Fikroh.com - Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kembali menggelar pemungutan suara terkait New York Declaration on the Peaceful Settlement of the Question of Palestine. Hasilnya, sebanyak 142 negara mendukung, 12 negara abstain, dan 10 negara menolak.
Resolusi ini menyerukan penyelesaian damai atas konflik panjang antara Palestina dan Israel, menegaskan pentingnya solusi dua negara, serta menuntut penghentian segala bentuk pendudukan yang dianggap melanggar hukum internasional.
10 Negara yang Menolak
Daftar negara yang menolak resolusi tersebut adalah:
- Israel
- Amerika Serikat
- Hungaria
- Guatemala
- Paraguay
- Nauru
- Micronesia
- Papua Nugini
- Argentina
- Ceko (Czechia)
Sikap penolakan ini menunjukkan garis perbedaan geopolitik yang tegas, terutama antara negara-negara Barat pro-Israel dan mayoritas dunia yang mendukung hak rakyat Palestina.
Dukungan Mayoritas Dunia
Dari 193 anggota PBB, mayoritas mutlak – 142 negara – memberikan suara mendukung. Dukungan ini datang dari berbagai blok, mulai dari Asia, Afrika, Timur Tengah, Amerika Latin, hingga sebagian besar negara Eropa Barat.
Negara-negara pendukung menegaskan bahwa perdamaian hanya bisa dicapai dengan keadilan bagi rakyat Palestina, penghentian pendudukan, serta jaminan hak asasi manusia.
12 Negara Abstain
Selain itu, 12 negara memilih abstain, termasuk Kanada, Kamerun, Ekuador, Korea Selatan, dan beberapa negara lain. Sikap abstain kerap diartikan sebagai bentuk keseimbangan diplomatik, di mana negara-negara tersebut tidak ingin secara terbuka menentang Israel dan sekutunya, namun juga tidak ingin menolak aspirasi Palestina.
Analisis Sikap Politik
Israel & Amerika Serikat: Penolakan mereka dianggap wajar karena posisi konsisten mendukung kebijakan pertahanan Israel. AS secara historis menjadi pelindung utama Israel di forum internasional.
Hungaria & Ceko: Dua negara Eropa Timur ini dikenal dekat dengan kebijakan pro-Israel, sejalan dengan arah politik sayap kanan di dalam negeri.
Guatemala & Paraguay: Keduanya memiliki hubungan diplomatik erat dengan Israel, bahkan pernah memindahkan kedutaan mereka ke Yerusalem.
Negara Pasifik (Nauru, Micronesia, Papua Nugini): Dukungan tradisional terhadap Israel sering dikaitkan dengan pengaruh diplomasi AS dan bantuan ekonomi.
Argentina: Penolakan Argentina cukup mengejutkan, mengingat tradisi diplomasi Amerika Latin yang umumnya pro-Palestina. Hal ini diyakini dipengaruhi dinamika politik domestik di bawah pemerintahan baru.
Implikasi Global
Hasil voting ini memperlihatkan semakin kuatnya dukungan internasional untuk Palestina, sekaligus menekan Israel di panggung diplomasi global. Namun, tanpa dukungan dari negara-negara besar seperti Amerika Serikat, penerapan resolusi ini diperkirakan sulit diwujudkan secara nyata.
Meski begitu, secara simbolis, hasil ini menjadi bukti bahwa mayoritas dunia menolak pendudukan dan menginginkan jalan damai yang adil bagi kedua pihak.
