Khutbah Jum'at dengan judul: Palestina Memanggilmu
Oleh: Marwan Hadidi
Khutbah I
ุฅَّู ุงْูุญَู
ْุฏَ َِِّููู َูุญْู
َุฏُُู ََููุณْุชَุนُُِููู ََููุณْุชَุบِْูุฑُُู ََููุนُูุฐُ ุจِุงَِّููู ู
ِْู ุดُุฑُูุฑِ ุฃَُْููุณَِูุง َูู
ِْู ุณَِّูุฆَุงุชِ ุฃَุนْู
َุงَِููุง ู
َْู َْููุฏِِู ุงَُّููู ََููุง ู
ُุถَِّู َُูู َูู
َْู ُูุถِْْูู ََููุง َูุงุฏَِู َُูู َูุฃَุดَْูุฏُ ุฃَْู َูุง ุฅََِูู ุฅَِّูุง ุงَُّููู َูุญْุฏَُู َูุง ุดَุฑَِูู َُูู َู ุฃَุดَْูุฏُ ุฃََّู ู
ُุญَู
َّุฏًุง ุนَุจْุฏُُู َูุฑَุณُُُููู
َูุง ุฃََُّููุง ุงَّูุฐَِูู ุขู
َُููุงْ ุงุชَُّููุงْ ุงَّููู ุญََّู ุชَُูุงุชِِู َููุงَ ุชَู
ُูุชَُّู ุฅِูุงَّ َูุฃَูุชُู
ู
ُّุณِْูู
َُูู
َูุง ุฃََُّููุง ุงَّููุงุณُ ุงุชَُّููุงْ ุฑَุจَُّูู
ُ ุงَّูุฐِู ุฎَََُูููู
ู
ِّู َّْููุณٍ َูุงุญِุฏَุฉٍ َูุฎَََูู ู
َِْููุง ุฒَْูุฌََูุง َูุจَุซَّ ู
ُِْููู
َุง ุฑِุฌَุงูุงً َูุซِูุฑًุง َِููุณَุงุก َูุงุชَُّููุงْ ุงَّููู ุงَّูุฐِู ุชَุณَุงุกَُููู ุจِِู َูุงูุฃَุฑْุญَุงู
َ ุฅَِّู ุงَّููู َูุงَู ุนََُْูููู
ْ ุฑَِููุจًุง
َูุง ุฃََُّููุง ุงَّูุฐَِูู ุขู
َُููุง ุงุชَُّููุง ุงََّููู َُُูููููุง ًَْูููุง ุณَุฏِูุฏًุง --ُูุตِْูุญْ َُููู
ْ ุฃَุนْู
َุงَُููู
ْ ََููุบِْูุฑْ َُููู
ْ ุฐُُููุจَُูู
ْ َูู
َู ُูุทِุนْ ุงََّููู َูุฑَุณَُُููู َููุฏْ َูุงุฒَ ْููุฒًุง ุนَุธِูู
ًุง.
ุฃَู
َّุง ุจَุนْุฏُ: َูุฅَِّู ุฎَْูุฑَ ุงْูุญَุฏِْูุซِ ِูุชَุงุจُ ุงِููู َูุฎَْูุฑَ ุงُْููุฏَู ُูุฏَُู ู
ُุญَู
َّุฏٍ َูุดَุฑَّ ุงْูุฃُู
ُْูุฑِ ู
ُุญْุฏَุซَุงุซَُูุง ََُّููู ุจِุฏْุนَุฉٍ ุถَูุงََูุฉٌ
Ma'asyiral muslimin sidang shalat Jum'at rahimakumullah
Pertama-tama kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Allah Subhaanahu wa Ta'ala yang telah memberikan kepada kita berbagai nikmat, terutama nikmat Islam, nikmat iman, nikmat hidayah, nikmat taufiq, nikmat sehat wal afiyat dan nikmat-nikmat lainnya yang sama-sama kita rasakan yang semuanya patut untuk kita syukuri.
Shalawat dan salam kita sampaikan kepada Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, kepada keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti Sunnahnya hingga hari Kiamat.
Khatib berwasiat baik kepada diri khatib sendiri maupun kepada para jamaah sekalian; marilah kita tingkatkan terus takwa kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Takwa dalam arti melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya, karena orang-orang yang bertakwalah yang akan memperoleh kebahagiaan di dunia di di akhirat.
