HSI Silsilah Pembahasan Kitab Fadhlul Islam – Halaqah 7 | Bab 1 Fadhlul Islam – Pembahasan Dalil Ke Tiga QS Al Hadid 28 Bagian 2
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه
Halaqah yang ke tujuh dari Silsilah Ilmiyyah Penjelasan Kitab Fadhlul Islam yang dikarang oleh Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullah.
Kemudian Allah ﷻ menyebutkan keutamaannya, apa ganjarannya orang yang mewujudkan Islam yang berdasarkan dua kalimat syahadat.
Yang pertama keutamaannya adalah
– یُؤۡتِكُمۡ كِفۡلَیۡنِ مِن رَّحۡمَتِهِۦ –
Allah ﷻ akan memberikan kepada kalian dua bagian yang besar.
كِفۡل adalah bagian yang besar.
كِفۡلَیۡنِ adalah dua bagian yang besar.
Ada yang mengatakan _كفل من رحمته فى الدنيا_
yang pertama, dan _كفل من رحمته فى الآخرة_
Berarti dia akan mendapatkan dua bagian yang besar dari rahmat Allah ﷻ baik di dunia maupun di akhirat. Jadi di dunia orangnya menjadi orang yang marhum (disayangi oleh Allah ﷻ) dan diberikan oleh Allah ﷻ kasih sayang besar.
Orang yang beriman maka dia akan medapatkan kasih sayang khusus dan kasih sayang yang umum. Adapun orang-orang kafir hanya mendapatkan kasih sayang yang umum saja. Berarti kasih sayang yang Allah ﷻ berikan kepada kita lebih besar daripada kasih sayang yang Allah ﷻ berikan kepada mereka.
Kita mendapati – كفل من رحمة الله – di dunia ini, mendapatkan bagian yang besar dari rahmat Allah ﷻ di dunia ini, karena kita bukan hanya mendapatkan kenikmatan dunia (makan, minum) kita mendapatkan demikian.
Orang kafir bisa mendapatkan kenikmatan tersebut, namun kenikmatan nikmat Iman dan Islam kita mendapatkannya, mereka tidak mendapatkannya.
Kita punya كفل من رحمة الله فى الدنيا, kita punya bagian yang besar dari rahmat Allah di dunia, sesuai dengan kadar ketaqwaan kita dan keimanan kita kepada Rasul, demikian kadar rahmat yang akan kita dapatkan.
Berarti keutamaan yang pertama, orang yang mewujudkan Islam yaitu Islam yang dibawa Nabi ﷺ maka dia akan mendapatkan – كِفۡلَیۡنِ مِن رَّحۡمَتِهِ الله –
Adapun rahmat di akhirat sebagaimana yang kita ketahui bahwasanya satu diantara 100 rahmat Allah ﷻ Ta’ala itulah yang Allah ﷻ turunkan di dunia. 99 Allah ﷻ simpan untuk orang-orang yang beriman di akhirat, maka itulة adalah – كفل – bagian yang sangat besar dari rahmat Allah ﷻ yang disediakan bagi orang yang beriman.
Ini baru satu, itu pun dibagi-bagi semuanya. Lalu bagaimana dengan 99 rahmat yang Allah ﷻ sediakan bagi orang-orang beriman di akhirat?
Berarti Islam ini adalah sebab kita mendapatkan
كِفۡلَیۡنِ مِن رَّحۡمَتِهِ الله
Ini adalah keistimewaan, ini yang diharapkan dari kita, semangat untuk mengetahui tentang Islam lebih dalam. Nanti akan disebutkan tentang Tafsiru Tauhid dan seterusnya setelah beliau menyebutkan Fadhlul Islam tujuannya adalah supaya kita semangat untuk ber-Islam.
Kelebihan yang ke dua di dalam ayat ini bahwasanya dengan Islam tadi, dengan – ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَءَامِنُوا۟ بِرَسُولِهِۦ – dengan syahadat yang pertama dan kedua, maka Allah ﷻ akan
َیَجۡعَل لَّكُمۡ نُورࣰا تَمۡشُونَ بِهِۦ
Allah ﷻ akan berikan kepada kalian cahaya yang dengannya kalian akan berjalan dan cahaya di tempat yang sangat gelap. Maka ini adalah kenikmatan tersendiri bagi seseorang yang sebelumnya dia berjalan di tempat yang gelap kemudian ada listrik dan di situ dengan terang dia melihat batu atau ular, maka ini adalah kenikmatan yang besar. Maka Allah ﷻ di sini mengumpamakan Islam ini sebagai sebuah cahaya.
Cahaya di dalam kehidupan kita yang dengannya terang bagi kita apa yang ada di depan kita, terang di dalam mengarungi perjalanan hidup, tahu apa yang harus dilakukan, karena dia punya pondasi-pondasi, karena di dalam Islam semuanya sudah diajarkan, dia sudah tau kunci-kuncinya, Allah ﷻ sudah membocorkan dan sudah memberitahukan kepada kita demikan dan demikian, di dalamnya ada musibah, di dalamnya ada – إنما الحياة الدنيا لعب ولهو – di dalamnya ada tafakur, Allah sebutkan itu semua dan Allah ﷻ berikan kepada kita kunci-kuncinya untuk menghadapi semuanya ini.
Musuh yang tidak kelihatan, Allah ﷻ berikan kepada kita bagaimana menghadapi musuh (Isti’adzah, ruqyah diri sebelum kita tidur misalnya), bagaimana kita membaca
بسم الله توكلت على الله ولا حول وَلا قوة إلا بِاللهِ
sebelum kita keluar rumah, kita tidak melihat syaithan tapi Allah ﷻ tau ketika kita membaca do’a ini maka dia akan pergi.
Allah ﷻ tau kalau ketika kita membaca – بسم الله – sebelum kita masuk kamar mandi dia tidak akan melihat aurat kita, dan seterusnya.
Maka ini adalah sesuatu yang menerangi hidup kita yang sebelumnya kita keadaan hairoon dalam keadaan bingung, gelap hatinya, tidak tau apa yang dilakukan, tetapi ketika kita kenal sunnah seakan-akan kita baru hidup, baru beragama Islam, menjadi terang benderang kehidupan kita, sehingga didapatkan orang yang mengenal sunnah seakan-akan dia tidak punya masalah, bukan karena dia tidak punya masalah, ada masalah tetapi dia tahu bagaimana cara menghadapi masalah tersebut. Masalah besar tapi ketika dia tahu kunci-kuncinya sabar, tawakal, beriman dengan takdir, dan seterusnya, suatu yang sangat ringan bagi dia.
Tetapi orang yang tidak mengenal Islam, tidak mengenal nur ini, maka dia akan menghadapi dunia ini dengan kegelisahan. Ketika mendapatkan nikmat maupun ketika dia mendapatkan musibah dia dalam keadaan resah dan gelisah, ketika dia tidak mengenal bahwa rezeki sudah ditakdirkan oleh Allah ﷻ, mencari dunia dengan rakusnya, dengan tamaknya, apalagi melihat yang lain juga ikut rakus dan juga tamak.
Dia mendapatkan sesuatu dan melihat temannya, tetangganya ternyata dia mendapatkan yang lebih banyak, sakit hatinya, dia mencarinya sudah susah dari sebelum subuh sudah berangkat dan tidak pulang kecuali jam 9 malam dan tidak melihat anaknya dalam keadaan bangun, dengan susah payah dia cari dunia tersebut, dan ketika dia mendapatkannya, melihat orang lebih besar, sakit hatinya, hasad di dalam dirinya, ditambah lagi ada kekhawatiran karena orang yang punya harta banyak dihasadi oleh orang lain, apalagi dia mencari harta tidak didasari dengan Iman, kemudian muncul di dalam lisannya ucapan yang menyombongkan dirinya, ini semakin dibeci oleh manusia, sesama orang-orang yang kurang keimanannya. Akhirnya berusaha menjegal satu sama dengan yang lain.
Dia akan melihat si fulan hasad, si fulan mengucapkan ucapan yang mengancam, khawatir apabila bisnisnya dijegal oleh si fulan, menjadi pikiran terus menerus.
Meskipun dia memiliki uang/harta, punya apa yang dia inginkan, tapi hatinya tidak tenang. Apalagi jika kejadian benar ternyata dia bangkrut maka akan semakin sedih, banyak orang yang kaya dia mendapatkan apa yang dimiliki tetapi dia tidak bisa tidur, dia tidak tidur kecuali dengan obat penenang.
Jadi itu adalah keadaan orang yang gelap hidupnya, dia mendapatkan kenikmatan gelap tidak bisa menikmati hartanya ketika dia mendapatkan musibah maka dia tidak bisa menghadapi musibah tadi dengan sabar. Kenapa ini semua? Karena gelap hidupnya.
Berbeda dengan orang yang berpegang teguh dengan agama Islam, dia tau kenapa harus mencari uang. Ketika mendapat uang, apa yang harus dilakukan? Apa melihat orang lebih banyak uangnya atau yang lebih rendah daripadanya. Apa hikmah dari musibah? Semakin dia pelajari Islam ini dengan tekun, semakin banyak cahaya yang ada pada dirinya sehingga semakin tenang dia mengarungi kehidupan ini.
Berarti diantara keutamaan Islam bahwasanya Islam ini adalah sebab kita mendapatkan cahaya.
وَیَغۡفِرۡ لَكُمۡۚ
Ditambah yang ke tiga keutamaannya kalau kita mengikuti Islam maka Allah ﷻ akan mengampuni dosa kita.
Mendapatkan rahmat, dan kita akan terang kehidupan kita, kemudian yang ke tiga kalau kita melakukan dosa maka Islam tadi menjadi sebab kita diampuni dosanya.
Nabi ﷺ mengatakan
الإسلام يجب ما قبله
Islam itu menghapukan dosa sebelumnya.
Jadi orang yang melaksanakan Islam dan Islam sebagaimana yang kita tahu yang paling besar di dalam Islam adalah Tauhid dan itu adalah ajaran inti dari Islam dan Tauhid ini adalah sebab diampuninya dosa seseorang, sebagaimana di dalam hadits qudsi:
يا إبن آدم إنك لو آتيتني بقراب الأرض خطايا ثم لقيتني لا تشرك بي شيئا لآتيتك بقرابها مغفرة
Tauhid ini adalah sebab seseorang mendapatkan ampunan dari Allah ﷻ.
Maka ini adalah keutamaan Islam yang disebutkan di dalam ayat ini. Dia adalah tiga keutamaan yang besar.
Semoga dengan penyebutan beberapa keutamaan di dalam bab yang pertama ini timbul semangat yang besar di dalam hati kita untuk lebih dalam mempelajari tentang apa itu Islam.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, semoga bermanfaat, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Abdullah Roy
Di Kota Jember
Tags:
HSI