Notification

×

Iklan

Iklan

Perjalanan Willie Salim Ke Gaza, Aksi Nyata yang Menginspirasi Dunia

Senin | September 29, 2025 WIB | 0 Views
Perjalanan Willie Salim Ke Gaza, Aksi Nyata yang Menginspirasi Dunia

Fikroh.com - Suasana Bandara Soekarno-Hatta pagi itu berbeda. Bukan hanya hiruk pikuk penumpang yang bersiap terbang, tapi juga tatapan penuh semangat dari Willie Salim. Nama yang akrab di jagat media sosial itu biasanya dikenal lewat konten-konten hiburannya yang kocak. Namun kali ini, ia berangkat dengan misi yang jauh lebih besar: perjalanan kemanusiaan ke Palestina.

Willie tidak sendirian. Ia bergabung dengan Ustaz Derry Sulaiman dan Bang Onim—sosok yang sudah lama dikenal sebagai aktivis kemanusiaan di Gaza. Dari Jakarta, rombongan ini bertolak ke Jeddah, Arab Saudi, lalu melanjutkan perjalanan ke Amman, Yordania. Dari sana, mereka bersiap masuk ke wilayah pengungsian warga Palestina.
 

Dari Layar Ponsel ke Lintasan Kemanusiaan


Nama Willie Salim mungkin lekat di telinga generasi muda sebagai figur jenaka yang sering menghibur lewat TikTok dan Instagram. Namun siapa sangka, di balik itu ada sisi lain yang jarang tersorot: kepedulian sosial. Perjalanan ke Palestina menjadi bukti nyata bahwa kepopuleran tidak hanya bisa digunakan untuk hiburan, tapi juga untuk menggerakkan solidaritas.

“Doakan kami semua. Semoga perjalanan ini lancar, dan bantuan yang kami bawa bisa sampai ke tangan saudara-saudara kita di sana,” ujar Willie sebelum menaiki pesawat, sambil sesekali menyapa penggemarnya yang mengenalinya di bandara.

Ia tidak sendirian. Willie berangkat bersama dua sosok yang sudah lama berkecimpung di dunia dakwah dan kemanusiaan: Ustaz Derry Sulaiman, musisi yang hijrah menjadi dai, dan Bang Onim, aktivis yang sudah bertahun-tahun tinggal di Gaza. Kombinasi ini membuat perjalanan terasa lebih kokoh: ada semangat muda, ada keteguhan dakwah, dan ada pengalaman lapangan.
 

Jejak Rute Menuju Palestina


Rute menuju Palestina tentu tidak mudah. Dari Jakarta, rombongan transit di Jeddah, Arab Saudi. Setelah itu mereka terbang ke Amman, ibu kota Yordania, yang kerap menjadi pintu masuk bantuan internasional menuju Palestina. Dari sana, perjuangan sesungguhnya dimulai.

“Banyak yang mungkin tidak tahu, masuk ke Gaza itu bukan sekadar beli tiket terus terbang. Ada izin, ada jalur diplomasi, ada risiko keamanan,” kata Bang Onim menjelaskan dalam salah satu unggahan videonya. Willie terlihat menyimak serius, jauh berbeda dari ekspresinya saat membuat konten lucu.

Meski begitu, semangat tidak surut. Setiap langkah terasa sebagai bagian dari perjalanan batin. “Kita biasa lihat di berita, tapi kali ini saya mau lihat langsung. Saya ingin merasakan bagaimana hidup di tengah situasi konflik,” ujar Willie dalam rekaman singkat.
 

Membawa Titipan Harapan


Perjalanan Willie bukan sekadar simbolis. Ia dan rombongan membawa berbagai macam bantuan: mulai dari obat-obatan, makanan siap saji, sembako, hingga perlengkapan kesehatan. Bahkan ada rencana lebih jauh: mendirikan sebuah klinik kecil yang bisa digunakan anak-anak di Gaza.