Ma'asyiral muslimin sidang shalat Jum'at rahimakumullah
Saudara kita di Palestina saat ini (Oktober 2023/Rabiul Awwal-Rabi Tsani 1445) sedang dijajah dan ditindas dan sebelumnya juga mereka telah dijajah dan ditindas. Mereka dikepung dan diserang oleh tentara Zionis Yahudi yang kini dibantu oleh Amerika. Bom-bom dijatuhkan di pemukiman-pemukiman penduduk dan di tempat-tempat umum seperti pasar, perkantoran, dan sekolah-sekolah, bahkan masjid-masjid dan rumah sakit pun menjadi sasaran, bangunan-bangunan roboh dan berbagai fasilitas rusak dan banyak saudara kita yang gugur terutama kalangan lemah seperti wanita, anak-anak dan para orang tua[i], banyak yang terluka, di samping berbagai bantuan logistik dari luar ditutup, listrik dibatasi, komunikasi dengan pihak luar berusaha ditutupi, sehingga duta besar mereka (Palestina) dan perwakilan dari mereka menyampaikan permintaan kepada kita agar membantu mereka melalui mimbar-mimbar Jumat. Demi Allah, mereka tidaklah meminta demikian kecuali karena sangat mendesak.
Ma'asyiral muslimin sidang shalat Jum'at rahimakumullah
Mereka yang sedang dijajah itu adalah saudara kita kaum muslimin Palestina yang memiliki Masjidil Aqsha. Tahukah kita masjidil Aqsha?
Masjid Al Aqsha adalah masjid yang didatangi Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam peristiwa isra sebelum beliau dimi’rajkan ke langit yang tinggi menghadap Allah Jalla wa ‘Alaa.
Ia merupakan masjid kedua yang dibangun di muka bumi untuk beribadah kepada Allah dan mentauhidkan-Nya.
Dalam Shahih Bukhari dan Muslim disebutkan dari Abu Dzar radhiyallahu anhu ia berkata, “Aku pernah bertanya, “Wahai Rasulullah, masjid mana yang pertama kali dibangun di bumi?” Beliau menjawab, “Masjidil Haram,” aku bertanya lagi, “Selanjutnya masjid mana?” Beliau menjawab, “Masjid Al Aqsha.” Aku bertanya lagi, “Berapa jarak dibangun antara keduanya?” Beliau menjawab, “40 tahun.”
Masjid Al Aqsha juga merupakan kiblat pertama umat Islam.
Ia juga merupakan masjid ketiga yang dimuliakan dalam Islam, dimana tidak boleh mengadakan safar dengan maksud ibadah kecuali kepadanya untuk ketaatan kepada Allah serta mengharap karunia dan kemurahan-Nya. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Tidak boleh mengadakan safar dengan maksud ibadah kecuali ke tiga masjid; Masjidil haram, masjid Rasul shallallahu alaihi wa sallam (Nabawi), dan masjid Al Aqsha.” (Hr. Bukhari dan Muslim)
Namun kini masjid itu dan wilayah sekitarnya telah dirusak oleh orang-orang Yahudi yang sejak dahulu tidak punya adab terhadap Allah Azza wa Jalla dan rasul-rasul-Nya alaihimush shalatu was salam. Bahkan mereka membunuh dan menganiaya penduduk di sekitarnya. Mereka jatuhkan bom-bom dan menyiksa penduduknya.
Ma'asyiral muslimin sidang shalat Jum'at rahimakumullah
Jika kita tidak peduli dengan mereka, maka siapa yang peduli dengan mereka?
Saudaraku, orang-orang kafir saja satu sama lain saling membantu untuk memerangi kaum muslimin, maka mengapa kita tidak saling membantu-membantu dan membela saudara kita kaum muslimin. Allah Subhaanahu wa Ta’ala berfirman,
“Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu (wahai kaum muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar.” (Qs. Al Anfaal: 73)
Saudaraku, tidakkah kita ingat sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam,
“Perumpamaan kaum mukmin dalam hal saling mencintai, menyayangi dan mengasihi adalah seperti sebuah jasad; jika salah satunya sakit, maka yang lain ikut merasakannya dengan demam dan tidak bisa tidur.” (Hr. Muslim dan Ahmad)
ุงْูู ُุคْู ُِู ِْููู ُุคْู ِِู َูุงْูุจَُْููุงِู َูุดُุฏُّ ุจَุนْุถُُู ุจَุนْุถًุง
"Orang mukmin bagi orang mukmin lainnya seperti sebuah bangunan, yang satu dengan yang lain saling menguatkan." (Hr. Bukhari dan Muslim)
Syaikhul Islam Ibnu Tamiyah rahimahullah berkata, "Orang mukmin adalah seorang yang senang ketika kaum mukmin senang, dan bersedih ketika mereka bersedih. Jika tidak demikian keadaannya, maka dia tidak termasuk dari mereka." (Majmu Fatawa 2/373)
Di mana rasa kepedulian kita sekarang?
