Fikroh.com - Berbicara akhlak Rasulullah tidak diragukan lagi kemuliaannya. Banyak bukti bagaimana Rasulullah begitu lembut dan santun bahkan terhadap musuhnya sekalipun.
Di zaman Nabi Salallahu ‘alaihi Wasallam ada seorang pemuda yang berani beraninya meminta izin untuk berzina. Dalam satu riwayat disebutkan bahwa Abu Umamah berkata: Sesungguhnya seorang pemuda datang kepada Nabi seraya berkata: Ya Rasulullah, izinkan aku berzina.
Maka para sahabat berpaling kepada pemuda ini sambil menahannya, dan berkata: Jangan, jangan (janganlah kamu berkata seperti itu). Maka beliau Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda: Bawa pemuda itu mendekat denganku. Maka pemuda itu telah mendekat kepada Rasulullah. (Abu Umamah) berkata: maka (pemuda itu) lalu duduk dekat Rasulullah.
Beliau bersabda: Apakah kamu suka itu (perbuatan zina) terjadi pada ibumu?. Lantas pemuda itu menjawab: Demi Allah, tidak. Diriku jadi tebusannya.
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda: (Begitulah juga halnya) orang lain juga tidak suka hal itu (terjadi) kepada ibu-ibu mereka.
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda lagi: Apakah kamu suka itu (perbuatan zina) terjadi kepada anak perempuanmu?. Lantas pemuda itu menjawab: Demi Allah, tidak. Diriku jadi tebusannya. Rasulullah bersabda: (Begitulah juga halnya) orang lain juga tidak suka hal itu (terjadi) kepada anak-anak perempuan mereka.
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda lagi: Apakah kamu suka itu (perbuatan zina) terjadi kepada saudara perempuanmu?. Lantas pemuda itu menjawab: Demi Allah, tidak. Diriku jadi tebusannya. Rasulullah bersabda: “(Begitulah juga halnya) orang lain juga tidak suka hal itu (terjadi) kepada saudara-saudara perempuan mereka.
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda lagi: Apakah kamu suka itu (perbuatan zina) terjadi kepada bibimu (dari pihak ayahmu)?.” Lantas pemuda itu menjawab : Demi Allah, tidak. Diriku jadi tebusannya. Rasulullah bersabda: (Begitulah juga halnya) orang lain tidak suka hal itu (terjadi) kepada bibi bibi (dari pihak ayah) mereka.
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda lagi: Apakah kamu suka itu (perbuatan zina) terjadi kepada bibimu (dari pihak ibumu)?. Lantas pemuda itu menjawab: Demi Allah, tidak. Diriku jadi tebusannya. Rasulullah bersabda : (Begitulah juga halnya) orang lain tidak suka hal itu (terjadi) kepada bibi bibi (dari pihak ibu) mereka.
Abu Umamah berkata: Maka Rasulullah meletakkan tangannya di atas tubuh pemuda itu, lalu berdoa: “Allahhummaghfir zanbahu, wa thahir qalbahu wa hassin farjahu”. Ya Allah ampunkanlah dosanya, sucikanlah hatinya (dari memikirkan sesuatu maksiat), dan jagalah kemaluannya (dari melakukan zina)
Semenjak itu, dengan doa Rasulullah, pemuda tersebut tidak lagi condong untuk melakukan maksiat. (H.R Imam Ahmad, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).
Meskipun pemuda ini meminta izin untuk melakukan perbuatan keji dan jalan yang sangat buruk namun Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam tetap berlaku santun dan lemah lembut kepadanya. Beliau memberi nasehat yang sangat bijak bahkan MENDOAKAN KEBAIKAN bagi pemuda ini.
Sungguh beliau adalah suri tauladan terbaik kita, sebagaimana Allah Ta’ala jelaskan dalam firman-Nya :
لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu. (Q.S al Ahzab 21).
Demikian kisah teladan dari sang Nabi agar kita senantiasa bijak dalam menghadapi masalah. Menemukan solusi terbaik dengan cara yang bijak dan nasehat yang menghujam akan mudah diterima.