Notification

×

Iklan

Iklan

PM Spanyol Serukan Boikot Israel dari Ajang Olahraga Internasional

Rabu | September 17, 2025 WIB | 0 Views
PM Spanyol Serukan Boikot Israel dari Ajang Olahraga Internasional

Fikroh.com - Madrid, 15 September 2025 — Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sánchez, menyerukan agar Israel dilarang berpartisipasi dalam seluruh kompetisi olahraga internasional sebagai bentuk sanksi atas serangan militer di Gaza. Sánchez menegaskan bahwa Israel tidak bisa terus memanfaatkan panggung global untuk memperbaiki citranya, seraya membandingkan kasus ini dengan larangan yang dijatuhkan pada Rusia setelah menginvasi Ukraina pada 2022.

“Jika Rusia bisa dikeluarkan dari semua ajang olahraga dunia karena agresi militernya, mengapa Israel masih dibiarkan ikut?” ujar Sánchez dalam konferensi pers di Madrid.
 

Latar Belakang: Demonstrasi di La Vuelta


Seruan Sánchez muncul setelah demonstrasi besar pro-Palestina mengguncang etape terakhir lomba balap sepeda La Vuelta a España di Madrid. Ribuan pengunjuk rasa memblokade jalur lomba sebagai bentuk penolakan terhadap keikutsertaan tim Israel-Premier Tech.

Situasi memanas ketika sebagian massa melempar penghalang ke jalan hingga memaksa penyelenggara memperpendek etape final. Meskipun terjadi bentrokan dengan polisi, Sánchez menyebut aksi tersebut “pantas diapresiasi” karena merepresentasikan suara rakyat yang menolak kekerasan di Gaza.
 

Respons Israel


Pernyataan Sánchez langsung memicu respons keras dari Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, yang menuding PM Spanyol sebagai “antisemit dan pembohong”. Tel Aviv menilai langkah yang diusulkan Spanyol berbahaya karena mencampuradukkan politik dengan olahraga dan budaya.

Namun, kecaman Israel tak menyurutkan gelombang solidaritas pro-Palestina di Spanyol dan sejumlah negara Eropa lainnya.
 

Dukungan dari Dalam Negeri


Sejumlah menteri di kabinet Spanyol mendukung penuh pernyataan Sánchez. Mereka menilai mobilisasi massa di Madrid adalah bukti nyata bahwa publik menolak “pembantaian” di Gaza.

Bahkan, desakan meluas hingga ke ranah budaya. Beberapa tokoh menyerukan agar Israel juga dilarang mengikuti ajang Eurovision yang akan datang, jika operasi militer di Gaza terus berlanjut.
 

RTVE Ancam Tarik Diri dari Eurovision


Penyiar negara Spanyol, RTVE, telah mengumumkan sikap tegas: Spanyol akan mundur dari Eurovision 2026 jika Israel tetap diizinkan berpartisipasi. Keputusan ini dipandang sebagai bentuk konsistensi dalam menekan Israel melalui jalur diplomasi budaya.

Perdebatan Internasional


Langkah Spanyol memicu perdebatan luas di tingkat internasional.
Pendukung Sánchez menilai sanksi olahraga dan budaya merupakan cara efektif memberi tekanan tanpa kekerasan. Mereka menekankan bahwa standar yang sama harus berlaku untuk semua negara pelaku agresi militer.
Para pengkritik menilai larangan semacam itu berisiko mempolitisasi olahraga, merugikan atlet, serta memperburuk ketegangan diplomatik antara Spanyol dan Israel.

Pihak penyelenggara La Vuelta juga membela keputusan mereka tetap mengizinkan tim Israel ikut serta, meski etape final terganggu protes.
 

Langkah Selanjutnya


Selain mendorong sanksi olahraga dan budaya, pemerintahan Sánchez dikabarkan tengah mempertimbangkan opsi pemblokiran kontrak militer dan pembatasan kerja sama ekonomi dengan Israel.

Meskipun menuai kontroversi, pernyataan Sánchez menunjukkan sikap tegas Spanyol dalam krisis Gaza, sekaligus menambah tekanan internasional terhadap Israel di panggung global.

Sumber: AP News, Reuters, France24, Al Jazeera.
×
Berita Terbaru Update