Tidakkah kita takut teguran Allah Subhaanahu wa Ta'ala pada hari Kiamat kepada seorang hamba karena tidak peduli dengan saudaranya, Dia berfirman dalam hadits Qudsi:
"Wahai anak Adam! Aku sakit, namun kamu tidak menjengukku." Ia (anak Adam) berkata, "Wahai Tuhanku, bagaimana aku menjengukmu, sedangkan Engkau Rabbul 'alamin (Tuhan semesta alam)?" Allah berfirman, "Tidakkah kamu mengetahui bahwa hamba-Ku si fulan sakit, tetapi kamu tidak menjenguknya. Kalau sekiranya kamu mau menjenguk, tentu kamu akan mendapati-Ku di sisinya. Wahai anak Adam! aku meminta makan kepadamu, namun kamu tidak memberi-Ku makan." Ia berkata, "Wahai Tuhanku, bagaimana aku memberi-Mu makan, padahal Engkau Rabbul 'alamin?" Allah berfirman, "Tidakkah kamu mengetahui bahwa hamba-Ku si fulan meminta makan kepadamu, tetapi kamu tidak memberinya. Kalau sekiranya kamu mau memberi, tentu kamu akan mendapatkan yang demikian di sisi-Ku. Wahai anak Adam! aku meminta minum kepadamu, namun kamu tidak memberi-Ku minum." Ia berkata, "Wahai Tuhanku, bagaimana aku memberi-Mu minum, padahal Engkau Rabbul 'alamin?" Allah berfirman, "Hamba-Ku si fulan telah meminta minum kepadamu, tetapi kamu tidak memberinya. Kalau sekiranya kamu mau memberinya, tentu kamu akan mendapatkan yang demikian itu di sisi-Ku." (Hr. Muslim)
Jika kita ingin pertolongan Allah Azza wa Jalla di dunia dan di akhirat, maka bantulah saudaramu sesuai kemampuan, dan Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba-Nya mau menolong saudaranya. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Dan Allah senantiasa menolong hamba-Nya apabila hamba tersebut mau menolong saudaranya.” (Hr. Muslim)
Khutbah II
Ma'asyiral muslimin sidang shalat Jum'at rahimakumullah
Membantu kaum muslimin adalah kewajiban, membiarkannya dapat membuat kita akan ditelantarkan Allah Azza wa Jalla di dunia dan di akhirat, maka bantulah saudara kita semampu kita. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Barang siapa yang menghilangkan satu derita (kesulitan) dari derita-derita dunia yang menimpa seorang mukmin, maka Allah akan menghilangkan satu derita dari derita-derita hari kiamat, dan barang siapa yang memudahkan orang yang susah, niscaya Allah akan memudahkannya di dunia dan akhirat, dan barang siapa menutupi aib seorang muslim niscaya Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat, dan Allah senantiasa menolong hamba-Nya apabila hamba tersebut mau menolong saudaranya.” (Hr. Muslim)
Bahkan membantu para mujahid pun dianggap berjihad. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Barang siapa yang menyiapkan perlengkapan orang yang berperang di jalan Allah, maka berarti dia telah berperang, dan barang siapa yang memenuhi kebutuhan dengan baik keluarga orang yang berperang di jalan Allah, maka sesungguhnya dia telah berperang.” (Hr. Bukhari dan Muslim)
Rasulullah shallallahu alaihi wa salla juga bersabda,
“Berjihadlah terhadap orang-orang musyrik dengan harta, tangan, dan lisanmu.” (Hr. Muslim)
Ma'asyiral muslimin sidang shalat Jum'at rahimakumullah
Saudara kita di Palestina sedang merasakan berbagai kepedihan, kehilangan orang-orang yang dicintai, hancurnya rumah-rumah mereka, badan mereka terluka, sebagian mereka terbunuh, dan sebagian lagi terusir di samping keadaan mereka yang kelaparan. Mereka sangat butuh sekali bantuan kita. Ingatlah, bahwa apa saja yang kita infakkan, niscaya Allah akan menggantinya, Dia berfirman,
“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya, dan Dia-lah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.” (Qs. Saba’: 34)
Bahkan Dia akan melipatgandakan infak seseorang sampai 700 kali lipat dan hingga kelipatan yang banyak sesuai niat dan kondisinya.
Kita memohon kepada Allah Azza wa Jalla, agar Dia memunculkan kembali orang-orang yang membela agama-Nya semisal Umar bin Khaththab yang berhasil melumpuhkan dua negara adidaya dunia; Romawi dan Persia, Shalahuddin Al Ayyubi yang berhasil mengembalikan izzah Islam dalam perang salib, dan Saifuddin Al Qutz pahlawan perang ‘Ain Jalut penakluk Mongol. Kita meminta kepada Allah Azza wa jalla agar Dia memunculkan kembali orang-orang yang semisal dengan mereka; yang memuliakan agama-Nya, meninggikan kalimat-Nya, dan membela hamba-hamba-Nya. Yaa Dzal Jalaali wal Ikram.
