Contoh Meneladani Asmaul Husna Al-'Aliim Dalam Kehidupan Sehari-hari

Contoh Meneladani Asmaul Husna Al-'Aliim Dalam Kehidupan Sehari-hari

Fikroh.com
- Kata 'Alim terambil dari kata “ 'ilmun” yang menurut para pakar tata bahasa arab berarti “menjangkau sesuatu sesuai dengan keadaan yang sebenarnya”. Bahasa Arab menggunakan semua kata yang tersusun dari huruf- huruf “ain”, “lam”, “mim” dalam berbagai bentuknya untuk menggambarkan sesuatu yang sedemikian jelas sehingga tidak menimbulkan keraguan. 

Misalnya saja mengenai kata “alamat” (alamat) yang berarti tanda yang jelas bagi sesuatu atau nama jalan yang mengantar seseorang menuju tujuan yang pasti. “Ilmu” demikian juga halnya, ia diartikan sebagai suatu pengenalan yang sangat jelas terhadap suatu objek. Allah SWT dinamai Alim karena pengetahuan- Nya yang amat jelas sehingga terungkap baginya hal-hal yang sekecil apapun.

Hampir bukan suatu rahasia kalau manusia dapat memiliki sifat ‘yang mengetahui’, namun pengetahuan manusia berbeda dengan pengetahuan Allah Ta’ala. Pertama, dari banyaknya objek pengetahuan. Kedua, bahwa kasyaf (melihat dengan mata batin) seseorang hamba itu, bagaimanapun jelasnya, kejelasan pengetahuan manusia tidak mungkin dapat mencapai kejelasan ilmu Allah. Ketiga, ilmu Allah bukan hasil dari sesuatu, tetapi sesuatu itulah yang merupakan hasil dari ilmu-Nya. Keempat, ilmu Allah tidak berubah dengan perubahan objek yang diketahui Nya. Itu berartu tidak ada kebetulan disisi Allah, karena pengetahuan-Nya tentang apa yang akan terjadi dan saat kejadiannya sama saja disisi-Nya. Kelima, Allah mengetahui tanpa alat, sedang ilmu manusia diraihnya dengan panca indera, akal dan hatinya, dimana semuanya didahului oleh ketidaktahuan. Keenam, ilmu Allah kekal, tidak hilang dan tidak pula dilupakan-Nya. Tuhanmu sekali-kali tidak lupa.

Al- ‘Alim artinya (Allah) Maha Mengetahui. Tanpa ilmu tentu tidak mungkin mengetahui sesuatu. Jadi, dapat kita bayangkan bagaimana luas dan dalamnya ilmu Allah itu. Ilmu Allah yang melimpah pada hamba-hamba-Nya tidak seberapa, hanya sekelumit kecil sebagaimana telah diuraikan al- Isra’ :85. Banyak orang yang membusungkan dada karena hasil penemuannya, kecuali orang yang benar-benar beriman kepada Allah ada tali kendalinya. Dalam Al Qur’an kita lihat al-’Alim itu dipadukan dengan asma lainnya
Ism ini berkhasiat untuk mendatangkan ilmu pengetahuan dan ma’rifat. Barangsiapa berdzikir dengannya secar rutin, maka ia akan mengenal Allah dengan sebenarnya sesuai dengan-Nya. Dan barangsiapa membacanya seratus kali secara rutin tiap-tiap selesai shalat fardhu, niscaya ia akan menjadi seoarang yang ahli kasyaf (yang bisa memandang dengan mata bathin) dan memiliki iman yang kuat.

Ayat-ayat yang Memuat Asmaul Husna Al-'Aliim


Berikut ini enam surat/ayat yang memuat Asmaul Husna al-'aliim:

1. Surat Al-An'am: 96


فَالِقُ الْإِصْبَاحِ وَجَعَلَ اللَّيْلَ سَكَنًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ حُسْبَانًا ۚ ذَٰلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ

2. Surat An Naml: 78


إِنَّ رَبَّكَ يَقْضِي بَيْنَهُم بِحُكْمِهِ ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْعَلِيمُ

3. Surat Yasin: 38


وَالشَّمْسُ تَجْرِي لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا ۚ ذَٰلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ

4. Surat Ghafir: 2


تَنزِيلُ الْكِتَابِ مِنَ اللَّهِ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ

5. Surat Fushilat: 12


فَقَضَاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ فِي يَوْمَيْنِ وَأَوْحَىٰ فِي كُلِّ سَمَاءٍ أَمْرَهَا ۚ وَزَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَحِفْظًا ۚ ذَٰلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ

6. Surat Zuhruf: 9


وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ لَيَقُولُنَّ خَلَقَهُنَّ الْعَزِيزُ الْعَلِيمُ

Contoh Meneladani Al-'Aliim

Berikut ini contoh sikap meneladani Asmaul Husna al-'aliim:

1. Menyadari bahwa Allah itu Maha Mengetahui
2. Sebagai ilmuwan maupun orang yang berilmu, sebaiknya mempunyai ilmu yang dapat bermanfaat untuk semua
3. Selalu menyadari bahwa kita mempunyai keterbatasan dibanding apa yang telah Allah semua ketahui
4. Manusia diberi akal untuk berfikir dan berpengetahuan
5. Sebaiknya orang yang berilmu / berpengetahuan jangan puas atas apa yang telah dicapai
6. Jangan sombong dengan semua yang telah kita peroleh, karena sesungguhnya Allah lebih Maha Mengetahui
7. Menyadari bahwa Allah itu paling sempurna
8. Istiqomah

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama