Presiden Kolombia Tolak Pencabutan Visa oleh AS, Sebut Langgar Hukum Internasional
Fikroh.com - Bogotá – Presiden Kolombia Gustavo Petro menolak keputusan pemerintah Amerika Serikat yang mencabut visanya. Langkah Washington itu dinilainya sebagai pelanggaran terhadap hukum internasional. Penolakan Petro disampaikan pada Sabtu (27/9/2025), sehari setelah keputusan resmi diumumkan.
Pemerintah AS sebelumnya menyatakan pada Jumat (26/9/2025) bahwa mereka akan mencabut visa Petro. Kebijakan ini diambil setelah Petro turun langsung ke jalan untuk bergabung dalam demonstrasi pro-Palestina. Dalam aksi tersebut, Petro juga menyerukan agar tentara AS tidak mematuhi perintah Presiden Donald Trump terkait dukungan militer terhadap Israel dalam perang di Gaza.
Petro menegaskan bahwa sikap kritisnya terhadap agresi Israel di Gaza merupakan bagian dari tanggung jawab moral dan politik yang tidak boleh dibungkam oleh tekanan asing. “Ini bukan sekadar persoalan pribadi, melainkan menyangkut prinsip dasar kebebasan berpendapat dan hukum internasional,” ujarnya dalam pernyataan resmi yang dikutip Reuters.
Ketegangan diplomatik antara Bogotá dan Washington pun semakin memanas. Meski demikian, hingga kini belum ada keterangan lebih lanjut dari pemerintah Kolombia mengenai langkah diplomatik yang akan diambil untuk merespons keputusan AS tersebut.
Sumber: Reuters
Fikroh.com - Bogotá – Presiden Kolombia Gustavo Petro menolak keputusan pemerintah Amerika Serikat yang mencabut visanya. Langkah Washington itu dinilainya sebagai pelanggaran terhadap hukum internasional. Penolakan Petro disampaikan pada Sabtu (27/9/2025), sehari setelah keputusan resmi diumumkan.
Pemerintah AS sebelumnya menyatakan pada Jumat (26/9/2025) bahwa mereka akan mencabut visa Petro. Kebijakan ini diambil setelah Petro turun langsung ke jalan untuk bergabung dalam demonstrasi pro-Palestina. Dalam aksi tersebut, Petro juga menyerukan agar tentara AS tidak mematuhi perintah Presiden Donald Trump terkait dukungan militer terhadap Israel dalam perang di Gaza.
Petro menegaskan bahwa sikap kritisnya terhadap agresi Israel di Gaza merupakan bagian dari tanggung jawab moral dan politik yang tidak boleh dibungkam oleh tekanan asing. “Ini bukan sekadar persoalan pribadi, melainkan menyangkut prinsip dasar kebebasan berpendapat dan hukum internasional,” ujarnya dalam pernyataan resmi yang dikutip Reuters.
Ketegangan diplomatik antara Bogotá dan Washington pun semakin memanas. Meski demikian, hingga kini belum ada keterangan lebih lanjut dari pemerintah Kolombia mengenai langkah diplomatik yang akan diambil untuk merespons keputusan AS tersebut.
Sumber: Reuters