[i] Setelah sebulan lebih gempuran Yahudi Zionis, kini jumlah korban warga Palestina yang gugur telah mencapai 15.000 orang lebih, innaa lillahi wa innaa ilaihi rajiun.
Pertama-tama kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Allah Subhaanahu wa Ta'ala yang telah memberikan kepada kita berbagai nikmat, terutama nikmat Islam, nikmat iman, nikmat hidayah, nikmat taufiq, nikmat sehat wal afiyat dan nikmat-nikmat lainnya yang sama-sama kita rasakan yang semuanya patut untuk kita syukuri.
Shalawat dan salam kita sampaikan kepada Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, kepada keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti Sunnahnya hingga hari Kiamat.
Khatib berwasiat baik kepada diri khatib sendiri maupun kepada para jamaah sekalian; marilah kita tingkatkan terus takwa kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Takwa dalam arti melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya, karena orang-orang yang bertakwalah yang akan memperoleh kebahagiaan di dunia di di akhirat.
Ma'asyiral muslimin sidang shalat Jum'at rahimakumullah
Saudara kita di Palestina saat ini (Oktober 2023/Rabiul Awwal-Rabi Tsani 1445) sedang dijajah dan ditindas dan sebelumnya juga mereka telah dijajah dan ditindas. Mereka dikepung dan diserang oleh tentara Zionis Yahudi yang kini dibantu oleh Amerika. Bom-bom dijatuhkan di pemukiman-pemukiman penduduk dan di tempat-tempat umum seperti pasar, perkantoran, dan sekolah-sekolah, bahkan masjid-masjid dan rumah sakit pun menjadi sasaran, bangunan-bangunan roboh dan berbagai fasilitas rusak dan banyak saudara kita yang gugur terutama kalangan lemah seperti wanita, anak-anak dan para orang tua[i], banyak yang terluka, di samping berbagai bantuan logistik dari luar ditutup, listrik dibatasi, komunikasi dengan pihak luar berusaha ditutupi, sehingga duta besar mereka (Palestina) dan perwakilan dari mereka menyampaikan permintaan kepada kita agar membantu mereka melalui mimbar-mimbar Jumat. Demi Allah, mereka tidaklah meminta demikian kecuali karena sangat mendesak.
Ma'asyiral muslimin sidang shalat Jum'at rahimakumullah
Mereka yang sedang dijajah itu adalah saudara kita kaum muslimin Palestina yang memiliki Masjidil Aqsha. Tahukah kita masjidil Aqsha?
Masjid Al Aqsha adalah masjid yang didatangi Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam peristiwa isra sebelum beliau dimi’rajkan ke langit yang tinggi menghadap Allah Jalla wa ‘Alaa.
Ia merupakan masjid kedua yang dibangun di muka bumi untuk beribadah kepada Allah dan mentauhidkan-Nya.
Dalam Shahih Bukhari dan Muslim disebutkan dari Abu Dzar radhiyallahu anhu ia berkata, “Aku pernah bertanya, “Wahai Rasulullah, masjid mana yang pertama kali dibangun di bumi?” Beliau menjawab, “Masjidil Haram,” aku bertanya lagi, “Selanjutnya masjid mana?” Beliau menjawab, “Masjid Al Aqsha.” Aku bertanya lagi, “Berapa jarak dibangun antara keduanya?” Beliau menjawab, “40 tahun.”
Masjid Al Aqsha juga merupakan kiblat pertama umat Islam.
Ia juga merupakan masjid ketiga yang dimuliakan dalam Islam, dimana tidak boleh mengadakan safar dengan maksud ibadah kecuali kepadanya untuk ketaatan kepada Allah serta mengharap karunia dan kemurahan-Nya. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
ูุงَ ุชُุดَุฏُّ ุงูุฑِّุญَุงُู ุฅَِّูุง ุฅَِูู ุซَูุงَุซَุฉِ ู
َุณَุงุฌِุฏَ: ุงูู
َุณْุฌِุฏِ ุงูุญَุฑَุงู
ِ، َูู
َุณْุฌِุฏِ ุงูุฑَّุณُِูู ุตََّูู ุงُููู ุนََِْููู َูุณََّูู
َ، َูู
َุณْุฌِุฏِ ุงูุฃَْูุตَู
“Tidak boleh mengadakan safar dengan maksud ibadah kecuali ke tiga masjid; Masjidil haram, masjid Rasul shallallahu alaihi wa sallam (Nabawi), dan masjid Al Aqsha.” (Hr. Bukhari dan Muslim)
Namun kini masjid itu dan wilayah sekitarnya telah dirusak oleh orang-orang Yahudi yang sejak dahulu tidak punya adab terhadap Allah Azza wa Jalla dan rasul-rasul-Nya alaihimush shalatu was salam. Bahkan mereka membunuh dan menganiaya penduduk di sekitarnya. Mereka jatuhkan bom-bom dan menyiksa penduduknya.
