Fikroh.com - Gaza – Agresi militer Israel di Jalur Gaza terus menorehkan catatan kelam kemanusiaan. Memasuki hari ke-693 sejak awal serangan besar-besaran, angka korban terus bertambah secara drastis. Data terbaru yang dirilis pada 30 Agustus 2025 menunjukkan jumlah korban jiwa, luka-luka, dan orang hilang yang kian mengkhawatirkan.
Menurut laporan terakhir, 63.371 orang dinyatakan tewas, sementara 159.835 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan militer yang tiada henti. Lebih dari itu, tercatat sekitar 11.000 orang masih hilang dan belum diketahui nasibnya, apakah tertimbun reruntuhan bangunan, tertawan, atau bahkan telah menjadi korban yang tak tercatat.
Kondisi di Gaza digambarkan sebagai salah satu tragedi kemanusiaan terbesar di abad ini. Dengan jumlah korban yang terus meningkat, berbagai organisasi internasional kembali mendesak penghentian kekerasan dan memberikan tekanan kepada pihak-pihak yang terlibat untuk segera menghentikan operasi militer.
Sejumlah pengamat menilai, angka korban yang begitu besar memperlihatkan skala genosida yang sistematis terhadap warga sipil. Laporan dari lapangan juga menunjukkan bahwa infrastruktur vital, termasuk rumah sakit, sekolah, dan pusat-pusat pengungsian, telah menjadi sasaran serangan berulang kali.
Meski berbagai resolusi dan seruan gencatan senjata telah bergulir di forum internasional, hingga kini belum ada langkah nyata yang berhasil menghentikan krisis kemanusiaan tersebut. Sementara itu, warga Gaza terus berjuang bertahan hidup di tengah keterbatasan makanan, air bersih, obat-obatan, serta ancaman serangan yang setiap saat bisa terjadi.
Tragedi Gaza kini telah berlangsung hampir dua tahun penuh, dengan catatan korban yang terus bertambah dari hari ke hari. Dunia internasional masih menunggu, apakah akan ada tindakan tegas yang mampu menghentikan laju genosida yang menimpa lebih dari dua juta penduduk Gaza.
Posting Komentar untuk "Genosida Gaza: 693 Hari, 63 Ribu Lebih Tewas dan 11 Ribu Hilang"