Notification

×

Iklan

Iklan

Fakta Pahit, Gaji Guru di Indonesia Terendah se-ASEAN

Sabtu | September 06, 2025 WIB | 0 Views
Fakta! Gaji Guru di Indonesia Terendah di ASEAN


Fikroh.com - Jakarta, 6 September 2025 – Di tengah upaya pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikan, fakta pahit tetap menghantui: gaji guru di Tanah Air termasuk yang terendah di kawasan ASEAN. Berdasarkan data terbaru dari berbagai sumber internasional, rata-rata gaji tahunan guru sekolah negeri di Indonesia hanya sekitar US$5.000 hingga US$10.000, jauh di bawah rata-rata ASEAN yang mencapai US$27.742. Hal ini tidak hanya memengaruhi kesejahteraan para pendidik, tetapi juga berdampak pada mutu pendidikan generasi muda.

Menurut laporan dari Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) dan data komparatif dari World Bank, gaji guru di Indonesia sering kali tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar, terutama di daerah perkotaan dengan biaya hidup tinggi. Seorang guru kontrak di Yogyakarta, misalnya, hanya menerima Rp300.000 per bulan, atau sekitar US$20, yang memaksa mereka mencari pekerjaan sampingan. "Gaji ini tidak cukup untuk belanja bulanan, apalagi mendukung keluarga," kata IK, seorang guru SD di Yogyakarta, dalam catatan yang diterbitkan oleh Program RISE di Indonesia.

Perbandingan dengan negara ASEAN lain menunjukkan kesenjangan yang mencolok. Di Singapura, guru pemula bisa memperoleh hingga SGD56.000 per tahun (sekitar US$41.000), didukung oleh investasi pemerintah yang kuat dalam pendidikan.ccbb58 Brunei Darussalam mengikuti dengan gaji rata-rata BND40.000 (US$30.000), sementara Malaysia menawarkan MYR45.000 (US$10.000) per tahun. Thailand dan Filipina berada di kisaran US$8.000 hingga US$18.000, dengan Filipina mencapai US$18.160 termasuk tunjangan. Sementara itu, Vietnam dan Kamboja memiliki gaji lebih rendah, masing-masing sekitar US$3.877 dan US$2.000-US$3.000, tetapi Indonesia sering disejajarkan dengan mereka sebagai yang terbawah dalam daftar.

Data dari Glassdoor menunjukkan rata-rata gaji guru di Indonesia sekitar IDR5.683.333 per bulan (US$385), atau US$4.620 per tahun, meskipun angka ini bisa lebih tinggi untuk guru PNS dengan pengalaman.db1a31 Namun, bahkan untuk guru berpengalaman, gaji maksimal jarang melebihi IDR161 juta per tahun (US$10.000). Di sisi lain, Laos dan Myanmar memiliki gaji serupa atau lebih rendah, tetapi populasi guru mereka lebih kecil, dan tantangan ekonomi lebih parah.

Mengapa gaji guru Indonesia begitu rendah? Pakar pendidikan dari World Bank menjelaskan bahwa ini terkait dengan alokasi anggaran pendidikan yang masih didominasi oleh biaya operasional daripada kesejahteraan guru. Pada 2018, pemerintah Indonesia pernah menggandakan gaji guru PNS melalui program sertifikasi, yang meningkatkan gaji dari persentil ke-50 menjadi ke-90 dalam distribusi pendapatan sarjana. Namun, penelitian dari Quarterly Journal of Economics menemukan bahwa kenaikan gaji tersebut tidak secara signifikan meningkatkan prestasi siswa, karena guru sudah relatif berpenghasilan sedang dibandingkan lulusan perguruan tinggi lainnya. Meski demikian, guru kontrak—yang merupakan mayoritas di sekolah pinggiran—tetap bergaji rendah, sering dibayar dari dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang terbatas.

Dampak dari gaji rendah ini sangat nyata. Banyak guru terpaksa bekerja paruh waktu sebagai ojek online, penjual makanan, atau tutor swasta, yang mengurangi waktu persiapan mengajar. "Ketika gaji terlalu rendah, guru sering absen atau kurang termotivasi," kata laporan dari UNESCO. Di Reddit, diskusi tentang gaji guru Indonesia dibandingkan ASEAN dengan Purchasing Power Parity (PPP) menunjukkan bahwa meski secara nominal rendah, daya beli di Indonesia masih kalah jauh dengan Malaysia atau Thailand. Hal ini berkontribusi pada rendahnya kualitas pendidikan, di mana Indonesia sering berada di peringkat bawah dalam tes PISA OECD.

Pemerintah Indonesia telah berupaya memperbaiki situasi. Pada 2024, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengumumkan kenaikan gaji guru melalui revisi Undang-Undang Guru dan Dosen. Namun, implementasi masih lambat, terutama untuk guru honorer. Senator Win Gatchalian dari Filipina, dalam konteks serupa, mendorong peningkatan gaji untuk mendekati rata-rata ASEAN, yang jika diterapkan di Indonesia bisa meningkatkan gaji menjadi US$21.000 per tahun.

Aktivis pendidikan seperti Benjo Basas dari Teachers’ Dignity Coalition menekankan perlunya reformasi sistematis. "Gaji rendah bukan hanya masalah keuangan, tapi juga martabat profesi guru," katanya. Di tengah target Indonesia menjadi ekonomi digital terbesar di ASEAN, investasi pada guru menjadi krusial. Tanpa gaji yang layak, sulit menarik talenta terbaik ke profesi ini.

Kesimpulannya, meski Indonesia memiliki jumlah guru terbesar di ASEAN—sekitar 3 juta orang—gaji mereka yang rendah menjadi penghambat utama kemajuan pendidikan. Diperlukan kebijakan tegas, seperti alokasi dana khusus untuk gaji guru kontrak dan pembukaan lowongan PNS lebih luas, untuk mengatasi masalah ini. Hanya dengan demikian, Indonesia bisa bersaing di tingkat regional dan mewujudkan visi pendidikan berkualitas untuk semua.
×
Berita Terbaru Update