Ma'asyiral muslimin sidang shalat Jum'at rahimakumullah
Jika kita tidak peduli dengan mereka, maka siapa yang peduli dengan mereka?
Saudaraku, orang-orang kafir saja satu sama lain saling membantu untuk memerangi kaum muslimin, maka mengapa kita tidak saling membantu-membantu dan membela saudara kita kaum muslimin. Allah Subhaanahu wa Ta’ala berfirman,
َูุงَّูุฐَูู ََููุฑُูุงْ ุจَุนْุถُُูู
ْ ุฃََِْูููุงุก ุจَุนْุถٍ ุฅِูุงَّ ุชَْูุนَُُููู ุชَُูู ِูุชَْูุฉٌ ِูู ุงูุฃَุฑْุถِ ََููุณَุงุฏٌ َูุจِูุฑٌ
“Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu (wahai kaum muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar.” (Qs. Al Anfaal: 73)
Saudaraku, tidakkah kita ingat sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam,
ู
َุซَُู ุงْูู
ُุคْู
َِِููู ِูู ุชََูุงุฏِِّูู
ْ َูุชَุฑَุงุญُู
ِِูู
ْ َูุชَุนَุงุทُِِููู
ْ ู
َุซَُู ุงْูุฌَุณَุฏِ ุฅِุฐَุง ุงุดْุชََูู ู
ُِْูู ุนُุถٌْู ุชَุฏَุงุนَู َُูู ุณَุงุฆِุฑُ ุงْูุฌَุณَุฏِ ุจุงْูุญُู
َّู ูุงูุณََّูุฑِ
“Perumpamaan kaum mukmin dalam hal saling mencintai, menyayangi dan mengasihi adalah seperti sebuah jasad; jika salah satunya sakit, maka yang lain ikut merasakannya dengan demam dan tidak bisa tidur.” (Hr. Muslim dan Ahmad)
ุงْูู ُุคْู ُِู ِْููู ُุคْู ِِู َูุงْูุจَُْููุงِู َูุดُุฏُّ ุจَุนْุถُُู ุจَุนْุถًุง
"Orang mukmin bagi orang mukmin lainnya seperti sebuah bangunan, yang satu dengan yang lain saling menguatkan." (Hr. Bukhari dan Muslim)
Syaikhul Islam Ibnu Tamiyah rahimahullah berkata, "Orang mukmin adalah seorang yang senang ketika kaum mukmin senang, dan bersedih ketika mereka bersedih. Jika tidak demikian keadaannya, maka dia tidak termasuk dari mereka." (Majmu Fatawa 2/373)
Di mana rasa kepedulian kita sekarang?
Tidakkah kita takut teguran Allah Subhaanahu wa Ta'ala pada hari Kiamat kepada seorang hamba karena tidak peduli dengan saudaranya, Dia berfirman dalam hadits Qudsi:
َูุง ุงุจَْู ุขุฏَู
َ ู
َุฑِุถْุชُ ََููู
ْ ุชَุนُุฏِْูู . َูุงَู َูุง ุฑَุจِّ ََْููู ุฃَุนُูุฏَُู َูุฃَْูุชَ ุฑَุจُّ ุงْูุนَุงَูู
َِูู . َูุงَู ุฃَู
َุง ุนَِูู
ْุชَ ุฃََّู ุนَุจْุฏِู ُููุงًَูุง ู
َุฑِุถَ ََููู
ْ ุชَุนُุฏُْู ุฃَู
َุง ุนَِูู
ْุชَ ุฃَََّูู َْูู ุนُุฏْุชَُู ََููุฌَุฏْุชَِูู ุนِْูุฏَُู َูุง ุงุจَْู ุขุฏَู
َ ุงุณْุชَุทْุนَู
ْุชَُู ََููู
ْ ุชُุทْุนِู
ِْูู . َูุงَู َูุง ุฑَุจِّ َََْูููู ุฃُุทْุนِู
َُู َูุฃَْูุชَ ุฑَุจُّ ุงْูุนَุงَูู
َِูู . َูุงَู ุฃَู
َุง ุนَِูู
ْุชَ ุฃََُّูู ุงุณْุชَุทْุนَู
ََู ุนَุจْุฏِู ُููุงٌَู ََููู
ْ ุชُุทْุนِู
ُْู ุฃَู
َุง ุนَِูู
ْุชَ ุฃَََّูู َْูู ุฃَุทْุนَู
ْุชَُู ََููุฌَุฏْุชَ ุฐََِูู ุนِْูุฏِู َูุง ุงุจَْู ุขุฏَู
َ ุงุณْุชَุณَْْููุชَُู ََููู
ْ ุชَุณِِْููู . َูุงَู َูุง ุฑَุจِّ ََْููู ุฃَุณَِْููู َูุฃَْูุชَ ุฑَุจُّ ุงْูุนَุงَูู
َِูู َูุงَู ุงุณْุชَุณَْูุงَู ุนَุจْุฏِู ُููุงٌَู ََููู
ْ ุชَุณِِْูู ุฃَู
َุง ุฅََِّูู َْูู ุณََْููุชَُู َูุฌَุฏْุชَ ุฐََِูู ุนِْูุฏِู » .
