Notification

×

Iklan

Iklan

Geger di PBB! Netanyahu Baru Maju Pidato, Delegasi RI Langsung Walk Out

Sabtu | September 27, 2025 WIB | 0 Views
Geger di PBB! Netanyahu Baru Maju Pidato, Delegasi RI Langsung Walk Out

Fikroh.com - New York, 27 September 2024 – Delegasi Indonesia bersama sejumlah negara lain melakukan aksi walk out dari ruang sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, jelang pidato Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Aksi ini berlangsung pada Jumat (27/9/2024) waktu setempat dan menjadi sorotan dunia internasional, mengingat situasi konflik Israel–Palestina yang masih memanas.
 

Aksi Walk Out Massal


Menurut laporan The Associated Press (AP), puluhan delegasi dari berbagai negara bangkit dari kursi mereka dan meninggalkan aula Majelis Umum secara bersamaan ketika Netanyahu bersiap menyampaikan pidatonya. Mereka melangkah keluar dengan tenang, tetapi aksinya jelas memperlihatkan penolakan politik yang kuat.

Tidak hanya itu, suasana dalam ruangan juga memanas ketika Netanyahu akhirnya berbicara. Sejumlah perwakilan yang masih bertahan di aula menyorakinya dengan ejekan dan teriakan bernada protes. Momen tersebut membuat pidato Netanyahu berlangsung di bawah bayang-bayang penolakan internasional yang cukup besar.
 

Sikap Indonesia yang Konsisten


Delegasi Indonesia termasuk di antara yang melakukan walk out. Aksi ini sejalan dengan konsistensi posisi Indonesia dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina dan menolak segala bentuk penjajahan.

Dalam berbagai kesempatan, pemerintah Indonesia selalu menegaskan komitmennya pada prinsip politik luar negeri bebas aktif yang berpihak pada kemerdekaan bangsa-bangsa. Dukungan terhadap Palestina merupakan amanat konstitusi, terutama dalam pembukaan UUD 1945 yang menolak segala bentuk penjajahan di muka bumi.

Kementerian Luar Negeri RI sebelumnya juga telah menyuarakan kritik keras terhadap kebijakan Israel yang terus melancarkan operasi militer di Gaza. Menurut data lembaga internasional, ribuan korban sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, telah jatuh akibat agresi tersebut.

“Indonesia berdiri teguh bersama rakyat Palestina. Aksi walk out ini adalah bentuk nyata penolakan terhadap narasi yang berusaha menutupi kejahatan kemanusiaan di Gaza,” ujar seorang diplomat Indonesia yang enggan disebutkan namanya.
 

Dukungan dari Negara Lain


Indonesia tidak sendiri. Sejumlah negara Arab, Afrika, dan Amerika Latin juga ikut melakukan aksi serupa. Mereka meninggalkan ruangan secara kompak, sehingga menciptakan kesan bahwa suara penolakan terhadap Israel bukanlah gerakan satu atau dua negara, melainkan solidaritas internasional yang luas.

Aksi itu sekaligus menjadi pesan simbolis bahwa komunitas internasional tidak tinggal diam melihat penderitaan rakyat Palestina. Meski PBB sering dianggap lemah dalam memberikan solusi konkret atas konflik ini, momen walk out membuktikan bahwa forum internasional tetap bisa menjadi panggung protes diplomatik yang kuat.
 

Netanyahu dan Narasi Israel


Dalam pidatonya, Netanyahu kembali menuding Hamas sebagai pihak yang bertanggung jawab atas krisis kemanusiaan di Gaza. Ia juga mengklaim bahwa sebagian besar bantuan kemanusiaan disita oleh kelompok tersebut dan tidak sampai kepada masyarakat sipil.

Namun, klaim ini mendapat banyak bantahan. Beberapa bukti video yang beredar justru memperlihatkan aksi pemukim Israel yang merusak bahkan menjarah bantuan kemanusiaan yang hendak masuk ke Gaza. Kontradiksi inilah yang semakin memperlemah narasi resmi Israel di mata publik dunia.
 

Analisis Diplomatik


Aksi walk out di Majelis Umum PBB ini bukanlah hal yang baru. Sejak dulu, strategi meninggalkan ruang sidang kerap digunakan sebagai bentuk protes diplomatik yang damai namun tegas.

Bagi Indonesia, langkah ini sekaligus memperkuat citra sebagai negara yang konsisten memperjuangkan hak-hak Palestina di forum internasional. Dukungan terbuka semacam ini juga memperkuat posisi Indonesia di mata dunia Muslim dan negara-negara berkembang yang menuntut keadilan global.

Di sisi lain, aksi ini juga memperlihatkan jurang yang semakin lebar antara Israel dan sebagian besar negara anggota PBB. Meski Israel tetap mendapat dukungan dari sekutunya, terutama Amerika Serikat, namun citranya di panggung internasional semakin merosot.
 

Reaksi Publik


Momen walk out ini cepat tersebar di media sosial. Banyak warganet dari berbagai negara memberikan apresiasi terhadap langkah yang diambil delegasi Indonesia dan negara-negara lain. Tagar seperti #FreePalestine dan #WalkOutOnIsrael menjadi tren di beberapa platform.

Di Indonesia sendiri, publik menyambut langkah tersebut dengan bangga. Banyak tokoh masyarakat, akademisi, hingga organisasi kemanusiaan menyebut bahwa sikap delegasi Indonesia merupakan cerminan suara rakyat yang selama ini berdiri bersama Palestina.
 
Penutup

Aksi walk out dari ruang sidang Majelis Umum PBB ketika Netanyahu berpidato bukan sekadar insiden sepele. Ia adalah simbol penolakan moral dan politik terhadap narasi Israel yang dianggap menutup-nutupi kejahatan kemanusiaan di Gaza.

Indonesia, bersama banyak negara lain, mengirimkan pesan jelas bahwa dunia tidak akan tinggal diam menghadapi penjajahan dan penindasan. Di tengah keterbatasan mekanisme PBB dalam menyelesaikan konflik, aksi simbolis semacam ini tetap memiliki daya gaung yang besar—mengingatkan bahwa solidaritas internasional untuk Palestina masih hidup dan terus bergelora.
×
Berita Terbaru Update