Gen Z di AS Lebih Mendukung Palestina Ketimbang Israel

Gen Z di AS Lebih Mendukung Palestina Ketimbang Israel

Fikroh.com - Isu konflik Palestina–Israel kembali menjadi sorotan dunia internasional. Namun, ada fenomena menarik yang muncul dari hasil survei terbaru di Amerika Serikat (AS). Generasi Z atau Gen Z—yang terdiri dari anak muda berusia 18 hingga 24 tahun—ternyata lebih banyak menunjukkan dukungan terhadap Palestina ketimbang Israel. Tren ini berbeda dengan kelompok usia yang lebih tua di AS, yang cenderung lebih berpihak kepada Israel.

Fenomena ini bukan sekadar data survei biasa. Ia merefleksikan perubahan cara pandang generasi muda Amerika terhadap isu keadilan, hak asasi manusia, dan peran negaranya dalam konflik Timur Tengah.


Hasil Survei Harvard–Harris: Dukungan Gen Z kepada Palestina

Survei yang dilakukan Harvard–Harris Poll bersama HarrisX pada Agustus 2025 menemukan fakta mengejutkan. Sekitar 60 persen Gen Z di AS menyatakan lebih mendukung Hamas dan Palestina ketimbang Israel. Ini menjadikan Gen Z sebagai satu-satunya kelompok usia di Amerika yang mayoritas mendukung Palestina.

Sementara itu, kelompok usia yang lebih tua menunjukkan tren berlawanan. Responden berusia 25 tahun ke atas cenderung lebih kuat menyatakan dukungan kepada Israel, dengan persentase yang meningkat seiring bertambahnya usia.

Data ini menegaskan adanya pergeseran paradigma generasi muda di AS, terutama dalam memandang konflik berkepanjangan di Gaza.


Mengapa Gen Z Lebih Mendukung Palestina?

Ada beberapa faktor yang diyakini memengaruhi pandangan Gen Z di Amerika Serikat.

  1. Pengaruh Media Sosial
    Gen Z adalah generasi digital yang hidup di tengah derasnya arus informasi. Platform seperti TikTok, Instagram, dan X (Twitter) menjadi wadah utama bagi mereka dalam memperoleh informasi. Konten pro-Palestina yang viral di media sosial membentuk persepsi bahwa Palestina adalah pihak yang tertindas dalam konflik.

  2. Kesadaran Keadilan Sosial
    Generasi ini tumbuh dengan isu-isu global seperti perubahan iklim, kesetaraan ras, dan hak asasi manusia. Dukungan mereka kepada Palestina seringkali dikaitkan dengan semangat melawan penindasan dan ketidakadilan.

  3. Kritik terhadap Kebijakan AS
    Sebagian anak muda Amerika menganggap kebijakan luar negeri negaranya terlalu bias dalam mendukung Israel. Gen Z lebih vokal dalam mempertanyakan penggunaan dana publik untuk mendanai militer Israel, terutama ketika berita mengenai korban sipil Palestina terus bermunculan.

  4. Narasi Media Arus Utama yang Ditantang
    Jika generasi sebelumnya banyak bergantung pada media arus utama yang condong mendukung Israel, Gen Z cenderung skeptis. Mereka mencari alternatif informasi melalui media independen dan jurnalis warga di lapangan.


Kontras dengan Generasi Lebih Tua

Perbedaan sikap antar generasi sangat jelas terlihat. Kelompok usia 25–34 tahun masih menunjukkan dominasi dukungan kepada Israel, sekitar 65 persen. Angka ini semakin meningkat pada generasi lebih tua, hingga mencapai hampir 90 persen pada responden usia 65 tahun ke atas.

Kesenjangan ini memperlihatkan bahwa dukungan terhadap Palestina di AS lebih banyak lahir dari generasi muda, sementara generasi lama masih memegang narasi klasik yang cenderung pro-Israel.


Implikasi Politik di Amerika Serikat

Fenomena dukungan Gen Z kepada Palestina bisa memberi dampak signifikan terhadap politik domestik AS.

  1. Tekanan pada Partai Demokrat dan Republik
    Politisi di AS, terutama dari Partai Demokrat, kini menghadapi dilema. Basis pemilih muda yang kritis terhadap Israel semakin besar, sehingga mereka dituntut untuk lebih berhati-hati dalam menyatakan sikap.

  2. Pengaruh pada Pemilu Mendatang
    Dengan jumlah pemilih Gen Z yang terus bertambah, isu Palestina dapat menjadi faktor penentu dalam kampanye politik. Kandidat yang lebih berimbang atau bahkan pro-Palestina mungkin mendapat simpati lebih besar dari pemilih muda.

  3. Perubahan Kebijakan Luar Negeri
    Jika tren ini berlanjut, dalam jangka panjang AS bisa terdorong untuk meninjau ulang dukungannya terhadap Israel. Tekanan publik dari generasi muda bisa menjadi motor perubahan diplomasi.


Persepsi Global terhadap Dukungan Gen Z

Di luar negeri, khususnya di dunia Muslim, temuan ini dipandang sebagai angin segar. Dukungan dari generasi muda Amerika terhadap Palestina dianggap sebagai tanda adanya kesadaran baru yang menolak standar ganda dalam hak asasi manusia.

Namun, di sisi lain, kelompok pro-Israel menganggap hasil survei ini sebagai ancaman. Mereka menilai ada propaganda di media sosial yang memengaruhi pola pikir generasi muda sehingga lebih berpihak pada Palestina.


Kesimpulan

Survei terbaru menunjukkan bahwa Gen Z di AS lebih mendukung Palestina ketimbang Israel, sebuah tren yang menandai pergeseran pandangan generasi terhadap isu konflik di Timur Tengah.

Fenomena ini lahir dari kombinasi faktor: pengaruh media sosial, semangat keadilan sosial, kritik terhadap kebijakan luar negeri AS, hingga keberanian Gen Z dalam menantang narasi dominan.

Dalam jangka panjang, sikap Gen Z dapat membawa perubahan signifikan, baik pada lanskap politik domestik Amerika Serikat maupun pada arah kebijakan luar negeri terkait Palestina–Israel.

Bagi dunia internasional, suara Gen Z Amerika bisa menjadi harapan baru dalam perjuangan panjang rakyat Palestina menuju keadilan.

Posting Komentar untuk "Gen Z di AS Lebih Mendukung Palestina Ketimbang Israel"