"Wahai anak Adam! Aku sakit, namun kamu tidak menjengukku." Ia (anak Adam) berkata, "Wahai Tuhanku, bagaimana aku menjengukmu, sedangkan Engkau Rabbul 'alamin (Tuhan semesta alam)?" Allah berfirman, "Tidakkah kamu mengetahui bahwa hamba-Ku si fulan sakit, tetapi kamu tidak menjenguknya. Kalau sekiranya kamu mau menjenguk, tentu kamu akan mendapati-Ku di sisinya. Wahai anak Adam! aku meminta makan kepadamu, namun kamu tidak memberi-Ku makan." Ia berkata, "Wahai Tuhanku, bagaimana aku memberi-Mu makan, padahal Engkau Rabbul 'alamin?" Allah berfirman, "Tidakkah kamu mengetahui bahwa hamba-Ku si fulan meminta makan kepadamu, tetapi kamu tidak memberinya. Kalau sekiranya kamu mau memberi, tentu kamu akan mendapatkan yang demikian di sisi-Ku. Wahai anak Adam! aku meminta minum kepadamu, namun kamu tidak memberi-Ku minum." Ia berkata, "Wahai Tuhanku, bagaimana aku memberi-Mu minum, padahal Engkau Rabbul 'alamin?" Allah berfirman, "Hamba-Ku si fulan telah meminta minum kepadamu, tetapi kamu tidak memberinya. Kalau sekiranya kamu mau memberinya, tentu kamu akan mendapatkan yang demikian itu di sisi-Ku." (Hr. Muslim)
Jika kita ingin pertolongan Allah Azza wa Jalla di dunia dan di akhirat, maka bantulah saudaramu sesuai kemampuan, dan Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba-Nya mau menolong saudaranya. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
َูุงَُّููู ِูู ุนَِْูู ุงْูุนَุจْุฏِ ู
َุง َูุงَู ุงْูุนَุจْุฏُ ِูู ุนَِْูู ุฃَุฎِِูู
“Dan Allah senantiasa menolong hamba-Nya apabila hamba tersebut mau menolong saudaranya.” (Hr. Muslim)
ุจَุงุฑََู ุงُููู ِْูู ََُูููู
ْ ِูู ุงُْููุฑْุขِู ุงَْููุฑِْูู
ِ َََูููุนَِْูู َูุฅَِّูุงُูู
ْ ุจِู
َุง ِِْููู ู
َِู ุงْูุขَูุงุชِ َูุงูุฐِّْูุฑِ ุงْูุญَِْููู
ِ َูุชََูุจََّู ู
ِِّูู َูู
ُِْููู
ْ ุชِูุงََูุชَُู ุฅَُِّูู َُูู ุงูุณَّู
ِْูุนُ ุงْูุนَِْููู
ُ
Khutbah II
ุงْูุญَู
ْุฏُ ِููู ุงَّูุฐِْู ุตَุฏََู َูุนْุฏَُู ََููุตَุฑَ ุนَุจْุฏَُู َูุฃَุนَุฒَّ ุฌُْูุฏَُู ََููุฒَู
َ ุงْูุฃَุญْุฒَุงุจَ َูุญْุฏَُู، َูุฃَุดَْูุฏُ ุฃَْู ูุงَ ุฅََِูู ุฅَِّูุง ุงُููู َูุญْุฏَُู ูุงَ ุดَุฑَِْูู َُูู، َูุฃَุดَْูุฏُ ุฃََّู ู
ُุญَู
َّุฏًุง ุนَุจْุฏُُู َูุฑَุณُُُْููู ، ุงََُّูููู
َّ ุตَِّู َู ุณَِّูู
ْ ุนََูู َูุจَِِّููุง ู
ุญู
ุฏ َูุนَูู ุขِِูู َูุฃَุตْุญَุงุจِِู. ุฃَู
َّุง ุจَุนْุฏُ:
Ma'asyiral muslimin sidang shalat Jum'at rahimakumullah
Membantu kaum muslimin adalah kewajiban, membiarkannya dapat membuat kita akan ditelantarkan Allah Azza wa Jalla di dunia dan di akhirat, maka bantulah saudara kita semampu kita. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
ู
َْู ََّููุณَ ุนَْู ู
ُุคْู
ٍِู ُูุฑْุจَุฉً ู
ِْู ُูุฑَุจِ ุงูุฏَُّْููุง ََّููุณَ ุงَُّููู ุนَُْูู ُูุฑْุจَุฉً ู
ِْู ُูุฑَุจِ َْููู
ِ ุงَِْูููุงู
َุฉِ َูู
َْู َูุณَّุฑَ ุนََูู ู
ُุนْุณِุฑٍ َูุณَّุฑَ ุงَُّููู ุนََِْููู ِูู ุงูุฏَُّْููุง َูุงْูุขุฎِุฑَุฉِ َูู
َْู ุณَุชَุฑَ ู
