Habib Husein Mutahar: Tokoh Pramuka Indonesia, Bapak Paskibraka, dan Pencipta Hymne Pramuka

Fikroh.com - Dalam sejarah Indonesia, nama Al Habib Muhammad Husein bin Salim bin Ahmad bin Salim bin Ahmad al-Muthahar tercatat sebagai sosok penting yang memberi kontribusi besar, khususnya dalam bidang kepanduan dan nasionalisme. Lebih dikenal dengan nama H. Mutahar atau Habib Husein Mutahar, beliau lahir pada 5 Agustus 1916 dan wafat pada 9 Juni 2004.

Habib Husein Mutahar bukan hanya dikenal sebagai Tokoh Pramuka Indonesia, tetapi juga sebagai pendiri Paskibraka dan komponis lagu nasional. Karya dan jasanya melintasi bidang seni, kepemudaan, hingga perjuangan mempertahankan kemerdekaan.


Peran Penting dalam Sejarah Pramuka Indonesia

Habib Husein Mutahar memiliki hubungan erat dengan gerakan kepanduan di Indonesia. Pada masa awal kemerdekaan, terdapat banyak organisasi kepanduan yang berdiri sendiri-sendiri. Beliau berperan penting dalam penyatuan berbagai organisasi kepanduan menjadi satu wadah, yaitu Gerakan Pramuka yang secara resmi dideklarasikan pada tahun 1961.

Sebagai tokoh Pramuka, beliau tidak hanya aktif secara organisatoris, tetapi juga memberi warna melalui karya seni. Salah satunya adalah lagu “Hymne Pramuka” yang hingga kini menjadi lagu kebanggaan anggota Pramuka di seluruh Indonesia.


Bapak Paskibraka Indonesia

Selain berperan dalam Pramuka, Habib Husein Mutahar dikenal sebagai Bapak Paskibraka. Ide mendirikan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka muncul dari pengalamannya saat menjadi ajudan Presiden Soekarno.

Pada tahun 1946, ketika terjadi Agresi Militer Belanda II, beliau menjadi salah satu penyelamat Bendera Pusaka Merah Putih. Mutahar memotong bendera menjadi dua bagian agar lebih mudah disembunyikan, dan kemudian menjahitnya kembali setelah keadaan aman.

Dari pengalaman itu, beliau terinspirasi membentuk pasukan khusus yang bertugas mengibarkan bendera pada setiap peringatan Hari Kemerdekaan. Konsep ini berkembang menjadi Paskibraka (Pasukan Pengibar Bendera Pusaka) yang pertama kali bertugas pada 17 Agustus 1967. Hingga kini, Paskibraka menjadi bagian penting dari upacara kemerdekaan di seluruh Indonesia.


Pencipta Lagu-Lagu Nasional dan Kepanduan

Habib Husein Mutahar adalah komponis ulung yang menghasilkan banyak lagu nasional dan kepanduan. Beberapa karyanya yang terkenal antara lain:

  • Hari Merdeka – lagu yang selalu mengobarkan semangat patriotisme.
  • Syukur – lagu syukur kepada Tuhan atas kemerdekaan Indonesia.
  • Hymne Pramuka – lagu resmi Gerakan Pramuka Indonesia.
  • Lagu-lagu kepanduan lainnya yang digunakan dalam kegiatan latihan dan perkemahan.

Lagu-lagu ciptaannya memiliki lirik yang sederhana namun penuh makna, mudah diingat, dan sarat nilai nasionalisme. Tak heran, karya beliau tetap digunakan lintas generasi, baik di sekolah, organisasi kepemudaan, maupun kegiatan kenegaraan.


Penyelamat Bendera Pusaka

Salah satu peristiwa heroik dalam hidup Habib Husein Mutahar adalah ketika beliau menyelamatkan Bendera Pusaka saat Agresi Militer Belanda II pada 19 Desember 1948.

Saat itu, Belanda melancarkan serangan ke Yogyakarta yang menjadi ibu kota Indonesia sementara. Presiden Soekarno memerintahkan agar Bendera Pusaka diselamatkan. Mutahar memutuskan untuk membagi bendera menjadi dua bagian agar mudah dibawa secara sembunyi-sembunyi. Keputusan ini terbukti tepat, karena bendera tersebut selamat dari penyitaan.

Setelah situasi aman, beliau menjahit kembali kedua bagian bendera itu hingga utuh seperti semula. Tindakan ini menjadi simbol kecintaannya pada kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia.


Warisan dan Teladan Habib Husein Mutahar

Habib Husein Mutahar meninggalkan warisan besar, tidak hanya berupa lagu-lagu perjuangan, tetapi juga sistem kepemudaan yang membentuk karakter generasi muda. Semangatnya tercermin dalam beberapa nilai berikut:

  1. Cinta Tanah Air – Ditunjukkan melalui pengabdian dalam Pramuka, Paskibraka, dan karya musiknya.
  2. Dedikasi pada Generasi Muda – Membangun wadah yang melatih kedisiplinan, kerja sama, dan jiwa kepemimpinan.
  3. Keberanian dan Kepedulian – Terlihat dari aksinya menyelamatkan Bendera Pusaka demi menjaga simbol kemerdekaan.

Nilai-nilai ini sangat relevan untuk generasi sekarang yang hidup di era serba cepat, agar tetap memiliki akar nasionalisme yang kuat.


Menghormati Jasa-Jasanya

Setiap Hari Pramuka yang diperingati pada 14 Agustus, nama Habib Husein Mutahar kembali dikenang. Bukan hanya sebagai Tokoh Pramuka Indonesia, tetapi juga sebagai simbol perjuangan, patriotisme, dan kreativitas.

Sebagai bentuk penghormatan, banyak pihak menganjurkan untuk mendoakan beliau. Dalam tradisi umat Islam, membaca Al-Fatihah untuk mendiang pahlawan dan pejuang bangsa menjadi salah satu cara mengenang jasa mereka.


Kesimpulan

Habib Husein Mutahar adalah sosok yang patut dijadikan teladan bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama generasi muda. Kiprahnya dalam memajukan gerakan kepanduan, mendirikan Paskibraka, menciptakan lagu-lagu nasional, serta keberaniannya dalam menyelamatkan Bendera Pusaka menjadikan namanya abadi dalam sejarah bangsa.

Sebagai bangsa yang besar, sudah sepatutnya kita mengenang dan meneladani perjuangan tokoh-tokoh seperti beliau. Mari terus menjaga semangat kebangsaan dan jiwa kepanduan yang telah diwariskan, demi masa depan Indonesia yang lebih gemilang.

Al-Fatihah untuk Habib Husein Mutahar dan seluruh pahlawan yang telah berkorban untuk negeri ini.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama