Gaza – Situasi tegang tengah berlangsung di perairan internasional setelah armada kemanusiaan Global Sumud Flotilla dilaporkan mengalami penyergapan ilegal oleh pasukan Israel. Informasi ini disampaikan langsung oleh akun resmi @mhuseingazaofficial melalui laporan dari garis depan, Rabu (1/10).
Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa saat ini sedikitnya tujuh kapal berada dalam kondisi darurat. Kapal-kapal yang dimaksud adalah Yulara, Estrella, Free Willy, Hio, Grande Blu, Huga, dan Fair Lady. Seluruh kapal dikabarkan masuk dalam status emergency akibat upaya intercept atau pemaksaan penghentian yang dilakukan oleh Israel.
“Sejauh ini, kapal-kapal tersebut berada dalam kondisi darurat akibat upaya intercept,” tulis pernyataan resmi itu.
Flotilla ini sebelumnya berlayar dengan misi menembus blokade Gaza yang telah berlangsung lebih dari satu dekade. Armada membawa pesan solidaritas kemanusiaan internasional, sekaligus berupaya memecahkan kebisuan dunia terhadap penderitaan warga Palestina di Jalur Gaza.
Pihak penyelenggara menegaskan bahwa meski menghadapi ancaman, semangat perjuangan tidak akan berhenti. “Kami mengajak semua untuk terus mengawal perjuangan ini, dengan doa, dengan suara, dan dengan perhatian yang tidak pernah berhenti,” lanjut pernyataan itu.
Armada Global Sumud Flotilla sendiri berisi aktivis internasional yang membawa bantuan kemanusiaan menuju Gaza. Sejak awal berangkat, mereka telah menyatakan siap menghadapi segala risiko, termasuk penyergapan, demi menembus blokade Israel.
Seruan solidaritas pun kembali disampaikan. “Bersama, kita akan menembus blokade Gaza. Bersama pula, kita akan memecah heningnya dunia atas penderitaan di Gaza,” tegas penyelenggara flotilla.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Israel terkait insiden tersebut. Kondisi terbaru dari para relawan di atas kapal masih terus dipantau oleh jaringan internasional yang terhubung dengan armada ini.