ُุณِْูู
ًุง ุณَุชَุฑَُู ุงَُّููู ِูู ุงูุฏَُّْููุง َูุงْูุขุฎِุฑَุฉِ َูุงَُّููู ِูู ุนَِْูู ุงْูุนَุจْุฏِ ู
َุง َูุงَู ุงْูุนَุจْุฏُ ِูู ุนَِْูู ุฃَุฎِِูู
“Barang siapa yang menghilangkan satu derita (kesulitan) dari derita-derita dunia yang menimpa seorang mukmin, maka Allah akan menghilangkan satu derita dari derita-derita hari kiamat, dan barang siapa yang memudahkan orang yang susah, niscaya Allah akan memudahkannya di dunia dan akhirat, dan barang siapa menutupi aib seorang muslim niscaya Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat, dan Allah senantiasa menolong hamba-Nya apabila hamba tersebut mau menolong saudaranya.” (Hr. Muslim)
Bahkan membantu para mujahid pun dianggap berjihad. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
«ู
َْู ุฌََّูุฒَ ุบَุงุฒًِูุง ِูู ุณَุจِِูู ุงَِّููู ََููุฏْ ุบَุฒَุง، َูู
َْู ุฎَََูู ุบَุงุฒًِูุง ِูู ุณَุจِِูู ุงَِّููู ุจِุฎَْูุฑٍ ََููุฏْ ุบَุฒَุง»
“Barang siapa yang menyiapkan perlengkapan orang yang berperang di jalan Allah, maka berarti dia telah berperang, dan barang siapa yang memenuhi kebutuhan dengan baik keluarga orang yang berperang di jalan Allah, maka sesungguhnya dia telah berperang.” (Hr. Bukhari dan Muslim)
Rasulullah shallallahu alaihi wa salla juga bersabda,
«ุฌَุงِูุฏُูุง ุงْูู
ُุดْุฑَِِููู ุจِุฃَู
َْูุงُِููู
ْ َูุฃَْูุฏُِููู
ْ َูุฃَْูุณَِูุชُِูู
ْ»
“Berjihadlah terhadap orang-orang musyrik dengan harta, tangan, dan lisanmu.” (Hr. Muslim)
Ma'asyiral muslimin sidang shalat Jum'at rahimakumullah
Saudara kita di Palestina sedang merasakan berbagai kepedihan, kehilangan orang-orang yang dicintai, hancurnya rumah-rumah mereka, badan mereka terluka, sebagian mereka terbunuh, dan sebagian lagi terusir di samping keadaan mereka yang kelaparan. Mereka sangat butuh sekali bantuan kita. Ingatlah, bahwa apa saja yang kita infakkan, niscaya Allah akan menggantinya, Dia berfirman,
َูู
َุง ุฃََْْูููุชُู
ْ ู
ِْู ุดَْูุกٍ ََُููู ُูุฎُُِْููู ََُููู ุฎَْูุฑُ ุงูุฑَّุงุฒَِِููู
“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya, dan Dia-lah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.” (Qs. Saba’: 34)
Bahkan Dia akan melipatgandakan infak seseorang sampai 700 kali lipat dan hingga kelipatan yang banyak sesuai niat dan kondisinya.
Kita memohon kepada Allah Azza wa Jalla, agar Dia memunculkan kembali orang-orang yang membela agama-Nya semisal Umar bin Khaththab yang berhasil melumpuhkan dua negara adidaya dunia; Romawi dan Persia, Shalahuddin Al Ayyubi yang berhasil mengembalikan izzah Islam dalam perang salib, dan Saifuddin Al Qutz pahlawan perang ‘Ain Jalut penakluk Mongol. Kita meminta kepada Allah Azza wa jalla agar Dia memunculkan kembali orang-orang yang semisal dengan mereka; yang memuliakan agama-Nya, meninggikan kalimat-Nya, dan membela hamba-hamba-Nya. Yaa Dzal Jalaali wal Ikram.
