Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Dari Boat Oskadon ke Kapal Pesiar Miliarder, Kisah Ajaib Rusli, Nelayan Aceh Utara

Sabtu | September 06, 2025 WIB | 0 Views
Dari Boat Oskadon ke Kapal Pesiar Miliarder, Kisah Ajaib Rusli, Nelayan Aceh Utara

Fikroh.com - Di sebuah desa kecil di ujung utara Aceh, tepatnya Gampong Ulee Rubek Timu, Kecamatan Seunuddon, nama Rusli (50) mendadak menjadi bahan perbincangan hangat. Seorang nelayan sederhana yang sehari-hari hanya ditemani boat oskadon miliknya, tiba-tiba muncul dalam kabar yang tak terduga: ia selamat setelah dilaporkan hilang hampir sepekan di laut lepas. Namun yang lebih mengejutkan, ia kembali bukan dengan perahu nelayan atau kapal patroli, melainkan dengan sebuah kapal pesiar mewah bernama Genting Dream, yang biasanya hanya disinggahi para saudagar, pelancong kelas atas, dan miliarder dunia.
 

Hilang di Laut, Gelisah di Darat


Kisah ini berawal pada Jumat dini hari, 29 Agustus 2025, ketika Rusli berpamitan kepada keluarganya untuk melaut seorang diri. Bagi Rusli, melaut jauh bukanlah hal baru. Ia dikenal sebagai nelayan tangguh yang kerap berani menjangkau hingga 72 mil dari garis pantai, wilayah yang jarang dijamah nelayan lain. Dengan boat oskadon kecilnya, ia melawan ombak dan arus demi mencari ikan yang bisa ia jual untuk menyambung hidup.

Namun, malam itu berbeda. Rusli tak kunjung kembali. Satu hari, dua hari, hingga berhari-hari lamanya, boat kecilnya tak terlihat. Para nelayan lain mulai cemas. Panglima Laut Kecamatan Seunuddon bersama warga melakukan pencarian, menyisir lautan demi lautan, namun hasilnya nihil.

Di darat, keluarga Rusli hanya bisa menunggu dengan doa dan harapan. “Kami sudah pasrah, tapi masih ada harapan ia ditemukan,” ungkap seorang kerabatnya dengan mata berkaca-kaca. Laut lepas memang penuh misteri: ada nelayan yang pulang dengan perahu penuh ikan, ada pula yang pulang hanya sebagai kabar duka.
 

Pertemuan Tak Terduga di Laut Lepas


Hingga kemudian, pada Rabu, 3 September 2025, kabar yang tak disangka-sangka datang. Rusli ditemukan selamat, bukan oleh nelayan atau tim SAR, melainkan oleh kapal pesiar raksasa Genting Dream yang tengah berlayar di perairan internasional. Kapal ini bukan sembarang kapal: ia adalah “hotel terapung” dengan fasilitas kelas dunia—restoran mewah, kolam renang, kasino, hingga kabin-kabin elegan yang tak mungkin dibayangkan oleh seorang nelayan sederhana.

Bayangkan kontrasnya: seorang pria berkulit legam, berkaus lusuh, dengan wajah lelah setelah berhari-hari terombang-ambing di laut, tiba-tiba naik ke geladak kapal megah yang biasanya dipenuhi penumpang berjas rapi dan gaun elegan. “Dari boat kecil ke kapal raksasa, rasanya seperti mimpi,” kata salah seorang warga yang mendengar kisah itu sambil tertawa kecil.
 

Dari Ombak Keras ke Fasilitas Mewah


Kabar cepat menyebar ke kampung halaman. Warga tak hanya lega karena Rusli selamat, tetapi juga tak kuasa menahan senyum membayangkan transformasi mendadak itu: seorang nelayan yang sehari-hari melawan ombak dengan boat oskadon sederhana, kini berada di kabin kapal mewah yang bahkan miliarder pun harus merogoh kocek besar untuk menikmatinya.

Kapolres Aceh Utara AKBP Trie Aprianto, S.H., M.H., melalui Kapolsek Seunuddon Iptu Edy Suparman, membenarkan kabar ini. Menurutnya, Rusli memang dikenal nekat melaut jauh. Sayangnya, kali ini keberaniannya membuat ia hanyut lebih jauh dari perkiraan. “Syukur alhamdulillah, ia ditemukan dalam keadaan selamat,” ujarnya.

Bagi Rusli sendiri, pengalaman itu tentu tak akan pernah terlupakan. Dari dinginnya angin malam di laut lepas, ia tiba-tiba dikelilingi hangatnya fasilitas kapal pesiar. Dari suara mesin boat kecil yang berisik, ia berganti mendengar dentingan musik di lounge kapal. Sungguh sebuah “upgrade” perjalanan hidup yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.
 

Transit di Thailand, Pulang Lewat Singapura


Saat ini, menurut laporan, Rusli dan kapal Genting Dream sedang berada di Thailand. Pihak keluarga menyebut bahwa pada Jumat, 5 September 2025, Rusli akan diserahkan ke KBRI Singapura untuk kemudian dipulangkan ke Aceh. Proses ini memang harus melalui jalur diplomasi, mengingat ia ditemukan di perairan internasional oleh kapal berbendera asing.

Keluarga Rusli pun menyiapkan penyambutan sederhana. Bagi mereka, kembalinya Rusli adalah keajaiban. “Kami hanya ingin ia kembali dalam keadaan sehat. Soal pengalaman naik kapal mewah, itu bonus yang tak pernah kami bayangkan,” ujar sang istri dengan senyum lega.
 

Dari Desa Kecil ke Panggung Global


Kisah Rusli seakan menjadi bukti bahwa laut selalu penuh cerita yang tak terduga. Bagi sebagian orang, laut adalah tempat mencari nafkah. Bagi yang lain, laut adalah jalur wisata eksklusif. Namun kali ini, keduanya bertemu dalam kisah seorang nelayan sederhana yang “tersesat” lalu dipertemukan dengan kapal impian para konglomerat.

Bagi warga Seunuddon, cerita ini akan terus dikenang. “Biasanya hanya miliarder yang bisa naik kapal itu, tapi kali ini nelayan kita yang merasakannya,” ujar seorang warga sambil tersenyum bangga.

Di dunia yang penuh kesenjangan antara kaya dan miskin, kisah Rusli menjadi semacam ironi yang indah. Ia mungkin tak membawa banyak ikan pulang, tetapi ia membawa cerita yang jauh lebih berharga: pengalaman menyeberangi batas sosial hanya karena takdir dan gelombang laut.
 

Penutup


Kisah Rusli bukan sekadar kisah tentang hilang dan ditemukan. Ia adalah cerita tentang keberanian, nasib, dan pertemuan ajaib antara dunia nelayan tradisional dan dunia kemewahan global. Dari boat oskadon sederhana menuju kapal pesiar Genting Dream, Rusli membuktikan bahwa hidup selalu menyimpan kejutan.

Entah bagaimana ia akan menceritakan pengalamannya nanti kepada anak cucu, satu hal pasti: di antara jutaan nelayan di Indonesia, hanya Rusli yang bisa berkata ia pernah pulang dari laut dengan kapal miliarder.
×
Berita Terbaru Update