Fikroh.com - Kelompok bersenjata Hizbullah di Lebanon mengonfirmasi pada Sabtu (28/9) bahwa pemimpin mereka, Hassan Nasrallah, telah meninggal. Pernyataan ini muncul setelah militer Israel menyatakan bahwa mereka telah "melenyapkannya" dalam serangan di Beirut, ibu kota Lebanon, sehari sebelumnya.
Kematian Hassan Nasrallah mendapat reaksi beragam dari kaum muslimin khususnya para pemerhati politik timur tengah dan pemerhati gerakan-gerakan Syi'ah yang turut memberikan kontribusi pada beberapa konflik di wilayah timur tengah tersebut.
Seperti yang telah diketahui Hassan Nasrallah, yang lahir pada tahun 1960, merupakan seorang ulama Syiah yang telah memimpin Hizbullah sejak 1992. Ia menggantikan pendahulu dan mentornya, Abbas Musawi, yang dibunuh dalam serangan helikopter Israel. Di bawah kepemimpinannya, Hizbullah telah menjadi kekuatan militer dan politik yang signifikan di Lebanon, terlibat dalam berbagai konflik dengan Israel dan memainkan peran penting dalam dinamika politik di kawasan tersebut. Nasrallah dikenal karena pidato-pidatonya yang penuh semangat dan kemampuannya untuk meng mobilisasi dukungan untuk kelompoknya.
Beragam Reaksi Umat Islam
Setidaknya ada empat pandangan yang beredar terkait kematian pimpinan tertinggi hizbullah tersebut. Antara yang menyatakan bela sungkawa dan menunjukkan suka cita alias bergembira. Berikut tulisan yang fikroh.com dapati pada postingan Ust. Taufiq Yusuf M Njong di laman Facebooknya.
Pertama kelompok salafi. Mayoritas Ikhwan Salafi (kalau tidak dikatakan semuanya) dengan berbagai variannya kemungkinan akan sangat berbahagia dengan meninggalnya Hassan Nasrallah. Alasannya simple, menurut mereka Syi'ah 12 adalah kafir atau setidaknya ahli bid'ah yang boleh bersuka cita atas meninggalnya.
Kedua Islam Sunni. Muslim Sunni yang pernah berhadapan langsung dengan Syiah 12 dan Hizbullah secara khusus seperti oposisi Sunni Suriah, kemungkinan mereka dan pendukungnya juga akan bersukacita atas meninggalnya Hizbullah. Betapa tidak, milisi Iran dan Hizbullah menumpahkan darah banyak Sunni Suriah.
Ketiga Harakah islamiyah yang berafiliasi ke Ikhwanul muslimin, sebagiannya ikut berbelasungkawa karena Hassan Nasrallah masih dianggap muslim dan pentingnya front lebanon dalam menyokokong muqowamah di Gaza. Hamas ikut berbelasungkawa atas 'syahidnya' Nasrallah. Ingat, musuh dari musuhmu adalah sahabatmu. Sebagian yang backgroundnya lebih dekat ke salafi kemungkinan akan ikut bahagia atau diam.
Keempat Muslim Sunni Asy'ari yang tidak berhadapan langsung dengan Syi'ah, mayoritas akan ikut berbelasungkawa karena Hassan Nasrallah masih muslim dan memang punya jasa dalam membantu pejuang Palestina. Sebagian mungkin diam karena tidak mau terlibat dalam polemik boleh atau tidaknya mendoakan Nasrallah.
Syaikh Abdur Razzaq Al-Mahdi Sampaikan Suka Cita
Dalam unggahan tulisannya di telegram Syaikh Abdur Razaq Al Mahdi menyampaikan rasa gembiranya atas kematian Hassan Nasrallah har ini (28/9). Berikut kalimatnya:
الله أكبر الله أكبر ولله الحمد
حزب اللات ينعى زعيمه..
يا عباد الله..كبروا..واسجدوا لله شكرآ
هلك قاتل الأطفال.. هلك مرتكب المجازر في سورية.. وفرحة تعم أهل السنة في سوريا ولبنان والعالم بأسره.
Syekh Abdurrazzaq Al-Mahdi mufit mujahidin Syria bergembira atas kematian Hasan Nasrullah.
Semoga ini makin membuat kekuatan hizbullan dan Iran meningkatkan serangan mereka ke Israel, sehingga mereka menarik smeua pasukan dari wilayah Syria dan tak lagi membantu Basysyar Asad. Selanjutnya biarkanlah dua setan berseteru dan ahlus sunnah mengambil keuntungan dari kehancuran keduanya, Syiah dan Israel.
Abu Ubaidah, juru bicara Brigade Al-Qassam:
ننعى بكلّ معاني الصَّبر والاحتساب سماحة السيّد القائد حسن نصر الله وإخوانه، ونستذكر سيرته ومسيرته الحافلة بالتضحيات في سبيل تحرير القدس والمسجد الأقصى المبارك، والمواقف المشرّفة الدَّاعمة لشعبنا الفلسطيني ومقاومتنا الباسلة وحقوقنا المشروعة، وإصراره على مواصلة جبهة الإسناد البطولية لشعبنا ومقاومتنا في طوفان الأقصى.
Kami berduka dengan segala arti kesabaran dan perhitungan Yang Mulia Pemimpin Hassan Nasrallah dan saudara-saudaranya, dan kami mengenang biografi dan perjalanannya yang penuh pengorbanan demi pembebasan Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa yang diberkati, dan sikap terhormatnya dalam mendukung kami, Rakyat Palestina, perlawanan gagah berani kami, dan hak-hak sah kami, serta kegigihannya untuk melanjutkan front heroik dukungan bagi rakyat kami dan perlawanan kami dalam Thufaan Al-Aqsa.
Tags:
Opini