ุงََُّูููู
َّ ุตَِّู ุนََูู ู
ُุญَู
َّุฏٍ َูุนََูู ุขِู ู
ُุญَู
َّุฏٍ َูู
َุง ุตََّْููุชَ ุนََูู ุฅِุจْุฑَุงِْููู
َ َูุนََูู ุขِู ุฅِุจْุฑَุงِْููู
َ ุฅََِّูู ุญَู
ِْูุฏُ ู
َุฌِْูุฏٌ، ุงََُّูููู
َّ ุจَุงุฑِْู ุนََูู ู
ُุญَู
َّุฏٍ ูุนََูู ุขِู ู
ُุญَู
َّุฏٍ َูู
َุง ุจَุงุฑَْูุชَ ุนََูู ุฅِุจْุฑَุงِْููู
َ َูุนََูู ุขِู ุฅِุจْุฑَุงِْููู
َ ุฅََِّูู ุญَู
ِْูุฏُ ู
َุฌِْูุฏٌ
ุงَُّูููู
َّ ุฃَุนِุฒَّ ุงْูุฅِุณَْูุงู
َ َูุงْูู
ُุณِْูู
َِْูู َูุฃَุฐَِّู ุงูุดِّุฑَْู َูุงْูู
ُุดْุฑَِِْููู ุงَُّูููู
َّ ุงْูุตُุฑْ ุฅِุฎَْูุงَููุงَ ุงْูู
ُุณِْูู
َِْูู ุงْูู
ُุฌَุงِูุฏَِْูู ِูู ِِููุณْุทِْูู ุงَُّูููู
َّ ุซَุจِّุชْ ุฅِูู
َุงَُููู
ْ َูุฃَْูุฒِِู ุงูุณََِّูููุฉَ ุนََูู ُُูููุจِِูู
َู َูุญِّุฏْ ุตَُُُููููู
ْ . ุงََُّูููู
َّ ุชََูุจَّْู ู
ُِْููู
ُ ุงูุดَُّูุฏَุงุกَ َูุงุดِْู ู
ُِْููู
ُ ุงْูู
َุฑْุถَู َูุงْูุฌَุฑْุญَู.
.ุงَُّูููู
َّ ุฃَِِْููู ุงََْูููุฑَุฉَ َู ุงْูู
ُุดْุฑَِِููู ุงَُّูููู
َّ ุฏَู
ِّุฑِ ุงَُْููููุฏَ َูู
َْู ุนَุงََُูููู
ْ ู
َِู ุงَُّْูููุงุฑِ َูุงْูู
َُูุงَِِْูููู. َูุดَุชِّุชْ ุดَู
َُْููู
َู َูุฑِّْู ุฌَู
ْุนَُูู
ْ . ุจِุฑَุญْู
َุชَِู َูุข ุฃَุฑْุญَู
َ ุงูุฑَّุญِู
َِูู
ุฑَุจََّูุง ุงุบِْูุฑْ ََููุง َِููุฅِุฎَْูุงَِููุง ุงَّูุฐَِูู ุณَุจََُูููุง ุจِุงْูุฅِูู
َุงِู ََููุง ุชَุฌْุนَْู ِูู ُُูููุจَِูุง ุบًِّูุง َِّّููุฐَِูู ุขู
َُููุง ุฑَุจََّูุง ุฅََِّูู ุฑَุคٌُูู ุฑَّุญِูู
ٌ
ุฑَุจََّูุง ุขุชَِูุง ِูู ุงูุฏَُّْููุง ุญَุณََูุฉً َِููู ุงูุขุฎِุฑَุฉِ ุญَุณََูุฉً ََِูููุง ุนَุฐَุงุจَ ุงَّููุงุฑِ ุนِุจَุงุฏَ ุงِููู: ุฅَِّู ุงَููู َูุฃْู
ُุฑُ ุจِุงْูุนَุฏِْู َูุงْูุฅِุญْุณَุงِู َูุฅِูุชَุงุกِ ุฐِู ุงُْููุฑْุจَู َََْููููู ุนَِู ุงَْููุญْุดَุงุกِ َูุงْูู
َُْููุฑِ َูุงْูุจَุบِْู َูุนِุธُُูู
ْ َูุนََُّููู
ْ ุชَุฐََّูุฑَُูู، َูุงุฐُูุฑُูุง ุงَููู ุงْูุนَุธِْูู
َ َูุฐُْูุฑُْูู
ْ، َูุงุดُْูุฑُُْูู ุนََูู ِูุนَู
ِِู َูุฒِุฏُْูู
ْ، َูุงุณْุฃَُููุง ุงَููู ู
ِْู َูุถِِْูู ُูุนْุทُِูู
ْ ََููุฐِْูุฑُ ุงِููู ุฃَْูุจَุฑُ، َูุงُููู َูุนَْูู
ُ ู
َุง ุชَุตَْูุนَُْูู.
[i] Setelah sebulan lebih gempuran Yahudi Zionis, kini jumlah korban warga Palestina yang gugur telah mencapai 15.000 orang lebih, innaa lillahi wa innaa ilaihi rajiun.