Bagi Willie, anak-anak adalah alasan utama. “Kalau orang dewasa mungkin bisa bertahan dengan kondisi sulit, tapi anak-anak? Mereka tidak memilih lahir di situasi perang. Kalau kita bisa bantu sedikit saja, itu sudah berarti,” katanya dengan mata berbinar.

Di setiap bandara transit, rombongan terlihat memeriksa kembali barang bawaan mereka. Setiap kotak berisi sesuatu yang berarti: vitamin, perban, makanan bayi, hingga susu formula. Semua ditata dengan cermat agar bisa dibawa masuk melewati jalur resmi bantuan.
 

Sambutan Warganet: Dari Doa hingga Air Mata


Keputusan Willie ini sontak menjadi perbincangan hangat di media sosial. Warganet yang biasanya terhibur dengan video kocaknya, kini disuguhi potret baru: Willie dengan rompi relawan, menenteng koper bantuan.

Komentar demi komentar memenuhi unggahannya. Ada yang menulis doa singkat, ada yang mengaku terharu, ada pula yang menyampaikan kebanggaan. “Bangga banget sama Willie. Anak muda kayak dia berani ke daerah konflik, itu bukan hal kecil,” tulis seorang penggemar.

Bahkan, beberapa netizen mengaku meneteskan air mata melihat keberanian tersebut. “Biasanya saya ketawa lihat konten dia. Tapi kali ini saya nangis, karena dia bikin kita sadar: kita bisa peduli dengan cara apa pun.”
 

Dari Hiburan ke Aksi Nyata


Langkah Willie membuktikan bahwa kepedulian tidak mengenal latar belakang. Ia bukan politisi, bukan diplomat, bukan pula aktivis senior. Ia hanyalah seorang anak muda dengan platform digital yang besar. Namun dari situlah pesan kuat muncul: dunia digital bisa menjadi pintu masuk menuju aksi nyata kemanusiaan.

Ustaz Derry menambahkan dalam salah satu kesempatan, “Anak-anak muda perlu melihat contoh seperti ini. Bahwa terkenal itu bukan cuma soal gaya hidup, tapi juga bisa jadi jalan untuk membantu orang lain.”
 

Tantangan di Depan Mata


Meski penuh semangat, perjalanan ini tidak tanpa risiko. Gaza adalah wilayah dengan blokade ketat dan konflik yang berkepanjangan. Tidak semua orang bisa masuk, apalagi bertahan di sana. Setiap detik penuh dengan ketidakpastian.

Namun, justru itulah yang membuat langkah Willie semakin berarti. Dengan keberanian itu, ia mewakili jutaan anak muda Indonesia yang mungkin tidak bisa hadir langsung, tapi menitipkan doa dan dukungan melalui dirinya.

Harapan yang Dibawa Pulang


Publik kini menantikan kabar selanjutnya: apakah Willie berhasil masuk Gaza, apakah ia bertemu anak-anak pengungsi, bagaimana kondisi di lapangan. Namun satu hal sudah pasti: perjalanan ini telah mengubah dirinya, dan juga menggerakkan hati banyak orang.

Willie mungkin berangkat sebagai seorang konten kreator yang penasaran dengan dunia nyata di balik layar ponsel. Tapi kemungkinan besar, ia akan pulang sebagai seseorang yang lebih matang, yang pernah merasakan langsung getirnya kehidupan di wilayah konflik, dan yang akan membawa pulang cerita untuk terus menggugah nurani banyak orang.

Seperti kata Ustaz Derry sebelum keberangkatan, “Ini bukan sekadar perjalanan fisik, tapi perjalanan hati. Kita datang bukan untuk dilihat, tapi untuk memberi.”

Dan Willie, dengan senyum khasnya, membalas, “Semoga apa yang kita lakukan ini bisa jadi inspirasi. Kalau saya bisa, kalian juga bisa. Kita semua bisa bantu Palestina, dengan cara masing-masing.”
×
Berita Terbaru Update