Fikroh.com - Jepang selalu menjadi destinasi impian—dengan gemerlap Tokyo, ketenangan kuil-kuil di Kyoto, sajian halal seperti wagyu, serta ruang shalat yang tersembunyi di bandara. Namun, sebelum kamu packing, penting untuk memahami regulasi ketat soal bea cukai yang berlaku di Jepang .
Berikut enam jenis barang yang harus dihindari atau dideklarasikan saat memasuki Jepang:
1. Uang Tunai di Atas 1 Juta Yen
Membawa uang tunai dalam jumlah besar diperbolehkan, tetapi bila mencapai lebih dari 1.000.000 yen (sekitar Rp 100 juta), kamu wajib melapor ke bea cukai—baik itu mata uang yen maupun asing. Jika tidak, uang bisa disita atau dikenai sanksi administratif .
2. Emas Melebihi 1 Kg
Gelang atau perhiasan kecil boleh dibawa, namun jika membawa emas seberat lebih dari 1 kg, harus dideklarasikan. Jepang menerapkan regulasi sejak 2017 untuk mencegah penyelundupan emas .
3. Buah, Sayur, dan Daging
Terkadang tergoda membawa buah lokal atau makanan rumahan seperti rendang untuk keluarga. Namun, semua produk pertanian dan daging—baik segar maupun olahan—dilarang masuk kecuali kamu memiliki sertifikat karantina resmi. Jepang sangat menjaga sistem pertaniannya dari risiko hama dan penyakit.
4. Beras (dalam Jumlah Besar)
Beras untuk konsumsi pribadi dalam jumlah kecil bisa dibawa. Tapi jika total melebihi 100 kg per tahun, dianggap sebagai impor komersial dan membutuhkan izin khusus. Untungnya, beras halal impor banyak tersedia di supermarket Jepang.
5. Barang untuk Dijual (Komersial)
Barang seperti parfum, hijab, atau oleh-oleh dalam jumlah banyak—artinya untuk dijual—tidak bisa masuk tanpa izin importir resmi. Namun, barang dalam jumlah wajar sebagai hadiah pribadi masih diperbolehkan.
6. Rokok dalam Jumlah Berlebih
Kamu boleh membawa maksimal 200 batang rokok, atau 50 cerutu, atau 250 gram tembakau secara bebas bea. Melebihi batas ini berarti perlu dideklarasikan dan berpotensi dikenai bea masuk.
Rekomendasi Praktis Untuk Wisatawan
- Pastikan uang tunai di bawah 1 juta yen, atau siapkan formulir deklarasi jika lebih.
- Timbang emas sebelum berangkat jika bawa barang berharga.
- Hindari membawa makanan rumahan; beli di Jepang lebih aman dan legal.
- Jika bawa beras, pastikan jumlahnya wajar untuk konsumsi pribadi, bukan komersial.
- Ingat batas rokok, dan hindari membawa terlalu banyak suvenir untuk dijual sendiri.
Rekomendasi Tempat Belanja Halal di Jepang
1. Bongo Bazar – Misato, Saitama
Supermarket yang sangat lengkap dan spesifik menyediakan produk halal, mulai dari daging sapi wagyu, kambing, bumbu, buah-buahan impor, hingga bahan unik Asia Tenggara. Label halal dan "Muslim-friendly" terpasang jelas di rak. Interiornya pun menarik dan nyaman bagi semua kalangan pengunjung.
2. Gyomu Super – Banyak Cabang di Jepang
Jaringan supermarket grosir yang menyediakan lebih dari 100 produk halal, seperti daging beku, bumbu, dan camilan. Lokasinya tersebar di Tokyo dan kota-kota besar lainnya, harga pun bersaing. Penduduk lokal juga sering berbelanja di sini karena harganya yang ekonomis.
3. Islamic Yokocho – Shin-Ōkubo, Tokyo
Jalanan komersial penuh toko halal yang juga dikenal sebagai "Islam Alley." Kamu bisa menemukan rempah, daging, serta bahan makanan dari berbagai negara seperti Pakistan, India, Nepal, dan Bangladesh. Atmosfernya sangat autentik dan cocok buat pengalaman kuliner sekaligus belanja.
4. Laox – Depature Area Shinjuku & Akihabara
Pilihan ideal untuk mencari camilan dan souvenir halal. Laox di Shinjuku atau Akihabara memiliki koleksi makanan ringan serta oleh-oleh ramah Muslim yang cocok untuk dibawa pulang.
