Allah ﷻ. Di balik kalimat-kalimatnya yang singkat terkandung makna tauhid, seruan menuju amal terbaik, pemberitahuan masuknya waktu shalat, ajakan untuk berjamaah, sekaligus penampakan syiar Islam. Rasulullah ﷺ menjanjikan surga bagi orang yang istiqamah mengumandangkan adzan selama dua belas tahun, bahkan setiap sekali adzan dicatat enam puluh kebaikan dan setiap iqamah tiga puluh kebaikan. 

Keutamaan ini lebih besar karena adzan bersifat umum, membutuhkan tenaga dengan meninggikan suara, terkadang naik ke tempat tinggi, dan dilakukan dengan penuh kesungguhan. Namun, seluruh pahala tersebut hanya diperuntukkan bagi mereka yang mengumandangkan adzan dengan ikhlas semata-mata karena Allah ﷻ, bukan karena riya, mencari ketenaran, atau mengharap imbalan dunia. Dengan demikian, adzan menjadi amalan yang tidak hanya bernilai ibadah pribadi, tetapi juga berdimensi sosial dan syiar, yang pahalanya terus mengalir sepanjang waktu.

عن ابن عمر رضي الله عنهما، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: "مَن أذَّن ثِنْتَي عشرةَ سنةً وجَبَت له الجنة، وكُتِب له بتأذينِه في كل يومٍ ستون حسنةً، ولكل إقامةٍ ثلاثون حسنةً"【رواه ابن ماجه】

Terjemah: Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
"Barang siapa mengumandangkan adzan selama dua belas tahun, wajib baginya surga. Dan dituliskan baginya dengan setiap adzan enam puluh kebaikan, serta dengan setiap iqamah tiga puluh kebaikan." (HR. Ibnu Majah)

Penjelasan Hadits

الشرح :
التَّأذينُ ورَفعُ كلماتِ الإعلامِ بالصَّلاةِ أمرٌ عظيمٌ ؛ لِما فيه مِن مَعاني التَّوحيدِ والمناداةِ على خيرِ العمَلِ ، وقد وضَّحَتِ السُّنَّةُ المطهَّرةُ فضْلَ المُؤذِّنينَ ، وفي هذا الخبَرِ بعضُ المعاني في فَضلِ التَّأذينِ والمُؤذِّنينَ.

Terjemah:
Adzan dan mengumandangkan seruan shalat adalah perkara agung, karena di dalamnya terkandung makna tauhid dan panggilan menuju amal terbaik. Sunnah yang suci telah menjelaskan keutamaan para muadzin, dan dalam hadits ini terdapat beberapa makna tentang keutamaan adzan dan para muadzin.

حيث يَقولُ رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ : "مَن أذَّن اثنتَي عشْرةَ سَنةً، وجَبَتْ له الجَنَّةُ"، أي: استَحقَّها استِحقاقَ الوُجوبِ الَّذي لا خِلافَ فيه ، بصادِقِ وَعْدِ اللهِ ورَحْمتِه.

Terjemah:
Rasulullah ﷺ bersabda: “Barang siapa yang mengumandangkan adzan selama dua belas tahun, maka wajib baginya surga.” Maksudnya, ia benar-benar berhak mendapatkannya dengan kepastian janji Allah dan rahmat-Nya, tanpa ada keraguan sedikit pun.

ولم يَقُلْ : كلَّ الصَّلَواتِ ، ولكنْ كأنَّها صارَتْ له عادَةً حتَّى لو كان يُؤذِّنُ في اليومِ أذانًا ، أو حتَّى كلَّ أسبوعٍ ، لكنَّه مُواظِبٌ على ذلك ، فإذا مرَّت عليه اثنَتا عشْرَةَ سَنةً استَحقَّ هذا الفضْلَ مِن اللهِ سُبحانَه وتَعالى.

Terjemah:
Dalam hadits ini tidak disebutkan “pada setiap shalat”, namun seolah-olah yang dimaksud adalah ia menjadikan adzan sebagai kebiasaan tetap. Walaupun dalam sehari hanya sekali adzan, atau bahkan seminggu sekali, tetapi ia konsisten melakukannya. Jika hal itu berlangsung selama dua belas tahun, maka ia berhak mendapatkan keutamaan besar ini dari Allah ﷻ.

"وكُتِبَ له بتأذينِه في كلِّ مرَّةٍ سِتُّونَ حَسَنةً، وبإقامتِه ثلاثونَ حَسَنةً"، وقيل في اختصاصِ الأذان بضِعْفِ أجْرِ الإقامةِ : إنَّ الإقامةَ مُختصَّةٌ بالحاضِرينَ ، والأذانَ عامٌّ ، أو لِسُهولةِ الإقامةِ ومَشقَّةِ الأذانِ بالصُّعودِ إلى المكانِ المرتفِعِ ، ورَفْعِ الصَّوتِ والتُّؤَدةِ، والأجرُ على قَدْرِ المشقَّةِ ، أو لإفرادِ ألفاظِ الإقامةِ عِندَ مَن يقولُ بِها ، وهذا الفَضلُ للمُؤذِن.

Terjemah:
“Dan dituliskan baginya setiap kali adzan enam puluh kebaikan, dan setiap kali iqamah tiga puluh kebaikan.” Dikatakan bahwa sebab adzan diberi pahala dua kali lipat dibandingkan iqamah adalah karena iqamah hanya khusus bagi mereka yang hadir di masjid, sedangkan adzan bersifat umum. Selain itu, iqamah lebih mudah, sementara adzan memerlukan usaha: naik ke tempat tinggi, meninggikan suara, dan membacanya dengan tenang. Pahala itu sesuai dengan kadar kesulitan. Ada pula yang berpendapat bahwa karena lafaz iqamah lebih singkat dibandingkan adzan. Semua keutamaan ini adalah milik muadzin.

لأنَّ الأذانَ على قِلَّةِ ألفاظِه مُشتمِلٌ على مَسائل العقيدةِ ، وما فيه مِن الإعلامِ بدُخولِ الوقتِ ، والدُّعاءِ إلى الجماعةِ ، وإظهارِ شَعائرِ الإسلامِ

Terjemah:
Karena meskipun kalimat adzan sedikit, ia mengandung perkara-perkara akidah, pemberitahuan masuknya waktu shalat, ajakan untuk berjamaah, dan penampakan syiar Islam.

وهذا مِن فضْلِ اللهِ على المؤذِّنينَ ، ولِمَن قام بهذا العمَل هذه المُدَّةَ المذكورةَ فيه ، ولا يَخْفى أنَّ ذلك مَشروطٌ بمَن أذَّن خالِصًا لوَجهِ اللهِ تعالى ، لا يَبتغي مِن وَرائِه رِزقًا ولا رِياءً ولا سُمعةً ؛ للأدلَّةِ الكثيرةِ في الكتابِ والسُّنَّةِ ، الَّتي تُفيدُ أنَّ اللهَ لا يَقبَلُ مِن الأعمالِ إلَّا ما خَلَص .

Terjemah:
Semua ini adalah karunia Allah bagi para muadzin dan bagi siapa saja yang melaksanakan amal ini selama waktu yang disebutkan. Namun, jelas bahwa keutamaan ini hanya berlaku bagi orang yang mengumandangkan adzan dengan ikhlas semata-mata karena Allah ﷻ, tidak mengharapkan rezeki, tidak pula karena riya’ atau mencari popularitas. Sebab banyak dalil dari Al-Qur’an dan Sunnah yang menegaskan bahwa Allah tidak menerima amal kecuali yang murni ikhlas karena-Nya.

Hadits tersebut diatas menunjukkan keutamaan besar bagi muadzin; adzan bukan hanya panggilan shalat, tetapi juga jalan menuju surga dan limpahan pahala. Karena itu, hendaknya adzan dikumandangkan dengan ikhlas semata karena Allah ﷻ agar menjadi amal yang diterima dan mengantarkan pada keridaan-Nya.”

Posting Komentar untuk "Siapa Yang Adzan 12 Tahun Lamanya Maka Wajib Baginya Surga"