Dalam kesempatan tersebut, perwakilan diplomatik Indonesia menegaskan kesiapan negaranya untuk mendukung program kebudayaan Afghanistan, khususnya dalam penyediaan peralatan teknis dan buku guna menunjang proyek digitalisasi perpustakaan umum.
Mullah Khairkhah menyambut baik tawaran tersebut. Ia menekankan bahwa kerja sama budaya antara kedua negara memiliki peran penting, bukan hanya untuk memperkaya khazanah literasi, tetapi juga dalam membangun pola pikir generasi muda agar lebih terbuka dan konstruktif.
Selain digitalisasi perpustakaan, kedua pihak juga membahas kemungkinan kolaborasi di bidang pengelolaan Museum Nasional serta Arsip Nasional. Khairkhah menilai bahwa peningkatan hubungan kultural dapat memperkuat ikatan sejarah sekaligus membuka ruang kerja sama yang lebih luas di masa depan.
Pertemuan ini dinilai sebagai langkah positif dalam mempererat hubungan Afghanistan–Indonesia, terutama di ranah pendidikan dan kebudayaan. Dengan adanya dukungan dari Indonesia, Pemerintah Afghanistan berharap dapat mempercepat proses modernisasi sistem perpustakaan serta memperkuat lembaga-lembaga kebudayaan yang ada di negara tersebut.
Posting Komentar untuk "Afghanistan–Indonesia Bahas Kerja Sama Budaya dan Pengembangan Perpustakaan"