Fikroh.com - Hampir menjadi pemandangan yang tidak jarang kita temukan masyarakat Indonesia merokok di dalam masjid. Apalagi jika ada acara-acara tertentu seperti pengajian, musyawarah antar pengurus Masjid dll.
Seperti yang kita ketahui bahwa masjid merupakan tempat ibadah umat Islam yang disucikan. Terdapat batasan-batasan tertentu antara yang boleh dilakukan dan yang dilarang. Lantas bagaimanakah dengan hukum merokok di dalam masjid. Apakah termasuk pada larangan di dalam masjid?
Dalam kitab الموسوعة الفقهية الكويتية dijelaskan dengan detail perbedaan ulama' terkait hukum merokok. Mulai dari yang mengharamkan, memperbolehkan dan yang memakruhkan lengkap dengan dalil dari masing-masing. Namun ketika membahas hukum merokok di dalam masjid, majlis ilmu dan Al-Qur'an dalam kitab tersebut menegaskan sebagai berikut
لاَ يَجُوزُ شُرْبُ الدُّخَّانِ فِي الْمَسَاجِدِ بِاتِّفَاقٍ، سَوَاءٌ قِيل بِإِبَاحَتِهِ أَوْ كَرَاهَتِهِ أَوْ تَحْرِيمِهِ، قِيَاسًا عَلَى مَنْعِ أَكْل الثُّومِ وَالْبَصَل فِي الْمَسَاجِدِ، وَمَنْعِ آكِلِهِمَا مِنْ دُخُول الْمَسَاجِدِ حَتَّى تَزُول رَائِحَةُ فَمِهِ، وَذَلِكَ لِكَرَاهَةِ رَائِحَةِ الثُّومِ وَالْبَصَل، فَيَتَأَذَّى الْمَلاَئِكَةُ وَالْمُصَلُّونَ مِنْهَا، وَيُلْحَقُ الدُّخَّانُ بِهِمَا لِكَرَاهَةِ رَائِحَتِهِ - وَالْمَسَاجِدُ إِنَّمَا بُنِيَتْ لِعِبَادَةِ اللَّهِ، فَيَجِبُ تَجْنِيبُهَا الْمُسْتَقْذَرَاتِ وَالرَّوَائِحَ الْكَرِيهَةَ - فَعَنْ جَابِرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَال: مَنْ أَكَل الْبَصَل وَالثُّومَ وَالْكُرَّاثَ فَلاَ يَقْرَبَنَّ مَسْجِدَنَا، فَإِنَّ الْمَلاَئِكَةَ تَتَأَذَّى مِمَّا يَتَأَذَّى مِنْهُ بَنُو آدَمَ. (1)
"Tidak boleh merokok di dalam masjid menurut kesepakatan ulama' baik yang menyatakan hukum rokok boleh, makruh atau haram. Hal ini dikarenakan diqiyaskan pada larangan memakan bawang putih dan merah di masjid dan melarang orang yang memakan keduanya untuk masuk masjid sampai bauh keduanya hilang dari mulutnya. Di mana malaikat dan orang yang shalat tidak akan suka dengan baunya. Sedangkan masjid dibangun untuk ibadah sehingga wajib menjauhkan masjid dari hal-hal menjijikkan dan bau yang tidak enak"
Hukum Merokok Saat Membaca Al Qur'an Dan Dekat Orang Membaca Al Qur'an
Sebagian daerah sudah sering terjadi ketika seseorang membaca Alquran mereka sambil menghisap rokok, demikian pula seorang membaca Alquran disampingnya ada orang membaca Alquran, perbuatan ini dianggap biasa saja oleh sebagian orang karena mereka hanya berbuat dan tanpa ingin tahu hukum perbuatan tersebut. Pada kesempatan ini saya akan sedikit mengulas masalah ini agar kiranya kalau perbuatan tersebut dilarang hendaknya dihentikan bagi yang sudah mengerjakannya.
Merokok saat membaca Al Qur'an atau merokok didekat orang yang sedang membaca Al Qur'an terlebih di majelis Al Qur'an hukumnya haram disebabkan rokok merupakan benda yang menimbulkan bau yang sangat tidak sedap; bila ini dilakukan di majelis Al Qur'an merupakan perbuatan buruknya etika dan sembrono pada majelis yang sangat agung, terlebih bila hal itu dilakukan di masjid. Oleh karena itu, hendaknya tidak lagi dilakukan dan bila pun ada yang melakukan harus ditegur dengan kata-kata yang lembut. Sehubungan dengan ini, Syeikh Isma'il Zain Al-Yamani Al-Makkiy menjelaskan:
من ذلك إذا كان بحضرة قراءة القرآن أو حديث نبوي أو مجلس علم شرعي أو نحو ذلك من المواضع التي تضم ما تستحق الأدب والوقار. فإن شرب الدخان فيه حينئذ حرام لما فيه من سوء الأدب والاستهتار بمجالس التعظيم. وأعظم حرمة وأقبح فعلاً إذا كان في المسجد التي هي بيوت الله وتعتبر من شعائر الله،،، -إلى أن قال- وقد ذكر في ثمرة الروضة الشهية مسألة هي الأقل خطراً في المسألة السؤال. وهناك نصها ونص الجواب عليها: [ مسألة ] ما حكم شرب الدخان عند قرئ القرآن وبينهما قدر ثلاثة أذرع أهو جائز أم لا ؟ الجواب: حرام حيث اعتد أنها في مجلس واحد كما صرح بذلك في السمّ القاتل نقلا عن قول الشبراوي الشافعي في شرح ورد السحر. وعبارته قال شيخنا محمد السباعي: الذي ندين الله عليه حرمة شرب الدخان في مجلس القرآن ولا وجه للكراهة؛ بل نقل الإمام الحفني عن بعض أشياخه العارفين أن شربه في مجلس القرآن يخشى منه سوء الخاتمة - أعاذنا الله تعالي منها بمنه وكرمه إنه جواد كريم - أه تبصرة الإخوان أه—.
وإذا كان هذا في مجالس القرآن وإن لم تكن في المسجد ففي المسجد من باب أولى.
“(Sebagian keharaman merokok disebabkan karena sebab tertentu) apabila merokok didekat pembaca Al Qur'an, Hadits Nabi, Majelis Ilmu Syar'i ataupun lain sebagainya dari tempat-tempat yang meliputi adab dan wibawa/kemuliaan, maka apabila merokok padanya haram disebabkan jeleknya adab dan kesembronoan terhadap Majelis yang agung. Lebih lagi diharamkan dan lebih buruk perbuatan apabila dilakukan dalam masjid yang merupakan rumah Allah yang merupakan Syi'ar Allah... Dalam Kitab Tsamrotur-Roudhoh sudah menyebutkan masalah yaitu minimal memberitahukan tentang masalah yang dipertanyakan, disana diterangkan pula jawabannya: [masalah] Apa hukum merokok didekat pembaca Al Qur'an dan antara keduanya seukuran tiga dziro' apakah boleh atau tidak? Jawaban: Haram terlebih pada satu majelis sebagaimana dinyatakan itu dalam kitab As-Sam Al-Qotil menuqil dari perkataan As-Syibrowiy As Syafi'i dalam kitab Syarh Waradus-Sihr. Redaksinya: Guru kita Muhammad As-Sibaa'i telah berkata: Yang merupakan Agama Allah haram merokok pada majelis Al Qur'an dan tidak ada pendapat yang mengatakan makruh - Semoga Allah menjaga kita - demikian diterangkan dalam kitab At-Tabshiroh. Ketika itu dilakukan di majelis Al Qur'an yang tidak pada masjid maka dilakukan di masjid lebih utama (diharamkan)” [Syeikh Isma'il Zain Al-Yamani Al-Makkiy, Qurroh al A'in Bi Fatawa Ismail Zain Halaman 232, Al-Maktabah Al-Barokah]
Dari keterangan yang dibawakan oleh Syeikh Isma'il Zain Al-Yamani Al-Makkiy merupakan keterangan yang sangat jelas bahwa merokok didekat orang yang membaca Al Qur'an hukumnya haram dengan berbagai alasan beliau ungkapkan; terlebih lagi beliau menerangkan keterangan Ulama lain termasuk Ulama dari kalangan Syafi'iyah. Tidak hanya itu; Syeikh Ali Al-Jurjani salah seorang Ulama Al-Adzhar menjelaskan pula:
سأل بعض أمراء الهند شيخنا محمد بخيت مفتي الديار المصرية سابقا عن حكم شرب الدخان في مجلس القرآن فأجاب فضيلته مما يأتي بعد الديباجة: يحرم شرب الدخان في مجلس القرآن الشريف خصوصاً إذا كان من القارئ نفسه أو من مجاوره حال القراءة في مجلس القرآن. -إلى أن قال- قال العلامة الشبراوي الشافعي في شرح ورد السحر قال شيخنا محمد السباعي: الذي ندين الله
عليه حرمة شرب الدخان في مجلس القرآن ولا وجه للكراهة...
“Sebagian Presiden India bertanya kepada Guru kita Muhammad Bukhoit seorang Mufti Mesir tentang hukum merokok pada majelis Al Qur'an maka dengan keutamaannya beliau menjawab sesudah pembukaan beliau berkata: Haram merokok pada majelis Al Qur'an khususnya bagi pembaca Al Qur'an atau berdekatan dengan pembaca Al Qur'an pada majelis Al Qur'an... Al-'Allamah As-Syibrowiy as Syafi'i berkata, berkata guru kita Muhammad As-Sibaa'i: Yang merupakan Agama Allah haram merokok pada majelis Al Qur'an dan tidak ada pendapat yang mengatakan makruh” [Syeikh Ali Al-Jurjani, Al Hikmah At-Tasyrii' Wa Falsafatuh Halaman 198, Daar al Fikr]
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa merokok saat membaca Al Qur'an atau merokok didekat pembaca Al Qur'an hukumnya haram bila satu majelis, hendaknya Kalau mau merokok jauh-jauh lah dengan pembaca Al Qur'an seperti diluar majelis Al Qur'an. Mudah-mudahan kita bisa mengamalkan apa yang sudah diterangkan Ulama kita, mohon maaf! Tidak ada sama sekali tujuan menggurui, semata-mata untuk menjelaskan hukum permasalahan dalam masalah ini, semoga bermanfaat. Wallahu A'lamu Bis Showaab.
Tags:
Fikih