Notification

×

Iklan

Iklan

Nussa Film Animasi Karya Anak Bangsa Yang Kini Tinggal Cerita

Minggu | September 21, 2025 WIB | 0 Views
Nussa Film Animasi Karya Anak Bangsa Yang Kini Tinggal Cerita

Fikroh.com - Beberapa waktu lalu jagat maya Indonesia dihebohkan dengan kabar yang cukup bikin kaget, terutama bagi para penikmat animasi lokal. Lewat kanal YouTube Kementerian Hukum RI, terungkap bahwa hak ekonomi dari animasi Nussa—salah satu IP animasi kebanggaan Indonesia—ternyata sudah dijual ke pihak lain.

Bagi sebagian orang, informasi ini terasa nyesek. Pasalnya, Nussa sejak awal dikenal sebagai karya anak bangsa yang digarap oleh studio lokal, The Little Giants (TLG). Studio inilah yang melahirkan karakter Nussa, Rara, dan kawan-kawannya hingga berhasil menjadi tontonan edukatif yang digemari anak-anak dan keluarga. Namun kini, kendali penuh atas arah cerita, distribusi, hingga pengembangan bisnisnya tak lagi berada di tangan TLG.

Meski begitu, TLG masih tercatat sebagai pencipta asli. Dalam hukum hak cipta, status itu dikenal sebagai “hak moral” yang tidak bisa dihapus. Artinya, nama TLG akan selalu melekat sebagai pencipta Nussa. Hanya saja, segala keputusan penting mengenai kelanjutan animasi ini kini sepenuhnya dipegang pihak baru yang membeli hak ekonominya.

Kenapa Bisa Begitu?


Jawaban atas pertanyaan ini bisa dilihat dari penjelasan CEO The Little Giants dalam sebuah podcast YouTube bersama Aditya Triantoro. Ia mengungkapkan bagaimana beratnya kondisi studio ketika pandemi melanda.

“Waktu itu berat banget. Kita punya ratusan kru, tapi pandemi benar-benar bikin banyak proyek mandek. Akhirnya kita harus melakukan pemangkasan besar-besaran. Sekarang yang tersisa hanya tim inti kecil,” ujarnya.

CEO TLG juga menegaskan bahwa studio sebenarnya tidak bubar, melainkan mengubah fokus. “Studio masih ada, tapi memang nggak mungkin kita bisa ngejalanin semua dengan tim sekecil ini. Jadi kita memutuskan untuk fokus membangun IP baru. Kita percaya, perjalanan kita belum selesai.”
 

Kenapa Nggak Ada Lagi Episode Baru?


Pertanyaan yang sering muncul di kalangan penggemar adalah: “Kenapa ya nggak ada lagi episode baru Nussa?” Jawabannya ternyata sederhana: karena memang kendali Nussa sudah tidak lagi di tangan TLG.

Sejak hak ekonominya berpindah, segala produksi lanjutan ada di tangan pemilik baru. Jadi kalau selama ini penonton merasa rindu dengan kelanjutan kisah Nussa dan Rara, sebenarnya hal itu bergantung pada strategi pihak baru. Apakah mereka akan melanjutkan serial, mengubah konsep, atau bahkan mengembangkan format lain seperti film layar lebar.

CEO TLG sempat mengungkapkan rasa campur aduknya. “Di satu sisi kita lega, karena Nussa bisa berkembang lebih jauh dengan dukungan modal besar. Tapi di sisi lain, ya jelas sedih. Karena ini anak pertama kita. Dari sini nama The Little Giants dikenal. Tapi mau gimana lagi, kita harus realistis,” tuturnya.
 

IP Lain Juga Terhenti


Tidak hanya Nussa, IP lain ciptaan TLG seperti Trung Tung juga harus berhenti. Padahal, rencananya animasi itu bisa menjadi alternatif tontonan segar di luar Nussa. Namun, kondisi studio yang mengecil membuat semua rencana besar ikut tertunda.

“Kita punya banyak ide, banyak IP baru yang sudah siap dikembangin. Tapi dengan kondisi sekarang, kita harus pilih jalan yang lebih realistis. Bangun tim kecil dulu, stabilkan langkah, baru nanti kita bisa melahirkan karya-karya baru,” jelas CEO TLG.
 

Campur Aduk Perasaan Penonton


Kabar ini jelas memunculkan perasaan campur aduk. Di satu sisi, ada rasa senang karena Nussa berpotensi berkembang lebih jauh. Dengan sokongan modal dan jaringan distribusi yang lebih kuat, bukan tidak mungkin animasi ini bisa menembus pasar internasional.

Namun di sisi lain, ada juga rasa sedih. Bayangkan, sebuah karya animasi lokal sebesar Nussa—yang lahir dari tangan kreator Indonesia—harus dilepas ke pihak lain demi bertahan hidup.

Bagi para penonton setia, kehilangan episode baru Nussa terasa seperti kehilangan teman lama yang menemani masa kecil. Apalagi serial ini dikenal bukan hanya lucu dan menghibur, tapi juga penuh nilai edukasi dan religi yang membangun.
 

Fenomena Umum di Industri Kreatif


Kalau dilihat lebih luas, fenomena yang dialami TLG bukan hal baru di dunia industri kreatif. Banyak studio animasi, baik di luar negeri maupun di Indonesia, harus menjual hak cipta atau hak ekonomi dari karyanya demi bertahan.

Industri animasi memang membutuhkan modal sangat besar. Produksi sebuah seri animasi tidak hanya soal menggambar, tapi juga melibatkan tim penulis naskah, animator, pengisi suara, musik, hingga distribusi. Semua itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Karena itu, banyak studio akhirnya mencari “jalan selamat” dengan menjual hak ekonomi dari IP yang mereka ciptakan. Dengan begitu, karya tetap bisa berkembang, meski tidak lagi dalam genggaman kreator aslinya.
 

Harapan ke Depan


Meski terasa pahit, kabar ini juga bisa dilihat sebagai peluang. Dengan adanya pemilik baru yang lebih kuat dari sisi modal dan jaringan, ada kemungkinan Nussa akan dibawa ke level berikutnya. Mungkin dalam bentuk film-film baru, serial televisi, atau bahkan merchandise resmi yang lebih luas.

Bagi TLG sendiri, perjalanan tentu belum selesai. Meski mereka melepas Nussa, studio ini masih memiliki semangat untuk melahirkan IP-IP baru. “Kita mulai lagi dari nol, tapi semangatnya tetap sama: bikin karya animasi lokal yang bisa dibanggakan,” kata CEO TLG optimis.
 

Penutup


Kisah Nussa dan The Little Giants memberi pelajaran penting tentang dinamika industri kreatif Indonesia. Di balik kesuksesan sebuah karya, ada tantangan besar yang jarang terlihat publik: kebutuhan modal, keberlangsungan tim, hingga strategi bisnis jangka panjang.

Sebagai penonton, kita mungkin merasa kehilangan. Namun di sisi lain, kita juga bisa tetap optimis bahwa animasi lokal masih punya masa depan cerah. Selama ada dukungan dari penonton dan keberanian kreator untuk terus mencoba, industri animasi Indonesia akan terus tumbuh.

Dan siapa tahu, kelak kita akan melihat Nussa kembali hadir dengan wajah baru yang lebih segar—meski bukan lagi di bawah tangan The Little Giants. Yang jelas, nama TLG akan selalu tercatat dalam sejarah animasi Indonesia sebagai pencipta asli yang melahirkan ikon anak bangsa satu ini.
×
Berita Terbaru Update